30.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Ibu Jualan Cabe, Dua Bocah SD ‘Dicabein’ Ayah Tiri

Foto: Zulianda/PM
Dua bocah korban cabul ayah tiri, dibawa ibunya mengadu ke polisi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kekejaman terhadap anak terjadi di Helvetia. Kakak beradik yang masih duduk di bangku kelas 1 dan 6 Sekolah Dasar (SD), ‘dicabein’ ayahnya saat sang ibu pergi jualan cabe di Pajak Klambir V.

Perbuatan bejad ini terungkap setelah korban AN (7), mengeluhkan kelaminnya yang sakit kepada ibunya, Dedek br Tampubolon. Awalnya Dedek coba memeriksa sendiri.

“Hari Minggu (25/4) kemarin, anakku yang nomor dua si AN. Ngomong sama ku, itunya (kemaluan) sakit. Pas kuperiksa sendiri, tidak ada apa-apa. Tapi dia masih mengeluhkan sakit. Ku bawa lah dia ke dokter,” jelasnya.

Oleh Dedek, korban dibawa ke klinik. Dan hasil pemeriksaan dokter, kemaluan AN dipastikan telah rusak. Tidak hanya itu, pada vaginanya juga didapati sperma. “Aku langsung terdiam begitu mendengar pernyataan dokter yang memeriksa anakku,” sedihnya.

Berikutnya, dengan langkah lunglai dia membawa korban pulang ke rumah. Setiba di rumah, Dedek langsung menginterogasi putrinya. Dia tak sabar ingin segera mengetahui siapa pria bejat yang telah merusak AN.

Meski awalnya bingung harus memulai dari mana, akhirnya AN mengungkap bahwa pelaku tak lain adalah Ibrahim (40), suami kedua Dedek alias ayah tiri mereka.

Diceritakan AN, dia dirusak ketika rumah sedang sepi. Pelaku membawa paksanya ke kamar. Si ayah juga mengancam akan membunuhnya jika melawan apalagi mengadu.

“Aku dibawa paksa bapak ke kamar. Aku takut bilang sama mamak. Kata bapak, aku dibunuh kalo kasih tahu mamak,” kata Dedek dengan wajah sedih mengulang pengakuan polos putrinya.

Hati Dedek semakin serasa hancur berkeping-keping manakala pengakuan serupa disampaikan putri sulungnya, GD (12). Murid kelas 6 SD itu blak-blakan mengungkap kebejatan sang ayah. Perbuatan serupa dilakukan saat rumah sedang sepi.

Ingin memastikan kebenaran cerita kedua korban, Kamis (27/4) kemarin, Dedek melabrak suaminya di Pajak Klambir V dan menanyakan kenapa dirinya tega merusak AN dan GD. Bukannya memberi penjelasan, Ibrahim malah mengamuk.

“Aku menanyakan kenapa dia melakukan hal itu kepada anaknya. Eh malah marah-marah dan mau memukulku. Aku langsung berteriak dan orang-orang berdatangan,” kata perempuan yang tinggal di Jalan Pasar I Pantai Timur, Kelurahan Cinta Damai, Helvetia ini.

Masih tak terima dengan perlakuan Ibrahim, dia lantas memberitahu warga perihal kebejatan sang suami. Seketika itu pula warga emosi dan sempat melayangkan beberapa pukulan. Berikutnya Ibrahim digelandang warga ke Mapolsek Helvetia.

Kapolsek Helvetia, Kompol Hendra membenarkan telah mengamankan Ibrahim. “Kita masih menggali informasi dan bukti-bukti perihal perbuatannya. Selain itu, kita juga akan memeriksakan kejiwaannya,” terang Hendra. (cr7/ras)

Foto: Zulianda/PM
Dua bocah korban cabul ayah tiri, dibawa ibunya mengadu ke polisi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kekejaman terhadap anak terjadi di Helvetia. Kakak beradik yang masih duduk di bangku kelas 1 dan 6 Sekolah Dasar (SD), ‘dicabein’ ayahnya saat sang ibu pergi jualan cabe di Pajak Klambir V.

Perbuatan bejad ini terungkap setelah korban AN (7), mengeluhkan kelaminnya yang sakit kepada ibunya, Dedek br Tampubolon. Awalnya Dedek coba memeriksa sendiri.

“Hari Minggu (25/4) kemarin, anakku yang nomor dua si AN. Ngomong sama ku, itunya (kemaluan) sakit. Pas kuperiksa sendiri, tidak ada apa-apa. Tapi dia masih mengeluhkan sakit. Ku bawa lah dia ke dokter,” jelasnya.

Oleh Dedek, korban dibawa ke klinik. Dan hasil pemeriksaan dokter, kemaluan AN dipastikan telah rusak. Tidak hanya itu, pada vaginanya juga didapati sperma. “Aku langsung terdiam begitu mendengar pernyataan dokter yang memeriksa anakku,” sedihnya.

Berikutnya, dengan langkah lunglai dia membawa korban pulang ke rumah. Setiba di rumah, Dedek langsung menginterogasi putrinya. Dia tak sabar ingin segera mengetahui siapa pria bejat yang telah merusak AN.

Meski awalnya bingung harus memulai dari mana, akhirnya AN mengungkap bahwa pelaku tak lain adalah Ibrahim (40), suami kedua Dedek alias ayah tiri mereka.

Diceritakan AN, dia dirusak ketika rumah sedang sepi. Pelaku membawa paksanya ke kamar. Si ayah juga mengancam akan membunuhnya jika melawan apalagi mengadu.

“Aku dibawa paksa bapak ke kamar. Aku takut bilang sama mamak. Kata bapak, aku dibunuh kalo kasih tahu mamak,” kata Dedek dengan wajah sedih mengulang pengakuan polos putrinya.

Hati Dedek semakin serasa hancur berkeping-keping manakala pengakuan serupa disampaikan putri sulungnya, GD (12). Murid kelas 6 SD itu blak-blakan mengungkap kebejatan sang ayah. Perbuatan serupa dilakukan saat rumah sedang sepi.

Ingin memastikan kebenaran cerita kedua korban, Kamis (27/4) kemarin, Dedek melabrak suaminya di Pajak Klambir V dan menanyakan kenapa dirinya tega merusak AN dan GD. Bukannya memberi penjelasan, Ibrahim malah mengamuk.

“Aku menanyakan kenapa dia melakukan hal itu kepada anaknya. Eh malah marah-marah dan mau memukulku. Aku langsung berteriak dan orang-orang berdatangan,” kata perempuan yang tinggal di Jalan Pasar I Pantai Timur, Kelurahan Cinta Damai, Helvetia ini.

Masih tak terima dengan perlakuan Ibrahim, dia lantas memberitahu warga perihal kebejatan sang suami. Seketika itu pula warga emosi dan sempat melayangkan beberapa pukulan. Berikutnya Ibrahim digelandang warga ke Mapolsek Helvetia.

Kapolsek Helvetia, Kompol Hendra membenarkan telah mengamankan Ibrahim. “Kita masih menggali informasi dan bukti-bukti perihal perbuatannya. Selain itu, kita juga akan memeriksakan kejiwaannya,” terang Hendra. (cr7/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/