25 C
Medan
Saturday, September 21, 2024

Diplomat Lecehkan Perempuan

Diplomat Malaysia, Muhammad Rizalman bin Ismail
Diplomat Malaysia, Muhammad Rizalman bin Ismail

PUTRAJAYA, SUMUTPOS.CO – Muhammad Rizalman bin Ismail, 38, mencoreng nama Malaysia. Diplomat Malaysia untuk Selandia Baru itu telah melakukan pelecehan seksual kepada seorang perempuan berusia 21 tahun di Wellington. Namun, karena berstatus diplomat, Rizalman menyatakan memiliki kekebalan hukum. Dia akhirnya melenggang bebas pulang ke Malaysia bersama keluarganya 22 Mei lalu.

Kejadian tersebut bermula saat Rizalman masih bertugas di Selandia Baru. Dia bekerja di Komisi Tinggi Malaysia di Wellington sebagai staf asisten untuk pertahanan. Pada 10 Mei lalu pemerintah Selandia Baru menangkap laki-laki itu dengan tuduhan pencurian dan usaha pemerkosaan.

Rizalman mengikuti seorang perempuan dan menyerang dia di rumahnya. Namun, karena memiliki kekebalan hukum sebagai diplomat, Rizalman menolak ditangkap maupun memberikan sampel DNA-nya untuk penyelidikan.

Untungnya, pemerintah Malaysia mau bertanggung jawab. “Pemerintah Malaysia memahami bahwa ini adalah kejadian serius dan kami tidak berencana menyembunyikan (kasus ini),” ujar Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman. “Kasus ini harus diselidiki secara saksama,” tambahnya. Bahkan, pemerintah Malaysia berencana mengembalikan Rizalman ke Selandia Baru untuk menjalani penyelidikan di sana. (AFP/BBC/sha/c9/tia)

Diplomat Malaysia, Muhammad Rizalman bin Ismail
Diplomat Malaysia, Muhammad Rizalman bin Ismail

PUTRAJAYA, SUMUTPOS.CO – Muhammad Rizalman bin Ismail, 38, mencoreng nama Malaysia. Diplomat Malaysia untuk Selandia Baru itu telah melakukan pelecehan seksual kepada seorang perempuan berusia 21 tahun di Wellington. Namun, karena berstatus diplomat, Rizalman menyatakan memiliki kekebalan hukum. Dia akhirnya melenggang bebas pulang ke Malaysia bersama keluarganya 22 Mei lalu.

Kejadian tersebut bermula saat Rizalman masih bertugas di Selandia Baru. Dia bekerja di Komisi Tinggi Malaysia di Wellington sebagai staf asisten untuk pertahanan. Pada 10 Mei lalu pemerintah Selandia Baru menangkap laki-laki itu dengan tuduhan pencurian dan usaha pemerkosaan.

Rizalman mengikuti seorang perempuan dan menyerang dia di rumahnya. Namun, karena memiliki kekebalan hukum sebagai diplomat, Rizalman menolak ditangkap maupun memberikan sampel DNA-nya untuk penyelidikan.

Untungnya, pemerintah Malaysia mau bertanggung jawab. “Pemerintah Malaysia memahami bahwa ini adalah kejadian serius dan kami tidak berencana menyembunyikan (kasus ini),” ujar Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman. “Kasus ini harus diselidiki secara saksama,” tambahnya. Bahkan, pemerintah Malaysia berencana mengembalikan Rizalman ke Selandia Baru untuk menjalani penyelidikan di sana. (AFP/BBC/sha/c9/tia)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/