BATAM- Identitas tujuh tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tenggelam di perairan Malaysia pada Rabu dini hari lalu, hingga Jumat (3/6) tak terlacak. Pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Johor Bahru, Malaysia, sampai saat ini masih kesulitan menelusurinya.
Dihubungi Jumat petang, Pejabat Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Jujur Hutagalung, menyatakan, pihaknya belum mengetahui identitas ketujuh korban hilang tersebut. Mereka bekerja sebagai tenaga kerja ilegal di Malaysia sehingga tidak ada catatan resmi dari instansi mana pun.
Di samping itu, di antara 24 TKI ilegal yang kapalnya karam saat kejadian, tak ada yang saling mengenal. Masing-masing bekerja di berbagai daerah di Malaysia. “Kami akan berusaha mencari identitas mereka. Kami akan berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia,” katanya.
Rabu lalu sebuah kapal pengangkut 24 tenaga kerja ilegal asal Indonesia karam di perairan Malaysia. Kapal berbahan fiber itu berangkat dari Johor Bahru, Malaysia, tujuan Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Seluruh TKI itu pria. Mereka berasal dari sejumlah daerah di Indonesia seperti Lombok, Jawa, dan Sumatera. Rencananya, mereka pulang kampung lewat jalur tikus melalui Batam. (bbs/jpnn)