25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

India Menyerang, Pakistan Membalas

net
TERBAKAR: Sebuah rumah diduga tempat militan bersembunyi terbakar usai baku tembak antara pemberontak dan pasukan keamanan India di distrik Pulwama, Kashmir Selatan, Senin (18/2).

Militer Pakistan menembak jatuh dua pesawat India, sehari setelah pesawat tempur India menyerang Pakistan. Ketegangan meningkat sejak insiden bom bunuh diri oleh militan Pakistan di Kashmir yang dikuasai India.

Ketegangan antara India dan Pakistan semakin memuncak menyusul serangan bom bunuh diri, yang dilakukan oleh kelompok militan yang berbasis di Pakistan Jaish-e-Mohammed (JeM), di wilayah Kashmir India pada pertengahan Februari lalu.

Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan serangan, yang menewaskan setidaknya 41 tentara India itu, sebagai tindakan “pengecut”. Pejabat India lainnya mengatakan mereka memiliki “bukti tak terbantahkan” bahwa Islamabad terlibat dalam pemboman itu.

Pemerintah Pakistan menyangkal keterlibatan apa pun dan menyatakan mereka mengutuk tindakan kekerasan di mana pun di dunia.

Peristiwa ini merupakan kemunduran besar bagi hubungan India-Pakistan yang sudah bergolak. Kedua negara memiliki hubungan berduri dan telah berperang tiga kali, dua di antaranya karena persengketaan wilayah Kashmir.

India menyalahkan Pakistan karena mendukung serangan teror militan Muslim terhadap India. Pakistan secara rutin menyangkal tuduhan India bahwa mereka mendukung terorisme. Sejak akhir 1980-an, pemberontakan separatis Kashmir mengalami fluktuasi, tetapi dalam lima tahun terakhir mulai meningkat ketika generasi baru Kashmir tertarik pada militansi.

Pejabat keamanan India yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada DW bahwa operasi itu menggunakan pesawat Mirage 2000, yang terbang melintasi Line of Control (LoC) dan menjatuhkan 1.000 kilogram bom. Mirage 2000 adalah jet tempur generasi keempat bermesin tunggal buatan Prancis, yang diproduksi oleh Dassault Aviation.

Istilah Line of Control merujuk pada garis kontrol militer antara India dan Pakistan yang menguasai bagian-bagian bekas negara Jammu dan Kashmir. Garis ini tidak membentuk batas internasional yang diakui secara hukum, tetapi merupakan perbatasan de facto.

Pakistan pada hari Rabu (27/02) mengatakan militernya telah melakukan serangan udara di wilayah Kashmir yang dikuasai India, menembak jatuh dua jet India di wilayah udara Pakistan dan menangkap salah satu pilot.

“Hari ini, angkatan udara Pakistan melancarkan serangan di Line of Control dari dalam wilayah udara Pakistan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Mohammad Faisal.

Sementara, Pemerintah Malaysia meminta kepada seluruh rakyatnya untuk menunda rencana perjalanan yang tidak mendesak ke kawasan yang berpotensi berbahaya di India dan Pakistan. Menyusul, meningkatnya ketegangan yang terjadi antara kedua negara.

“Memperhatikan beratnya masalah yang terjadi, Kementerian Luar Negeri ingin memberi tahu warga Malaysia untuk menunda rencana perjalanan yang tidak terlalu mendesak, terutama ke daerah-daerah yang terkena dampak langsung,” ujar pernyataan kementerian, dikutip Channel News Asia, Rabu (27/2). (bbs/azw)

net
TERBAKAR: Sebuah rumah diduga tempat militan bersembunyi terbakar usai baku tembak antara pemberontak dan pasukan keamanan India di distrik Pulwama, Kashmir Selatan, Senin (18/2).

Militer Pakistan menembak jatuh dua pesawat India, sehari setelah pesawat tempur India menyerang Pakistan. Ketegangan meningkat sejak insiden bom bunuh diri oleh militan Pakistan di Kashmir yang dikuasai India.

Ketegangan antara India dan Pakistan semakin memuncak menyusul serangan bom bunuh diri, yang dilakukan oleh kelompok militan yang berbasis di Pakistan Jaish-e-Mohammed (JeM), di wilayah Kashmir India pada pertengahan Februari lalu.

Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan serangan, yang menewaskan setidaknya 41 tentara India itu, sebagai tindakan “pengecut”. Pejabat India lainnya mengatakan mereka memiliki “bukti tak terbantahkan” bahwa Islamabad terlibat dalam pemboman itu.

Pemerintah Pakistan menyangkal keterlibatan apa pun dan menyatakan mereka mengutuk tindakan kekerasan di mana pun di dunia.

Peristiwa ini merupakan kemunduran besar bagi hubungan India-Pakistan yang sudah bergolak. Kedua negara memiliki hubungan berduri dan telah berperang tiga kali, dua di antaranya karena persengketaan wilayah Kashmir.

India menyalahkan Pakistan karena mendukung serangan teror militan Muslim terhadap India. Pakistan secara rutin menyangkal tuduhan India bahwa mereka mendukung terorisme. Sejak akhir 1980-an, pemberontakan separatis Kashmir mengalami fluktuasi, tetapi dalam lima tahun terakhir mulai meningkat ketika generasi baru Kashmir tertarik pada militansi.

Pejabat keamanan India yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada DW bahwa operasi itu menggunakan pesawat Mirage 2000, yang terbang melintasi Line of Control (LoC) dan menjatuhkan 1.000 kilogram bom. Mirage 2000 adalah jet tempur generasi keempat bermesin tunggal buatan Prancis, yang diproduksi oleh Dassault Aviation.

Istilah Line of Control merujuk pada garis kontrol militer antara India dan Pakistan yang menguasai bagian-bagian bekas negara Jammu dan Kashmir. Garis ini tidak membentuk batas internasional yang diakui secara hukum, tetapi merupakan perbatasan de facto.

Pakistan pada hari Rabu (27/02) mengatakan militernya telah melakukan serangan udara di wilayah Kashmir yang dikuasai India, menembak jatuh dua jet India di wilayah udara Pakistan dan menangkap salah satu pilot.

“Hari ini, angkatan udara Pakistan melancarkan serangan di Line of Control dari dalam wilayah udara Pakistan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Mohammad Faisal.

Sementara, Pemerintah Malaysia meminta kepada seluruh rakyatnya untuk menunda rencana perjalanan yang tidak mendesak ke kawasan yang berpotensi berbahaya di India dan Pakistan. Menyusul, meningkatnya ketegangan yang terjadi antara kedua negara.

“Memperhatikan beratnya masalah yang terjadi, Kementerian Luar Negeri ingin memberi tahu warga Malaysia untuk menunda rencana perjalanan yang tidak terlalu mendesak, terutama ke daerah-daerah yang terkena dampak langsung,” ujar pernyataan kementerian, dikutip Channel News Asia, Rabu (27/2). (bbs/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/