30.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

AS Bersikukuh Korut Pelaku Peretas Sony

SUMUTPOS.CO- AS menolak klaim Korea Utara yang menyatakan tidak bertanggung jawab atas serangan cyber terhadap perusahaan Sony Pictures.

Korea Utara membantah telah melakukan serangan dan mengundang AS untuk melakukan penyelidikan bersama.

Seorang pejabat keamanan senior AS mengatakan Korea Utara seharusnya “mengakui kesalahan dan memberikan ganti rugi kepada Sony”.

Korea Utara merupakan obyek film satir “The Interview” yang akan rencananya akan dirilis Sony pada Desember ini. Film itu menggambarkan fiksi pembunuhan terhadap pemimpin Korut, Kim Jong-Un.

Setelah serangan dan ancaman, Sony membatalkan rencana peluncuran film pada Hari Natal.

Sony mengatakan tengah mempertimbangkan untuk merilis film tersebut “dalam program yang berbeda”.

Jumat (19/12) lalu, FBI mengatakan Korea Utara telah melakukan serangan cyberpada bulan lalu, dengan membocorkan detail dan email pribadi.

Kementerian pertahanan AS melalui juru bicara Keamanan Nasional Mark Stroh mengatakan : “Kami sangat yakin pemerintah Korea Utara bertanggung jawab terhadap serangan yang merusak ini”.

“Jika pemerintah Korea Utara ingin membantu, mereka harus mengakui kesalahan dan memberikan ganti rugi terhadap Sony atas kerusakan yang disebabkan oleh serangan ini,” kata dia.

Sabtu (20/12) Menteri Luar Negeri Korea Utara mengatakan: “Atas tuduhan AS itu, kami mengundang untuk melakukan penyelidikan bersama”.

“Kami harus membuktikan bahwa insiden ini tidak aka kaitannya dengan kami.” (BBC)

SUMUTPOS.CO- AS menolak klaim Korea Utara yang menyatakan tidak bertanggung jawab atas serangan cyber terhadap perusahaan Sony Pictures.

Korea Utara membantah telah melakukan serangan dan mengundang AS untuk melakukan penyelidikan bersama.

Seorang pejabat keamanan senior AS mengatakan Korea Utara seharusnya “mengakui kesalahan dan memberikan ganti rugi kepada Sony”.

Korea Utara merupakan obyek film satir “The Interview” yang akan rencananya akan dirilis Sony pada Desember ini. Film itu menggambarkan fiksi pembunuhan terhadap pemimpin Korut, Kim Jong-Un.

Setelah serangan dan ancaman, Sony membatalkan rencana peluncuran film pada Hari Natal.

Sony mengatakan tengah mempertimbangkan untuk merilis film tersebut “dalam program yang berbeda”.

Jumat (19/12) lalu, FBI mengatakan Korea Utara telah melakukan serangan cyberpada bulan lalu, dengan membocorkan detail dan email pribadi.

Kementerian pertahanan AS melalui juru bicara Keamanan Nasional Mark Stroh mengatakan : “Kami sangat yakin pemerintah Korea Utara bertanggung jawab terhadap serangan yang merusak ini”.

“Jika pemerintah Korea Utara ingin membantu, mereka harus mengakui kesalahan dan memberikan ganti rugi terhadap Sony atas kerusakan yang disebabkan oleh serangan ini,” kata dia.

Sabtu (20/12) Menteri Luar Negeri Korea Utara mengatakan: “Atas tuduhan AS itu, kami mengundang untuk melakukan penyelidikan bersama”.

“Kami harus membuktikan bahwa insiden ini tidak aka kaitannya dengan kami.” (BBC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/