28.9 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

WNI di Ukraina Diminta Cepat Pulang

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) menyerukan warga negara Indonesia (WNI) yang belajar maupun bekerja di Ukraina, untuk kembali ke Indonesia, menyusul kabar pengiriman pasukan militer ke Krimea, salah satu kota di negara tersebut.

Namun, Duta Besar RI untuk Ukraina, Niniek Kun Nuaryatie, menegaskan, tidak ada WNI yang bekerja ataupun belajar di Krimea. Menurutnya, hanya ada sekitar 60 WNI tinggal Ukraina, dan sekitar 34 orang berada di Ibu Kota Kiev.

KBRI meminta dua mahasiswa yang sedang menjalani proses pertukaran pelajar di kota Donetsk untuk memutus programnya dan kembali ke Indonesia.

KBRI juga meminta pekerja yang berada di kota lain untuk meminta izin pada atasan masing-masing. Mereka diminta merapat ke Kiev.

“Diupayakan dijemput KBRI jika transportasi kesulitan,” katanya seperti yang dilansir di laman resmi Setkab, Senin, (3/3).

Sejauh ini, Ibukota Kiev masih normal. Namun demikian, KBRI mulai menyimpan cadangan listrik untuk menghindarkan krisis yang lebih buruk. KBRI menghimbau kepada WNI di Kiev tidak keluar dari rumah.

Niniek mengatakan pihaknya masih mengantisipasi kondisi situasi sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Satu di antaranya, upaya penanganan diplomasi di tingkat internasional dan PBB.

“Kalau tidak berani di rumah sebaiknya datang saja ke KBRI, ke Wisma Indonesia,” katanya.

Sebelumnya dalam suratnya 31 Januari 2014, KBRI sudah memberikan panduan bagi WNI bila terjadi keadaan darurat.

Dalam keadaan darurat, WNI agar segera menghubungi KBRI Kiev yang telah menyiagakan petugas Piket Kantor dan membuka saluran telfon hotline Pelayanan Perlindungan WNI selama 24 jam di nomor : +380206 5446-8.

Diimbau pula agar WNI mengantisipasi memburuknya situasi keamanan di negara itu dan semakin ekstrimnya cuaca musim dingin di Ukraina. Dalam hal ini, KBRI mengimbau seluruh WNI di Ukraina agar menyediakan cukup bahan makanan, minuman dan obat-obatan. (flo/jpnn)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) menyerukan warga negara Indonesia (WNI) yang belajar maupun bekerja di Ukraina, untuk kembali ke Indonesia, menyusul kabar pengiriman pasukan militer ke Krimea, salah satu kota di negara tersebut.

Namun, Duta Besar RI untuk Ukraina, Niniek Kun Nuaryatie, menegaskan, tidak ada WNI yang bekerja ataupun belajar di Krimea. Menurutnya, hanya ada sekitar 60 WNI tinggal Ukraina, dan sekitar 34 orang berada di Ibu Kota Kiev.

KBRI meminta dua mahasiswa yang sedang menjalani proses pertukaran pelajar di kota Donetsk untuk memutus programnya dan kembali ke Indonesia.

KBRI juga meminta pekerja yang berada di kota lain untuk meminta izin pada atasan masing-masing. Mereka diminta merapat ke Kiev.

“Diupayakan dijemput KBRI jika transportasi kesulitan,” katanya seperti yang dilansir di laman resmi Setkab, Senin, (3/3).

Sejauh ini, Ibukota Kiev masih normal. Namun demikian, KBRI mulai menyimpan cadangan listrik untuk menghindarkan krisis yang lebih buruk. KBRI menghimbau kepada WNI di Kiev tidak keluar dari rumah.

Niniek mengatakan pihaknya masih mengantisipasi kondisi situasi sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Satu di antaranya, upaya penanganan diplomasi di tingkat internasional dan PBB.

“Kalau tidak berani di rumah sebaiknya datang saja ke KBRI, ke Wisma Indonesia,” katanya.

Sebelumnya dalam suratnya 31 Januari 2014, KBRI sudah memberikan panduan bagi WNI bila terjadi keadaan darurat.

Dalam keadaan darurat, WNI agar segera menghubungi KBRI Kiev yang telah menyiagakan petugas Piket Kantor dan membuka saluran telfon hotline Pelayanan Perlindungan WNI selama 24 jam di nomor : +380206 5446-8.

Diimbau pula agar WNI mengantisipasi memburuknya situasi keamanan di negara itu dan semakin ekstrimnya cuaca musim dingin di Ukraina. Dalam hal ini, KBRI mengimbau seluruh WNI di Ukraina agar menyediakan cukup bahan makanan, minuman dan obat-obatan. (flo/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/