26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pejihad Mohammed Emwazi Dikenal Pendiam

SUMUTPOS.CO – Seorang bekas anggota kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS asal Inggris menyatakan ia bertemu dengan Mohammed Emwazi di Suriah tahun 2013.

Abu Ayman menyatakan bahwa Emwazi sering memalingkan wajah ketika disapa oleh para anggota kelompok lainnya.

Sementara itu Emwazi sendiri diperlakukan bagai seorang pesohor oleh pemimpin ISIS, karena menjadi sarana ampuh merekrut calon potensial anggota muda.

Ia banyak tampil di video propagand, terlihat melakukan pembunuhan terhadap beberapa sandera.

Tak bermasalah di sekolah

Sementara itu, kepala sekolah tempat Emwazi belajar di London menyatakan bahwa radikalisasi tidak terjadi di sekolah.

Jo Shuter, kepala sekolah Quintin Kynaston Academy di London barat daya hingga tahun 2013, menyatakan Emwazi tak pernah “dipandang sebagai masalah besar” ketika belajar di sana.

Dua murid lain dari sekolah itu juga diduga bergabung dengan gerakan radikal di Suriah dan Somalia.

Shuter yang menjadi kepala sekolah itu selama sepuluh tahun sejak 2002 menyatakan tak ada tanda-tanda muridnya bakal menjadi ekstrimis.

Ia menyatakan kepada BBC bahwa ia mengenang Emwazi sebagai anak yang “pendiam dan cukup bekerja keras”, sekalipun mengalami masalah sebagaimana murid remaja pada umumnya.

“Ia pernah dirisak, dan kami telah menanganinya, dan ketika ia melanjutkan ke jenjang berikut, ia adalah seorang pelajar yang bersungguh-sungguh, bekerja keras dan penuh semangat, untuk menuju ke universitas yang diinginkannya,” katanya.

Ia menambahkan, “Saya tekankan, ia tak pernah menjadi persoalan bagi kami.”

Lebih lanjut Jo Shuter menambahkan sekolahnya memiliki semangat toleransi dan menciptakan suasana “di mana orang muda bisa bicara dengan orang dewasa, dan selalu ada seseorang yang yang bisa diajak bicara ketika mereka gelisah.” (BBC)

SUMUTPOS.CO – Seorang bekas anggota kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS asal Inggris menyatakan ia bertemu dengan Mohammed Emwazi di Suriah tahun 2013.

Abu Ayman menyatakan bahwa Emwazi sering memalingkan wajah ketika disapa oleh para anggota kelompok lainnya.

Sementara itu Emwazi sendiri diperlakukan bagai seorang pesohor oleh pemimpin ISIS, karena menjadi sarana ampuh merekrut calon potensial anggota muda.

Ia banyak tampil di video propagand, terlihat melakukan pembunuhan terhadap beberapa sandera.

Tak bermasalah di sekolah

Sementara itu, kepala sekolah tempat Emwazi belajar di London menyatakan bahwa radikalisasi tidak terjadi di sekolah.

Jo Shuter, kepala sekolah Quintin Kynaston Academy di London barat daya hingga tahun 2013, menyatakan Emwazi tak pernah “dipandang sebagai masalah besar” ketika belajar di sana.

Dua murid lain dari sekolah itu juga diduga bergabung dengan gerakan radikal di Suriah dan Somalia.

Shuter yang menjadi kepala sekolah itu selama sepuluh tahun sejak 2002 menyatakan tak ada tanda-tanda muridnya bakal menjadi ekstrimis.

Ia menyatakan kepada BBC bahwa ia mengenang Emwazi sebagai anak yang “pendiam dan cukup bekerja keras”, sekalipun mengalami masalah sebagaimana murid remaja pada umumnya.

“Ia pernah dirisak, dan kami telah menanganinya, dan ketika ia melanjutkan ke jenjang berikut, ia adalah seorang pelajar yang bersungguh-sungguh, bekerja keras dan penuh semangat, untuk menuju ke universitas yang diinginkannya,” katanya.

Ia menambahkan, “Saya tekankan, ia tak pernah menjadi persoalan bagi kami.”

Lebih lanjut Jo Shuter menambahkan sekolahnya memiliki semangat toleransi dan menciptakan suasana “di mana orang muda bisa bicara dengan orang dewasa, dan selalu ada seseorang yang yang bisa diajak bicara ketika mereka gelisah.” (BBC)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/