26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Aksi Polisi Membelakangi Wali Kota New York

Seorang polisi tetap menghadap walikota New York di tengah barisan yang membelakanginya.
Seorang polisi tetap menghadap walikota New York di tengah barisan yang membelakanginya.

SUMUTPOS.CO – Ratusan aparat polisi membelakangi walikota New York saat upacara pemakaman polisi kedua yang ditembak mati bulan lalu.

Wenjian Liu, putra pendatang asal Cina, tewas ditembak bersama mitranya, Rafael Ramos, pada tanggal 20 Desember lalu oleh seorang pria bersenjata.

Keduanya sedang berada di dalam mobil patroli ketika ditembak oleh Ismaaiyl Brinsley, yang memiliki catatan kekerasan dan kondisi mental yang tidak stabil.

Dalam upacara pemakaman Liu, ratusan polisi di luar ruangan memutuskan untuk membelakangi layar TV besar yang menayangkan pidato langsung walikota New York, Bill de Blasio.

“Semua di kota kita ini remuk hatinya hari ini,” kata de Blasio saat pemakaman Liu.

Namun banyak polisi New York yang kecewa dengan pernyataan de Blasio sebelumnya yang dianggap ‘bersimpati’ dengan unjuk rasa antipolisi dalam beberapa bulan belakangan.

 

Pemakaman Wenjian Liu ditunda untuk menunggu kedatangan keluarga dari Cina.
Pemakaman Wenjian Liu ditunda untuk menunggu kedatangan keluarga dari Cina.

Aksi ‘membelakangi pidato walikota’ juga dilakukan oleh para polisi saat penguburan Ramos pada tanggal 27 Desember lalu.

 

 

SERUAN KOMISARIS

Upacara pemakaman Liu ditunda untuk menunggu kedatangan keluarga besarnya dari Cina.

Sebelum upacara pemakaman Liu, Patrik Yoes dari persatuan Fraternal Order of Police yang beranggotakan 328.000 aparat polisi, mengatakan mereka mendapat serangan di seluruh Amerika Serikat.

 

Banyak polisi yang kecewa dengan pernyataan Bill de Blasio sebelumnya.
Banyak polisi yang kecewa dengan pernyataan Bill de Blasio sebelumnya.

“Di seluruh negeri, kami tampaknya berada di bawah serangan di dalam profesi penegak hukum dan pesan yang harus diambil adalah: Kami pelayan masyarakat. Kami bukan musuh masyarakat,” tuturnya.

Namun Komisaris Polisi New York, Bill Bratton, mendesak agar tidak memperlihatkan ‘rasa tidak hormat’ dengan menulis memo, “Pemakaman pahlawan adalah duka cita dan bukan mengeluh.”

Bagaimanapun ratusan polisi memutuskan untuk membelakangi walikota De Blasio.

Liu dan Ramos ditembak menyusul unjuk rasa terkait penembakan warga kulit hitam yang tidak bersenjata hingga tewas oleh polisi kulit putih, yang berawal di kota Ferguson, musim panas 2014. (BBC)

Seorang polisi tetap menghadap walikota New York di tengah barisan yang membelakanginya.
Seorang polisi tetap menghadap walikota New York di tengah barisan yang membelakanginya.

SUMUTPOS.CO – Ratusan aparat polisi membelakangi walikota New York saat upacara pemakaman polisi kedua yang ditembak mati bulan lalu.

Wenjian Liu, putra pendatang asal Cina, tewas ditembak bersama mitranya, Rafael Ramos, pada tanggal 20 Desember lalu oleh seorang pria bersenjata.

Keduanya sedang berada di dalam mobil patroli ketika ditembak oleh Ismaaiyl Brinsley, yang memiliki catatan kekerasan dan kondisi mental yang tidak stabil.

Dalam upacara pemakaman Liu, ratusan polisi di luar ruangan memutuskan untuk membelakangi layar TV besar yang menayangkan pidato langsung walikota New York, Bill de Blasio.

“Semua di kota kita ini remuk hatinya hari ini,” kata de Blasio saat pemakaman Liu.

Namun banyak polisi New York yang kecewa dengan pernyataan de Blasio sebelumnya yang dianggap ‘bersimpati’ dengan unjuk rasa antipolisi dalam beberapa bulan belakangan.

 

Pemakaman Wenjian Liu ditunda untuk menunggu kedatangan keluarga dari Cina.
Pemakaman Wenjian Liu ditunda untuk menunggu kedatangan keluarga dari Cina.

Aksi ‘membelakangi pidato walikota’ juga dilakukan oleh para polisi saat penguburan Ramos pada tanggal 27 Desember lalu.

 

 

SERUAN KOMISARIS

Upacara pemakaman Liu ditunda untuk menunggu kedatangan keluarga besarnya dari Cina.

Sebelum upacara pemakaman Liu, Patrik Yoes dari persatuan Fraternal Order of Police yang beranggotakan 328.000 aparat polisi, mengatakan mereka mendapat serangan di seluruh Amerika Serikat.

 

Banyak polisi yang kecewa dengan pernyataan Bill de Blasio sebelumnya.
Banyak polisi yang kecewa dengan pernyataan Bill de Blasio sebelumnya.

“Di seluruh negeri, kami tampaknya berada di bawah serangan di dalam profesi penegak hukum dan pesan yang harus diambil adalah: Kami pelayan masyarakat. Kami bukan musuh masyarakat,” tuturnya.

Namun Komisaris Polisi New York, Bill Bratton, mendesak agar tidak memperlihatkan ‘rasa tidak hormat’ dengan menulis memo, “Pemakaman pahlawan adalah duka cita dan bukan mengeluh.”

Bagaimanapun ratusan polisi memutuskan untuk membelakangi walikota De Blasio.

Liu dan Ramos ditembak menyusul unjuk rasa terkait penembakan warga kulit hitam yang tidak bersenjata hingga tewas oleh polisi kulit putih, yang berawal di kota Ferguson, musim panas 2014. (BBC)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/