JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI melaporkan 6 warga negara Indonesia (WNI) dan 1 WNA telah dievakuasi dari Ukraina ke Polandia pada Senin (28/2). Evakuasi dilakukan melalui jalur darat. Sebelumnya, ada 25 WNI yang dievakusi sehingga totalnya sudah 31 WNI yang berhasil dievakuasi.
“6 WNI dan 1 WNA (pasangan WNI) berhasil dievakuasi dari Lviv menuju Rzeszow, Polandia. Mereka dalam keadaan sehat,” ujar juru bicara Kemenlu RI, Teuku Faizasyah, Senin (28/2).
Sebelumnya, Kemenlu melalui KBRI juga telah mengevakuasi 25 WNI dari Odessa, provinsi di bagian selatan Ukraina, juga melalui jalur darat. Informasi terakhir yang disampaikan Kemenlu RI dalam konferensi pers, Sabtu (26/2), terdapat 153 WNI di Ukraina.
Ada di Safe House KBRI Sebanyak 82 di antaranya, terdapat di Ibu kota Kiev dan 13 lainnya di Kharkiv dan Chernihiv, kota-kota yang disebut sebagai medan pertempuran dengan Rusia.
“Mereka dalam kondisi aman dan selamat,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu Judha Nugraha.
Judha mengatakan, pemerintah telah menyiapkan pesawat dan tim evakuasi, serta terus berkomunikasi dengan WNI dan mengimbau mereka untuk segera melaporkan diri ke KBRI guna melengkapi data-data untuk proses evakuasi lebih lanjut.
Pihaknya meminta WNI untuk mengunjungi titik aman di KBRI. Mereka yang kesulitan untuk mendapatkan transportasi menuju titik aman dapat melaporkan diri untuk dilakukan penjemputan.
Judha berharap, ketika para WNI itu sudah bisa dievakuasi, mereka bukan hanya berlindung di titik safe house melainkan bisa diterbangkan ke negara tetangga yang relatif aman. “Kita sedang mengupayakan untuk melakukan evakuasi ke Polandia maupun ke Rumania,” tutur Judha.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Ukraina mengklaim lebih dari 5.000 tentara Rusia tewas dalam pertempuran sejak invasi dimulai pekan lalu. Ukraina juga mengklaim banyak kendaraan dan peralatan militer Rusia hancur. Seperti dilansir BBC, Senin (28/2), dalam pernyataan via Facebook, sejumlah pejabat Ukraina menyebut bahwa sekitar 5.300 tentara Rusia tewas dalam pertempuran sejak invasi dimulai pada Kamis (24/2) lalu.
Disebutkan juga bahwa 191 unit tank, 29 jet tempur, 29 helikopter militer dan 816 kendaraan pengangkut lapis baja telah dihancurkan oleh militer Ukriana.Klaim itu belum bisa diverifikasi secara independen oleh BBC. Namun Kementerian Pertahanan Inggris meyakini Rusia mengalami korban jiwa cukup ‘besar’ dalam invasinya ini.
Klaim terbaru Ukraina ini disampaikan setelah pada Minggu (27/2) waktu setempat, Kementerian Pertahanan Rusia mengakui tentaranya tewas dan terluka dalam pertempuran di Ukraina. Namun jumlah pastinya tidak diungkap ke publik.
Hanya disebutkan bahwa jumlahnya masih lebih rendah dari korban jiwa dan kerugian yang dialami Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya, seperti dikutip Interfax, juga menyebut 1.067 target militer Ukraina telah diserang.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Ukraina sebelumnya melaporkan sedikitnya 352 warga sipil tewas sejak Rusia menginvasi negara tersebut pekan lalu.Sekitar 14 korban tewas di antaranya merupakan anak-anak. Sekitar 1.684 orang lainnya, termasuk 116 anak-anak, dilaporkan mengalami luka-luka. (kps/dtc)