Inggris tak Beri Suaka ke Menlu Libya
LONDON – Majalah al Qaeda, Inspire, terbitan Maret 2011 menampilkan tema pergolakan di Libya. Pada majalah tersebut, pemimpin Libya Muammar Kadhafi dikatakan sebagai orang gila dan pemimpin palsu. Sebutan itu ada di majalah edisi ke lima yang hanya terbit di internet.
Di dalam artikel utama pada majalah yang ditulis ulama besar al-Qaeda, Anwar al-Awlaki, berjudul “Tsunami Perubahan”.
Pada artikel itu dikatakan bahwa Kadhafi akan jatuh dan akan dikenal sejarah sebagai pemimpin palsu paling gila yang pernah ada. Awlaki menyebutkan, karena berbagai kontradiksi, kebohongan, dan berbagai kebodohan serta konspirasi yang konyol yang telah dilakukannya.
Sementara itu, perkembangan yang kontras di Libya lainnya sepanjang hari, Kamis (31/3). Secara politik, kubu pemberontak dan koalisi menang setelah Moussa Koussa, menteri luar negeri sekaligus tangan kanan Muammar Kadhafi, membelot terbang ke Inggris dan menyatakan mundur dari jabatan. Tetapi, secara fisik di medan pertempuran, rezim Kadhafi yang justru berjaya.
Sebagaimana dilaporkan BBC, pasukan Kadhafi terus merangsek ke wilayah timur Libya yang sempat beberapa hari dikuasai pemberontak. Setelah merebut Bin Jawad dan Ras Lanuf, loyalis Kadhafi juga memukul mundur kekuatan anti-Kadhafi dari Brega. Kabar terakhir hingga berita ini ditulis, pasukan pemerintah sudah mendekati perbatasan Ajdabiya, kota terdekat dari Benghazi, ibu kota kubu oposisi.
Pasukan Kadhafi lebih terlatih dan bersenjata lengkap sulit ditandingi kelompok oposisi yang kebanyakan pejuangnya tak punya pengalaman tempur. Keberhasilannya merebut Ajdabiya, Brega, Bin Jawad, dan Ras Lanuf berkat bantuan koalisi. “Problem kami adalah kami membutuhkan bantuan, mulai peralatan komunikasi, radio, hingga senjata,” kata Mayjen Suleiman Mahmoud, wakil komandan pemberontak, kepada BBC. (c4/ttg/jpnn)