30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Perjuangkan Serbia Gabung UE

SERBIA- Penangkapan Ratko Mladic terbukti menjadi amunisi ampuh bagi melonjaknya popularitas Presiden Serbia Boris Tadic. Momentum penangkapan itu juga tepat ketika sang presiden sedang memperjuangkan keanggotaan Serbia dalam Uni Eropa (UE) dan menjelang Pemilu 2012.

Para petinggi Serbia berkali-kali menyatakan harapan mereka bahwa Beograd akan mendapatkan status calon anggota UE Oktober nanti. Pengambilan keputusan untuk mengizinkan Serbia bergabung ke dalam blok ekonomi dan politik di Eropa tersebut akan dilakukan akhir tahun ini. Jika ambisi negara bekas pecahan Yugoslavia tersebut berjalan mulus, popularitas Partai Demokrat (DS) pimpinan Tadic diyakini mampu terdongkrak menjelang pemilu awal tahun depan.

Karena itulah, penangkapan Mladic menjadi momentum sempurna untuk merealisasikan semua ambisi itu. “Saya rasa, semua (penangkapan Mladic, Red) bukan sekonyong-konyong,” terang seorang diplomat Uni Eropa.  “Semua itu dimotivasi kebutuhan politik domestik. Jika ingin meraup simpati dalam pemilu, Partai Demokrat harus memainkan isu substansial. Yang terpenting adalah dukungan UE,” lanjutnya.(rtr/cak/c4/dwi/jpnn)
Penangkapan Mladic terbukti berdampak positif pada indikator perekonomian Serbia. Misalnya, nilai tukar dinar Serbia melonjak 0,4 persen sesaat setelah penangkapan tersebut. Itu menyingkirkan hambatan utama bagi negeri tersebut untuk menjadi calon anggota UE. Begitu terbuka prospek masuk ke UE, para investor akan mengalir ke Serbia.

Tetapi, berdasar pengalaman anggota baru UE lainnya, mata uang yang kuat bukan satu-satunya pertaruhan untuk bergabung dalam blok 27 negara tersebut. Penangkapan Mladic hanya mendekatkan Beograd kepada serangkaian tantangan baru seperti ketika 12 negara masuk UE pada 2004. Gejolak politik dan krisis global juga berpengaruh.
Misalnya, empat negara Eropa Timur yang bergabung ke UE saat itu mendapat pelajaran berbeda. Nilai tukar mata uang Ceko dan Slovakia menguat lebih dari 40 persen pada dekade lalu. Sebaliknya, mata uang Polandia (zloty) dan Hungaria (forint) justru melemah saat itu.

“Pertaruhannya masih amat panjang. Calon anggota UE membutuhkan waktu untuk mewujudkan harapan mereka,” tutur Nigel Rendell, analis ekonomi pada RBC. “Saya kira untuk Serbia, jika Anda ingin berinvestasi (di sana), lupakan bisa meraih hasil dalam 10?15 tahun. Mustahil pula bisa terjadi dalam jangka pendek,” tambahnya.
Meskipun begitu, sambutan baik datang dari sejumlah pihak. Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair merespons kabar penangkapan Mladic melebihi pemimpin negara lain di Eropa. “Prospek keanggotaan Uni Eropa bisa menjadi magnet bagi perubahan perilaku negara-negara anggota dan perubahan sistem politiknya. Ini adalah berita besar dan berita baik,” tuturnya.

Presiden Prancis Nicolaz Sarkozy pun menggambarkan bahwa keputusan Presiden Boris Tadic menangkap Mladic sebagai hal yang memberikan semangat bagi seluruh warga Eropa. “Ini adalah langkah maju menuju integrasi Serbia ke dalam Uni Eropa secepatnya,” tandasnya. (

SERBIA- Penangkapan Ratko Mladic terbukti menjadi amunisi ampuh bagi melonjaknya popularitas Presiden Serbia Boris Tadic. Momentum penangkapan itu juga tepat ketika sang presiden sedang memperjuangkan keanggotaan Serbia dalam Uni Eropa (UE) dan menjelang Pemilu 2012.

Para petinggi Serbia berkali-kali menyatakan harapan mereka bahwa Beograd akan mendapatkan status calon anggota UE Oktober nanti. Pengambilan keputusan untuk mengizinkan Serbia bergabung ke dalam blok ekonomi dan politik di Eropa tersebut akan dilakukan akhir tahun ini. Jika ambisi negara bekas pecahan Yugoslavia tersebut berjalan mulus, popularitas Partai Demokrat (DS) pimpinan Tadic diyakini mampu terdongkrak menjelang pemilu awal tahun depan.

Karena itulah, penangkapan Mladic menjadi momentum sempurna untuk merealisasikan semua ambisi itu. “Saya rasa, semua (penangkapan Mladic, Red) bukan sekonyong-konyong,” terang seorang diplomat Uni Eropa.  “Semua itu dimotivasi kebutuhan politik domestik. Jika ingin meraup simpati dalam pemilu, Partai Demokrat harus memainkan isu substansial. Yang terpenting adalah dukungan UE,” lanjutnya.(rtr/cak/c4/dwi/jpnn)
Penangkapan Mladic terbukti berdampak positif pada indikator perekonomian Serbia. Misalnya, nilai tukar dinar Serbia melonjak 0,4 persen sesaat setelah penangkapan tersebut. Itu menyingkirkan hambatan utama bagi negeri tersebut untuk menjadi calon anggota UE. Begitu terbuka prospek masuk ke UE, para investor akan mengalir ke Serbia.

Tetapi, berdasar pengalaman anggota baru UE lainnya, mata uang yang kuat bukan satu-satunya pertaruhan untuk bergabung dalam blok 27 negara tersebut. Penangkapan Mladic hanya mendekatkan Beograd kepada serangkaian tantangan baru seperti ketika 12 negara masuk UE pada 2004. Gejolak politik dan krisis global juga berpengaruh.
Misalnya, empat negara Eropa Timur yang bergabung ke UE saat itu mendapat pelajaran berbeda. Nilai tukar mata uang Ceko dan Slovakia menguat lebih dari 40 persen pada dekade lalu. Sebaliknya, mata uang Polandia (zloty) dan Hungaria (forint) justru melemah saat itu.

“Pertaruhannya masih amat panjang. Calon anggota UE membutuhkan waktu untuk mewujudkan harapan mereka,” tutur Nigel Rendell, analis ekonomi pada RBC. “Saya kira untuk Serbia, jika Anda ingin berinvestasi (di sana), lupakan bisa meraih hasil dalam 10?15 tahun. Mustahil pula bisa terjadi dalam jangka pendek,” tambahnya.
Meskipun begitu, sambutan baik datang dari sejumlah pihak. Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair merespons kabar penangkapan Mladic melebihi pemimpin negara lain di Eropa. “Prospek keanggotaan Uni Eropa bisa menjadi magnet bagi perubahan perilaku negara-negara anggota dan perubahan sistem politiknya. Ini adalah berita besar dan berita baik,” tuturnya.

Presiden Prancis Nicolaz Sarkozy pun menggambarkan bahwa keputusan Presiden Boris Tadic menangkap Mladic sebagai hal yang memberikan semangat bagi seluruh warga Eropa. “Ini adalah langkah maju menuju integrasi Serbia ke dalam Uni Eropa secepatnya,” tandasnya. (

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/