32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Ikhwanul Muslimin Enggan Akui Israel

KAIRO – Kelompok Ikhwanul Muslimin Mesir enggan mengakui Israel dalam kondisi apapun. Mereka akan membawa perjanjian damai Israel dan Mesir ke sebuah referendum. Demikian disampaikan Deputi Ketua Ikhwanul Muslimin Rashad Bayoumi, seperti dikutip Al Hayat, Senin (2/1)

“Kami tidak akan mengakui Israel dalam keadaan apapun. Tidak ada kondisi yang mengharuskan kami mengakui Israel,” ujarnya.

Bayoumi menyebutkan, bila pemerintahan Mesir baru sudah terbentuk, Ikhwan akan meminta rakyat menentukan kelanjutan dari perjanjian damai Israel dan Mesir.  “Perjanjian damai diciptakan dan ditandatangani di luar kehendak rakyat dan Parlemen Mesir. Kami harus meminta pendapat rakyat terkait kelanjutan perjanjian ini,” sebutnya.
Pada awalnya, Ikhwan sempat menilai, perjanjian damai antara Mesir dan Israel merupakan simbol dari kecerobohan. Meski demikian, calon Presiden Mesir Mohamed ElBaderei mengatakan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan tetap menjaga perjanjian damai antara Israel dan Mesir.

Elbaderei mengklaim, ada negosiasi rahasia yang dilakukan oleh Mesir dan Amerika Serikat (AS) saat penandatanganan perjanjian itu, guna menjaga agar perjanjian tersebut tetap ada meski kelompok Islam menguasai Mesir.
Kelompok Ikhwan berhasil meraih suara terbanyak dalam pemilihan umum Mesir. Selain Ikhwanul Muslimin, kelompok Salafi juga tampak mengungguli proses pemilihan umum tersebut. (net/jpnn)

KAIRO – Kelompok Ikhwanul Muslimin Mesir enggan mengakui Israel dalam kondisi apapun. Mereka akan membawa perjanjian damai Israel dan Mesir ke sebuah referendum. Demikian disampaikan Deputi Ketua Ikhwanul Muslimin Rashad Bayoumi, seperti dikutip Al Hayat, Senin (2/1)

“Kami tidak akan mengakui Israel dalam keadaan apapun. Tidak ada kondisi yang mengharuskan kami mengakui Israel,” ujarnya.

Bayoumi menyebutkan, bila pemerintahan Mesir baru sudah terbentuk, Ikhwan akan meminta rakyat menentukan kelanjutan dari perjanjian damai Israel dan Mesir.  “Perjanjian damai diciptakan dan ditandatangani di luar kehendak rakyat dan Parlemen Mesir. Kami harus meminta pendapat rakyat terkait kelanjutan perjanjian ini,” sebutnya.
Pada awalnya, Ikhwan sempat menilai, perjanjian damai antara Mesir dan Israel merupakan simbol dari kecerobohan. Meski demikian, calon Presiden Mesir Mohamed ElBaderei mengatakan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan tetap menjaga perjanjian damai antara Israel dan Mesir.

Elbaderei mengklaim, ada negosiasi rahasia yang dilakukan oleh Mesir dan Amerika Serikat (AS) saat penandatanganan perjanjian itu, guna menjaga agar perjanjian tersebut tetap ada meski kelompok Islam menguasai Mesir.
Kelompok Ikhwan berhasil meraih suara terbanyak dalam pemilihan umum Mesir. Selain Ikhwanul Muslimin, kelompok Salafi juga tampak mengungguli proses pemilihan umum tersebut. (net/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/