30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pemilu Rusuh, WNI di Thailand Beraktifitas Seperti Biasa

 Tokoh Kaus Merah Ditembak, Bangkok Status Darurat

Tokoh Kaus Merah Ditembak, Bangkok Status Darurat

JAKARTA – Dipastikan oleh Kedutaan Besar Indonesia di Bangkok bahwa kondisi warga negara Indonesia (WNI) di sana aman, meski kerusuhan terjadi saat pemilihan umum digelar. Bahkan dikatakan oleh koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pansosbud) KBRI Bangkok, Subandrio WNI tetap beraktifitas seperti biasa.

“Sejauh ini WNI tidak ada hambatan yang berarti dengan semua aktifitasnya,” ujar Subandrio saat dihubungi kemarin.

Para WNI yang kebanyakan berstatus pelajar dan expatriate itu masih tetap menjalankan seluruh aktifitasnya seperti biasa, tak terkecuali saat digelarnya pemilihan umum di negeri gajah putih itu kemarin (02/02). Subandrio meengatakan bahawa seluruh WNI di Bangkok, khususnya, dan Thailand pada umunya aman terkendali.

“KBRI selalu meng-update informasi terkait perkembangan situasi. Alhamdulillah hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari,” tuturnya.

Diakuinya, hingga saat ini memang pihak KBRI di Bangkok masih belum mengeluarkan travel advisory untuk berkunjung ke Thailan. Pihaknya menganggap masih belum diperlukan adanya larangan tersebut, karena tindak kekerasan atau demonstrasi masih terjadi pada titik tertentu saja. Hingga kini pun, lanjut dia, masih banyak wisatawan kita yang datang ke Thailand.

Padahal, sejak mulai berkembangnya isu politik yang terjadi di Thailand November tahun lalu, banyak negara yang telah melarang warga negaranya untuk mengunjungi Thailand.

Peringatan tersebut diberlakukan hingga kisruh antara Pemerintah pimpinan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dan demonstran anti-pemerintah usai. Akibat aksi demonstrasi sendiri, tercatat sebanyak 10 orang tewas dan sedikitnya 577 terluka dalam kekerasan politik terkait sejak akhir November lalu.

“Keadaan saat ini di beberapa titik memang ada insiden, namun banyak tempat lain normal seperti biasa. Contohnya di daerah KBRI aman-aman saja,” ujarnya.

Menurut keterangannya, situasi pemilu di Thailand berjalan sesuai dengan keputusan yang dilalkukan oleh pemerintah. Suasana di beberapa lokasi terlihat sepi dan terdapat beberapa tempat pemungutan suara (TPS) yang batal melakukan pemungutan suara karena aksi demo yang terjadi. Sementara mengenai perhitungan suara, hingga berita ini ditulis, pihaknya masih belum mendapat informasi secara lengkap.

Menurut pemberitaan yang muncul, PM Yingluck sendiri telah memberikan suaranya pada pemilu kemarin. Sedangkan Pemimpin Partai Demokrat Abhisit Vejjajiva dikabarkan enggan memberikan suaranya pada pemilu yang digelar kemarin.

Abhisit mengatakan ia tidak akan memilih karena pemilu dinilainya tidak konstitusional dan tidak akan mencapai tujuan sebenarnya dari pemilihan umum di bawah sistem demokrasi.

Jalannya pemungutan suara sendiri dirasa tidak mudah, para calon pemilih dilaporkan mengalami kesulitan untuk masuk TPS akibat aksi demo yang dilakukan di TPS yang tersedia. (mia)

 Tokoh Kaus Merah Ditembak, Bangkok Status Darurat

Tokoh Kaus Merah Ditembak, Bangkok Status Darurat

JAKARTA – Dipastikan oleh Kedutaan Besar Indonesia di Bangkok bahwa kondisi warga negara Indonesia (WNI) di sana aman, meski kerusuhan terjadi saat pemilihan umum digelar. Bahkan dikatakan oleh koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pansosbud) KBRI Bangkok, Subandrio WNI tetap beraktifitas seperti biasa.

“Sejauh ini WNI tidak ada hambatan yang berarti dengan semua aktifitasnya,” ujar Subandrio saat dihubungi kemarin.

Para WNI yang kebanyakan berstatus pelajar dan expatriate itu masih tetap menjalankan seluruh aktifitasnya seperti biasa, tak terkecuali saat digelarnya pemilihan umum di negeri gajah putih itu kemarin (02/02). Subandrio meengatakan bahawa seluruh WNI di Bangkok, khususnya, dan Thailand pada umunya aman terkendali.

“KBRI selalu meng-update informasi terkait perkembangan situasi. Alhamdulillah hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari,” tuturnya.

Diakuinya, hingga saat ini memang pihak KBRI di Bangkok masih belum mengeluarkan travel advisory untuk berkunjung ke Thailan. Pihaknya menganggap masih belum diperlukan adanya larangan tersebut, karena tindak kekerasan atau demonstrasi masih terjadi pada titik tertentu saja. Hingga kini pun, lanjut dia, masih banyak wisatawan kita yang datang ke Thailand.

Padahal, sejak mulai berkembangnya isu politik yang terjadi di Thailand November tahun lalu, banyak negara yang telah melarang warga negaranya untuk mengunjungi Thailand.

Peringatan tersebut diberlakukan hingga kisruh antara Pemerintah pimpinan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dan demonstran anti-pemerintah usai. Akibat aksi demonstrasi sendiri, tercatat sebanyak 10 orang tewas dan sedikitnya 577 terluka dalam kekerasan politik terkait sejak akhir November lalu.

“Keadaan saat ini di beberapa titik memang ada insiden, namun banyak tempat lain normal seperti biasa. Contohnya di daerah KBRI aman-aman saja,” ujarnya.

Menurut keterangannya, situasi pemilu di Thailand berjalan sesuai dengan keputusan yang dilalkukan oleh pemerintah. Suasana di beberapa lokasi terlihat sepi dan terdapat beberapa tempat pemungutan suara (TPS) yang batal melakukan pemungutan suara karena aksi demo yang terjadi. Sementara mengenai perhitungan suara, hingga berita ini ditulis, pihaknya masih belum mendapat informasi secara lengkap.

Menurut pemberitaan yang muncul, PM Yingluck sendiri telah memberikan suaranya pada pemilu kemarin. Sedangkan Pemimpin Partai Demokrat Abhisit Vejjajiva dikabarkan enggan memberikan suaranya pada pemilu yang digelar kemarin.

Abhisit mengatakan ia tidak akan memilih karena pemilu dinilainya tidak konstitusional dan tidak akan mencapai tujuan sebenarnya dari pemilihan umum di bawah sistem demokrasi.

Jalannya pemungutan suara sendiri dirasa tidak mudah, para calon pemilih dilaporkan mengalami kesulitan untuk masuk TPS akibat aksi demo yang dilakukan di TPS yang tersedia. (mia)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/