26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Lagi, Oposisi Syiria Ditangkapi

SANAA – Kebringasan tentara Syria semakin tak terbendung. Kemarin (27/4), ratusan orang ditangkap dalam sejumlah razia di beberapa pos penjagaan. Tentara juga menembaki orang-orang yang mencoba mengevakuasi jenazah demonstran.

Sejumlah saksi bahkan melihat, militer menembaki tangki-tangki cadangan air di atas atap rumah warga di sejumlah lokasi yang dilanda kekeringan.Di Kota Daraa, Selatan Syria, di mana tank-tank militer dan penembak jitu telah membunuh 34 orang dalam dua hari terakhir, saksi melihat seorang pria yang baru keluar Masjid Omari. Pria tersebut memperingatkan tentara menggunakan tanduk banteng (sebagai pengeras suara) untuk menghentikan kekerasan. “Cukup, cukup! Berhenti membunuh saudara kalian sendiri!,” teriaknya sebelum peluru menembus tubuhnya.
Penggerebekan oleh pasukan Presiden Bashar Assad ditingkatkan sejak Jumat (22/4), ketika lebih dari 100 orang dilaporkan tewas. Pasukan keamanan juga melakukan rasia di Douma, pinggiran Damaskus dan Jableh, kota di pesisir utara Syria.

Beberapa organisasi hak asasi manusia menyebut sekitar 400 orang tewas sejak pertengahan Maret saat rezim Assad berupaya menghentikan perlawanan. Alih-alih berhasil mengintimidasi demonstran, langkah tersebut justru memperkuatnya. Bahkan sejak sikap represif diambil pemerintah, demonstrasi akhirnya menuntut lengsernya Assad. (cak/jpnn)

SANAA – Kebringasan tentara Syria semakin tak terbendung. Kemarin (27/4), ratusan orang ditangkap dalam sejumlah razia di beberapa pos penjagaan. Tentara juga menembaki orang-orang yang mencoba mengevakuasi jenazah demonstran.

Sejumlah saksi bahkan melihat, militer menembaki tangki-tangki cadangan air di atas atap rumah warga di sejumlah lokasi yang dilanda kekeringan.Di Kota Daraa, Selatan Syria, di mana tank-tank militer dan penembak jitu telah membunuh 34 orang dalam dua hari terakhir, saksi melihat seorang pria yang baru keluar Masjid Omari. Pria tersebut memperingatkan tentara menggunakan tanduk banteng (sebagai pengeras suara) untuk menghentikan kekerasan. “Cukup, cukup! Berhenti membunuh saudara kalian sendiri!,” teriaknya sebelum peluru menembus tubuhnya.
Penggerebekan oleh pasukan Presiden Bashar Assad ditingkatkan sejak Jumat (22/4), ketika lebih dari 100 orang dilaporkan tewas. Pasukan keamanan juga melakukan rasia di Douma, pinggiran Damaskus dan Jableh, kota di pesisir utara Syria.

Beberapa organisasi hak asasi manusia menyebut sekitar 400 orang tewas sejak pertengahan Maret saat rezim Assad berupaya menghentikan perlawanan. Alih-alih berhasil mengintimidasi demonstran, langkah tersebut justru memperkuatnya. Bahkan sejak sikap represif diambil pemerintah, demonstrasi akhirnya menuntut lengsernya Assad. (cak/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/