26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Buaya Serang Korban Banjir

BANGKOK- Ancaman banjir di Thailand terus melebar, di tengah jumlah korban tewas meningkat menjadi 442 orang. Kini, seekor buaya menyerang seorang pria di tengah banjir. Akibatnya, korban terpaksa dirawat dengan 100 jahitan.
Pria yang diserang buaya itu, Arhtit Pansudae di wilayah distrik Lak Si, Kamis (3/11). Arhtit diserang buaya saat melintasi banjir sedalam dada orang dewasa. Seekor buaya tiba-tiba muncul dan langsung menerkam korban, tapi korban sempat menghindar sehingga buaya tidak sempat menggigit korban.

“Kini korban dalam kondisi stabil,” ucap juru bicara Pemerintah Bangkok Jate Sopitpongstorn seperti dikutip Reuters, Jumat (4/11).

Usai buaya itu menyerang, seekor buaya itu kembali memberikan sinyal terror dengan menampakkan diri di tengah warga. Akibatnya, warga langsung panik dan berusaha menghindari hewan berbahaya itu.

“Dari pengamatan, panjang buaya itu diperkirakan mencapai hampir dua meter,” ucap seorang warga Chusak Ruenran.
Banjir yang melanda Thailand selama hampir tiga bulan terakhir memang menyebabkan buaya-buaya yang ada dipenangkaran bebas. Pada pekan lalu, sekira 100 ekor buaya lepas dari penangkaran. Hingga saat ini, warga masih berusaha untuk menangkap buaya tersebut.

Pemerintah Thailand juga sudah mengatakan pada warga, agar tidak panik dalam menghadapi situasi ini. Selain buaya, hewan lain seperti ular dan harimau turut terlepas akibat banjir.

Tak hanya hewan lepas, fasilitas  publik terancam ditutup. Sebanyak tiga stasiun kereta bawah tanah di Bangkok terancam oleh banjir dan kemungkinan akan ditutup untuk sementara. Hal ini disebabkan datangnya banjir susulan di Ibu Kota Thailand tersebut.

Juru bicara Bangkok Metro, ketiga stasiun kereta bawah tanah yang terancam ditutup adalah Lat Phrao, Phahon Yothin dan Chatuchak Park. Penutupan ini akan dilakukan bila ketinggian air mencapai 40 sentimeter.

Badan Penanggulan Bencana dan Mitigasi Thailand, korban bertambah setelah ditemukannya lima warga di Provinsi Singburi. Wilayah yang paling banyak dilaporkan korban jiwa berada di Provinsi Nakhon Sawan, di mana 61 orang dikabarkan tewas, diikut Provinsi Phichit sebanyak 50 orang warganya tewas akibat banjir.

Sejak Juli lalu, banjir di Thailand masih terus terjadi. Meskipun air di Ibu Kota Bangkok sudah mulai mengering, tetap saja air masih tampak di luar Bangkok. Hingga hari ini sekira 25 dari 77 provinsi yang berada di Negeri Gajah Putih tersebut, masih terendam banjir. Bencana ini pun mempengaruhi sekira 2,1 juta warga yang mendiami 710 ribu rumah. (bbs/jpnn)

BANGKOK- Ancaman banjir di Thailand terus melebar, di tengah jumlah korban tewas meningkat menjadi 442 orang. Kini, seekor buaya menyerang seorang pria di tengah banjir. Akibatnya, korban terpaksa dirawat dengan 100 jahitan.
Pria yang diserang buaya itu, Arhtit Pansudae di wilayah distrik Lak Si, Kamis (3/11). Arhtit diserang buaya saat melintasi banjir sedalam dada orang dewasa. Seekor buaya tiba-tiba muncul dan langsung menerkam korban, tapi korban sempat menghindar sehingga buaya tidak sempat menggigit korban.

“Kini korban dalam kondisi stabil,” ucap juru bicara Pemerintah Bangkok Jate Sopitpongstorn seperti dikutip Reuters, Jumat (4/11).

Usai buaya itu menyerang, seekor buaya itu kembali memberikan sinyal terror dengan menampakkan diri di tengah warga. Akibatnya, warga langsung panik dan berusaha menghindari hewan berbahaya itu.

“Dari pengamatan, panjang buaya itu diperkirakan mencapai hampir dua meter,” ucap seorang warga Chusak Ruenran.
Banjir yang melanda Thailand selama hampir tiga bulan terakhir memang menyebabkan buaya-buaya yang ada dipenangkaran bebas. Pada pekan lalu, sekira 100 ekor buaya lepas dari penangkaran. Hingga saat ini, warga masih berusaha untuk menangkap buaya tersebut.

Pemerintah Thailand juga sudah mengatakan pada warga, agar tidak panik dalam menghadapi situasi ini. Selain buaya, hewan lain seperti ular dan harimau turut terlepas akibat banjir.

Tak hanya hewan lepas, fasilitas  publik terancam ditutup. Sebanyak tiga stasiun kereta bawah tanah di Bangkok terancam oleh banjir dan kemungkinan akan ditutup untuk sementara. Hal ini disebabkan datangnya banjir susulan di Ibu Kota Thailand tersebut.

Juru bicara Bangkok Metro, ketiga stasiun kereta bawah tanah yang terancam ditutup adalah Lat Phrao, Phahon Yothin dan Chatuchak Park. Penutupan ini akan dilakukan bila ketinggian air mencapai 40 sentimeter.

Badan Penanggulan Bencana dan Mitigasi Thailand, korban bertambah setelah ditemukannya lima warga di Provinsi Singburi. Wilayah yang paling banyak dilaporkan korban jiwa berada di Provinsi Nakhon Sawan, di mana 61 orang dikabarkan tewas, diikut Provinsi Phichit sebanyak 50 orang warganya tewas akibat banjir.

Sejak Juli lalu, banjir di Thailand masih terus terjadi. Meskipun air di Ibu Kota Bangkok sudah mulai mengering, tetap saja air masih tampak di luar Bangkok. Hingga hari ini sekira 25 dari 77 provinsi yang berada di Negeri Gajah Putih tersebut, masih terendam banjir. Bencana ini pun mempengaruhi sekira 2,1 juta warga yang mendiami 710 ribu rumah. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/