30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Empat TKI Asal Sumut Tewas

Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tabrakan antara dua bus karyawan pabrik Sony dan Plezus terjadi di km 147 Jalan Raya Lintas Selatan-Utara, Pulau Penang, Malaysia, Selasa (24/10) pagi, merenggut nyawa tujuh tenaga kerja Indonesia (TKI). Empat diantaranya merupakan TKI asal Sumut. Kini, KJRI Penang sedang mengurus proses evakuasi sekaligus pemulangan jenazah ke tanah air.

Tabrakan melibatkan dua bus dan satu mobil van terjadi sekitar pukul 06.00 pagi waktu setempat. Hingga Rabu (25/10), dilaporkan delapan meninggal dunia dan 26 korban luka-luka. “Tujuh diantaranya (yang meninggal) adalah WNI,” kata Pejabat Fungsi Konsuler KJRI Penang Neni Kurniati kemarin.

Menurut catatan KJRI, mayoritas karyawan yang menumpangi dua bus tersebut berasal dari Indonesia dan Nepal yang bekerja di pabrik Sony dan Pelxus.

Neni menuturkan, segera setelah mendengar khabar tersebut dari kepolisian Malaysia, Satgas Perlindungan WNI KJRI Penang langsung mencari informasi kondisi korban yang tersebar di 3 rumah sakit terdekat. Yakni RS Seberang Jaya, RS Sungai Bakap, dan RS Bukit Mertajam. “Tujuh WNI korban meninggal dunia saat ini seluruhnya dikumpulkan di RS Sebrang Jaya,” kata Neni.

Setelah mengetahui identitas korban meninggal, KJRI langsung menghubungi keluarga dan kerabat terdekat korban yang ada di Malaysia untuk melakukan identifikasi visual. Saat ini seluruh tujuh WNI tersebut telah berhasil diidentifikasi. Sementara itu, WNI KJRI juga masih memantau kondisi WNI korban luka lainnya.

Neni menyebut, dari tujuh WNI yang meninggal dunia, empat orang berasal dari Sumut, satu dari Aceh, serta masing-masing 1 orang dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Belum dapat dipastikan kapan dan dimana jenazah akan dimakamkan, “Menunggu hasil visum dan permintaan keluarga,” kata Neni.

Hingga Rabu malam pukul 20.00, Neni menyebut tinggal 20 orang WNI korban luka yang dirawat di rumah sakit. “16 sudah diperbolehkan pulang,” pungkasnya.

Tujuh TKI korban kecelakaan yang meninggal dunia dikumpulkan di RS Seberang Jaya. Adapun identitas tujuh TKI yang tewas, Resni Tumangger (22) wrga Lae Balno, Kecamatan Danau, Aceh Singkil, Aceh, selanjutnya Sartika Pasaribu (20) Garoga, Tapanuli Utara, Sumut, Serlia (21) warga Kecamatan Sirapit, Langkat, Faridah warga Kecamatan Talawi, Batubara dan Yeni (20) warga Tanjung Tiram, Batubara, Sumut. Kemudian, Wami Windasih (19) warga Kecamatan Jenar, Sragen, Jawa Tengah dan Titik Katinengsih (27) Kecamatan Mejayan, Madiun, Jawa Timur.

Koordinator Fungsi Konsuler/Consul Konsuler KJRI Penang, Machdaniar Nisfah menambahkan, sejauh ini, masih ada 2 WNI yang dalam kondisi kritis di rumah sakit. Pihak KJRI Penang masih melakukan pemantauan langsung dan penanganan terhadap para korban.

“Korban yang kritis 2 orang, UGD 8 orang, scan kepala 1 orang, dirawat inap 12 orang, rawat jalan 9 orang, dan meninggal 7 orang. Total ada 39 orang,” ujar Niar.

