25.2 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Flu Burung Bunuh 27 Orang

BEIJING – Momok virus flu burung varian baru yang menyebar di Tiongkok belum juga bisa dihentikan. Bahkan, seorang pria 55 tahun di wilayah tengah Negeri Tirai Bambu tersebut dilaporkan meninggal kemarin (2/5). Dengan demikian, jumlah korban bertambah menjadi 27 orang.

Hingga kemarin, virus H7N9 telah menginfeksi 127 orang di Tiongkok. Para ilmuwan menyatakan, virus itu adalah ancaman bagi dunia kesehatan dan harus ditangani secara serius. Sebab, persebarannya memang sangat agresif.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bermarkas di Jenewa menyebut H7N9 sebagai salah satu virus flu paling mematikan. Meski demikian, belum ada bukti penularan antar manusia.

Korban terbaru adalah penduduk asli Provinsi Jiangxi yang hanya disebutkan nama keluarganya, Jiao. Kantor berita Xinhua melansir, korban meninggal di Provinsi Hunan, Tiongkok tengah. Pria tersebut adalah penjual masakan babi dan didiagnosis terinfeksi flu burung sejak 26 April. Jiao meninggal Rabu (1/5) setelah dirawat di rumah sakit Hunan.

Seperti dilansir situs resmi Dinas Kesehatan Hunan, seorang pria 69 tahun yang bekerja sebagai petani juga terinfeksi virus H7N9. Kabar baiknya, sejauh ini, sudah 26 orang yang dapat disembuhkan setelah terinfeksi virus tersebut.

Pekan lalu seorang pria di Taiwan menjadi pasien pertama dari luar daratan Tiongkok yang terjangkit flu burung. Dia terjangkit flu saat berkunjung ke Tiongkok.

Dalam sepekan lalu, tercatat 19 kasus baru virus flu burung di Tiongkok. Namun, jumlah kasus baru di Shanghai, tempat ditemukannya kasus pertama H7N9 Maret lalu, dilaporkan menurun cukup signifikan. Nancy Cox, direktur divisi influenza, Amerika Serikat, menyatakan, penurunan tersebut sangat menggembirakan. (dos/jpnn)

BEIJING – Momok virus flu burung varian baru yang menyebar di Tiongkok belum juga bisa dihentikan. Bahkan, seorang pria 55 tahun di wilayah tengah Negeri Tirai Bambu tersebut dilaporkan meninggal kemarin (2/5). Dengan demikian, jumlah korban bertambah menjadi 27 orang.

Hingga kemarin, virus H7N9 telah menginfeksi 127 orang di Tiongkok. Para ilmuwan menyatakan, virus itu adalah ancaman bagi dunia kesehatan dan harus ditangani secara serius. Sebab, persebarannya memang sangat agresif.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bermarkas di Jenewa menyebut H7N9 sebagai salah satu virus flu paling mematikan. Meski demikian, belum ada bukti penularan antar manusia.

Korban terbaru adalah penduduk asli Provinsi Jiangxi yang hanya disebutkan nama keluarganya, Jiao. Kantor berita Xinhua melansir, korban meninggal di Provinsi Hunan, Tiongkok tengah. Pria tersebut adalah penjual masakan babi dan didiagnosis terinfeksi flu burung sejak 26 April. Jiao meninggal Rabu (1/5) setelah dirawat di rumah sakit Hunan.

Seperti dilansir situs resmi Dinas Kesehatan Hunan, seorang pria 69 tahun yang bekerja sebagai petani juga terinfeksi virus H7N9. Kabar baiknya, sejauh ini, sudah 26 orang yang dapat disembuhkan setelah terinfeksi virus tersebut.

Pekan lalu seorang pria di Taiwan menjadi pasien pertama dari luar daratan Tiongkok yang terjangkit flu burung. Dia terjangkit flu saat berkunjung ke Tiongkok.

Dalam sepekan lalu, tercatat 19 kasus baru virus flu burung di Tiongkok. Namun, jumlah kasus baru di Shanghai, tempat ditemukannya kasus pertama H7N9 Maret lalu, dilaporkan menurun cukup signifikan. Nancy Cox, direktur divisi influenza, Amerika Serikat, menyatakan, penurunan tersebut sangat menggembirakan. (dos/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/