FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS Syahrini saat diperiksa di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/9/17). Syahrini diperiksa atas kasus First Travel.
Dia melanjutkan, kerjasama itu dilakukan dengan cara Syahrini harus memposting satu foto setiap harinya ketika dia berada di Mekkah, Madinah, dan juga Istanbul. Demi membuktikan keterangannya bahwa Syahrini membayar dalam perjalanannya waktu itu, dia pun membawa semua bukti kuitansi yang diberikan pada penyidik.
Hubungan Sayhrini dan First Travel hanya sebatas itu. Selebihnya dia sendiri tidak mengenal dekat pemilik first travel, yakni Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan. “Saya tidak kenal baik, saya hanya bertemu satu kali di airport saat berangkat. Jangan mengaitkan saya dengan tersangka. Saya tidak mau ketemu (yang bersangkutan di dalam bareskrim) dan tidak perlu ketemu. Alhamdullilah tidak dipertemukan,” sambung Syahrini serius.
“Satu hal, yang berangkat bukan 18. Keluarga saya 12 orang, dan selebihnya orang dari First Travel. Berita 18 orang umrah gratis dengan fasilitas VVIP itu salah. Yang berangkat hanya 12 orang,” timpal Aisyahrani adiknya sebelum mereka berpamitan untuk pulang.
Sementara Direktur Direktorat Tindak Pidana Umum (Dir Dittipidum) Bareskrim Brigjen Herry Rudolf Nahak menuturkan, Syahrini menjadi artis yang digunakan FT untuk promo umroh yang dimiliki FT. ”Ya untuk menarik jamaah lebih banyak lagi,” terangnya.
Sebenarnya, Syahrini sebagai saksi ini juga membayar untuk umroh tersebut. Pembayaran tersebut hanya untuk kelas regular, namun karena ada kerjasama promosi itu fasilitas yang didapatkan untuk Syahrini itu menjadi VVIP. ”Itulah yang diceritakan,” ujarnya.
Apakah Syahrini hanya sebagai saksi? Herry menuturkan bahwa memang sementara ini Syahrini menjadi saksi. Kedepan akan dilakukan pemeriksaan kembali pada penyanyi tersebut. ”Kami periksa lagi untuk mendetilkan semuanya,” ujarnya. (glo/idr/tau/jpg/adz)
FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS Syahrini saat diperiksa di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/9/17). Syahrini diperiksa atas kasus First Travel.
Dia melanjutkan, kerjasama itu dilakukan dengan cara Syahrini harus memposting satu foto setiap harinya ketika dia berada di Mekkah, Madinah, dan juga Istanbul. Demi membuktikan keterangannya bahwa Syahrini membayar dalam perjalanannya waktu itu, dia pun membawa semua bukti kuitansi yang diberikan pada penyidik.
Hubungan Sayhrini dan First Travel hanya sebatas itu. Selebihnya dia sendiri tidak mengenal dekat pemilik first travel, yakni Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan. “Saya tidak kenal baik, saya hanya bertemu satu kali di airport saat berangkat. Jangan mengaitkan saya dengan tersangka. Saya tidak mau ketemu (yang bersangkutan di dalam bareskrim) dan tidak perlu ketemu. Alhamdullilah tidak dipertemukan,” sambung Syahrini serius.
“Satu hal, yang berangkat bukan 18. Keluarga saya 12 orang, dan selebihnya orang dari First Travel. Berita 18 orang umrah gratis dengan fasilitas VVIP itu salah. Yang berangkat hanya 12 orang,” timpal Aisyahrani adiknya sebelum mereka berpamitan untuk pulang.
Sementara Direktur Direktorat Tindak Pidana Umum (Dir Dittipidum) Bareskrim Brigjen Herry Rudolf Nahak menuturkan, Syahrini menjadi artis yang digunakan FT untuk promo umroh yang dimiliki FT. ”Ya untuk menarik jamaah lebih banyak lagi,” terangnya.
Sebenarnya, Syahrini sebagai saksi ini juga membayar untuk umroh tersebut. Pembayaran tersebut hanya untuk kelas regular, namun karena ada kerjasama promosi itu fasilitas yang didapatkan untuk Syahrini itu menjadi VVIP. ”Itulah yang diceritakan,” ujarnya.
Apakah Syahrini hanya sebagai saksi? Herry menuturkan bahwa memang sementara ini Syahrini menjadi saksi. Kedepan akan dilakukan pemeriksaan kembali pada penyanyi tersebut. ”Kami periksa lagi untuk mendetilkan semuanya,” ujarnya. (glo/idr/tau/jpg/adz)