Berdasarkan laporan, sejauh ini ada 8 korban yang tewas. Sebanyak 7 orang yang tewas merupakan WNI, sedangkan 1 orang lagi WN Malaysia. Mayoritas karyawan yang menumpangi bus tersebut adalah karyawati asal Indonesia. (tau/agm/bbs/jpg/ril)

 

Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tabrakan antara dua bus karyawan pabrik Sony dan Plezus terjadi di km 147 Jalan Raya Lintas Selatan-Utara, Pulau Penang, Malaysia, Selasa (24/10) pagi, merenggut nyawa tujuh tenaga kerja Indonesia (TKI). Empat diantaranya merupakan TKI asal Sumut. Kini, KJRI Penang sedang mengurus proses evakuasi sekaligus pemulangan jenazah ke tanah air.

Tabrakan melibatkan dua bus dan satu mobil van terjadi sekitar pukul 06.00 pagi waktu setempat. Hingga Rabu (25/10), dilaporkan delapan meninggal dunia dan 26 korban luka-luka. “Tujuh diantaranya (yang meninggal) adalah WNI,” kata Pejabat Fungsi Konsuler KJRI Penang Neni Kurniati kemarin.

Menurut catatan KJRI, mayoritas karyawan yang menumpangi dua bus tersebut berasal dari Indonesia dan Nepal yang bekerja di pabrik Sony dan Pelxus.

Neni menuturkan, segera setelah mendengar khabar tersebut dari kepolisian Malaysia, Satgas Perlindungan WNI KJRI Penang langsung mencari informasi kondisi korban yang tersebar di 3 rumah sakit terdekat. Yakni RS Seberang Jaya, RS Sungai Bakap, dan RS Bukit Mertajam. “Tujuh WNI korban meninggal dunia saat ini seluruhnya dikumpulkan di RS Sebrang Jaya,” kata Neni.

Setelah mengetahui identitas korban meninggal, KJRI langsung menghubungi keluarga dan kerabat terdekat korban yang ada di Malaysia untuk melakukan identifikasi visual. Saat ini seluruh tujuh WNI tersebut telah berhasil diidentifikasi. Sementara itu, WNI KJRI juga masih memantau kondisi WNI korban luka lainnya.

Neni menyebut, dari tujuh WNI yang meninggal dunia, empat orang berasal dari Sumut, satu dari Aceh, serta masing-masing 1 orang dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Belum dapat dipastikan kapan dan dimana jenazah akan dimakamkan, “Menunggu hasil visum dan permintaan keluarga,” kata Neni.

Hingga Rabu malam pukul 20.00, Neni menyebut tinggal 20 orang WNI korban luka yang dirawat di rumah sakit. “16 sudah diperbolehkan pulang,” pungkasnya.

Tujuh TKI korban kecelakaan yang meninggal dunia dikumpulkan di RS Seberang Jaya. Adapun identitas tujuh TKI yang tewas, Resni Tumangger (22) wrga Lae Balno, Kecamatan Danau, Aceh Singkil, Aceh, selanjutnya Sartika Pasaribu (20) Garoga, Tapanuli Utara, Sumut, Serlia (21) warga Kecamatan Sirapit, Langkat, Faridah warga Kecamatan Talawi, Batubara dan Yeni (20) warga Tanjung Tiram, Batubara, Sumut. Kemudian, Wami Windasih (19) warga Kecamatan Jenar, Sragen, Jawa Tengah dan Titik Katinengsih (27) Kecamatan Mejayan, Madiun, Jawa Timur.

Koordinator Fungsi Konsuler/Consul Konsuler KJRI Penang, Machdaniar Nisfah menambahkan, sejauh ini, masih ada 2 WNI yang dalam kondisi kritis di rumah sakit. Pihak KJRI Penang masih melakukan pemantauan langsung dan penanganan terhadap para korban.

“Korban yang kritis 2 orang, UGD 8 orang, scan kepala 1 orang, dirawat inap 12 orang, rawat jalan 9 orang, dan meninggal 7 orang. Total ada 39 orang,” ujar Niar.

Berdasarkan laporan, sejauh ini ada 8 korban yang tewas. Sebanyak 7 orang yang tewas merupakan WNI, sedangkan 1 orang lagi WN Malaysia. Mayoritas karyawan yang menumpangi bus tersebut adalah karyawati asal Indonesia. (tau/agm/bbs/jpg/ril)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/