SUMUTPOS.CO – Badan negara pengawas agama di Mesir mengeluarkan fatwa yang meminta kontes tari perut di TV agar dihentikan.
Dar al-Ifta dalam pernyataan Rabu (03/09) mengatakan program itu tidak bermoral dan bisa menjadi alasan bagi kaum ekstrimis untuk mengatakan masyarakat Mesir anti-Islam.
Kontes tari perut merupakan acara kompetisi pertama yang digelar di TV Mesir, dengan salah seorang presenter adalah penari terkenal Mesir, Dina.
Episode kedua yang mestinya ditayangkan Selasa (02/09) waktu setempat sudah dibatalkan.
Stasiun TV satelit yang menyiarkannya, Kairo dan Warga, menyebutkan duka atas pembunuhan aparat keamanan di Semenanjung Sinai sebagai alasan penundaan.
Sebelumnya, dalam iklan untuk kontes tari perut itu, disebutkan pemenang akan mendapat gelar Penari Perut Terbaik Dunia.
Sebagian kalangan di Mesir menganggap, tari perut merupakan hal yang tidak bermoral.
Para wartawan melaporkan tindakan ini sebagai upaya pemerintah untuk memperlihatkan mereka menentang Islam sebagai kekuatan politik namun pada saat bersamaan menghargai nilai-nilai konservatif Islam.
Pemerintah Mesir hasil pemilihan Mei lalu dengan presiden yang merupakan mantan Panglima Angkatan Bersenjata Mesir, Jenderal Besar Abdul Fattah al-Sisi, sudah melarang Ikhwanul Muslimim, yang mendukung presiden Klik Mohammed Morsi, yang digulingkan militer Juli tahun lalu. (BBC)
SUMUTPOS.CO – Badan negara pengawas agama di Mesir mengeluarkan fatwa yang meminta kontes tari perut di TV agar dihentikan.
Dar al-Ifta dalam pernyataan Rabu (03/09) mengatakan program itu tidak bermoral dan bisa menjadi alasan bagi kaum ekstrimis untuk mengatakan masyarakat Mesir anti-Islam.
Kontes tari perut merupakan acara kompetisi pertama yang digelar di TV Mesir, dengan salah seorang presenter adalah penari terkenal Mesir, Dina.
Episode kedua yang mestinya ditayangkan Selasa (02/09) waktu setempat sudah dibatalkan.
Stasiun TV satelit yang menyiarkannya, Kairo dan Warga, menyebutkan duka atas pembunuhan aparat keamanan di Semenanjung Sinai sebagai alasan penundaan.
Sebelumnya, dalam iklan untuk kontes tari perut itu, disebutkan pemenang akan mendapat gelar Penari Perut Terbaik Dunia.
Sebagian kalangan di Mesir menganggap, tari perut merupakan hal yang tidak bermoral.
Para wartawan melaporkan tindakan ini sebagai upaya pemerintah untuk memperlihatkan mereka menentang Islam sebagai kekuatan politik namun pada saat bersamaan menghargai nilai-nilai konservatif Islam.
Pemerintah Mesir hasil pemilihan Mei lalu dengan presiden yang merupakan mantan Panglima Angkatan Bersenjata Mesir, Jenderal Besar Abdul Fattah al-Sisi, sudah melarang Ikhwanul Muslimim, yang mendukung presiden Klik Mohammed Morsi, yang digulingkan militer Juli tahun lalu. (BBC)