25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Hiburan, Koki, hingga Pelayan oleh Tentara

Foto: AFP PHOTO/Christophe ARCHAMBAULT Militer Thailand (tengah) menari dengan warga sipil pada pesta rakyat yang digelar junta militer 'untuk mengembalikan kegembiraan rakyat' di Victory Monument, Bangkok 4 Juni 2014.
Foto: AFP PHOTO/Christophe ARCHAMBAULT
Militer Thailand (tengah) menari dengan warga sipil pada pesta rakyat yang digelar junta militer ‘untuk mengembalikan kegembiraan rakyat’ di Victory Monument, Bangkok 4 Juni 2014.

BANGKOK, SUMUTPOS.CO – Junta militer Thailand berupaya mengubah citra sehingga diterima rakyat. Rencananya, mulai hari ini, junta militer menyiarkan program “Rakyat bertanya, Pemerintah menjawab” yang disiarkan secara nasional.

Hal ini diungkapkan oleh juru bicara Dewan Keamanan Militer Thailand Kolonel Winthai Suvaree. ‘Kami akan menjawab semua pertanyaan terkait kenapa ada pengambilalihan kekuasaan ini,’ katanya.Hanya, Winthai tidak menjamin bahwa pertanyaan-pertanyaan yang ditampilkan di program TV tersebut akan disensor. ‘Karena pertanyaan akan sangat banyak, tentu saja terbatas yang bisa kami jawab,’ ucapnya.

“”””Winthai mengatakan bahwa tujuan utama proram tersebut adalah menjelaskan bahwa militer tidak mempunyai tujuan berkuasa ketika melakukan kudeta. ‘Sekali lagi, kami hanya ingin mengembalikan kebahagiaan kepada rakyat Thailand. Yang selama berbulan-bulan terpuruk dan terpecah karena konflik politik yang ada,’ terangnya.

Selain menyiarkan program TV, junta militer Thailand juga bakal membuka situs resmi dan akun facebook untuk melayani pertanyaan masyarakat. ‘Kami sudah memerintahkan Kementerian Infokom untuk menghentikan intervensi,’ katanya. Sebelumnya, pemerintah Thailand sempat melakukan penutupan ke sejumlah situs social media. Bahkan, Facebook sempat tak bisa berfungsi selama satu hari. Karena, social media merupakan tulang punggung komunikasi pihak anti kudeta.

Kendati berupaya terbuka, namun banyak pihak yang masih meragukan. Pasalnya, hingga kemarin masih ada 98 saluran TV satelit berbayar yang masih menunggu izin tayang dari pemerintahan militer yang ada. Juga masih ada 13 TV satelit yang masih ditutup oleh junta militer. Terutama channel Voice TV, yang merupakan milik keluarga Shinawatra. Junta juga menghentikan siaran 7.300 saluran radio di seluruh Thailand.

Di bagian lain, kemarin junta militer juga mempercepat jadwal pesta rakyat. Pesta yang sedianya dilakukan hari ini di Victory Monument, ternyata sudah dimulai sejak Rabu (4/6). Dibuka dengan barisan marching band tentara yang melakukan kirab dan pertunjukan orkestra pinggir jalan.

Di lokasi yang juga merupakan pusat demonstrasi dan pusat berkumpulnya rakyat Thailand tersebut, tentara juga menggelar stan potong rambut dan snack. Tidak tanggung-tanggung, yang memasak gorengan dan membagikan minuman segar gratis tersebut adalah para tentara sendiri. Juga ada sebuah stan check up kesehatan gratis berikut pengobatan ringan yang digelar oleh korps medis tentara Thailand. Praktis, Victory Monument kemarin menjadi salah satu tempat tersibuk di Bangkok.

Selain karena ingin tahu dan menjajal pesta rakyat yang digelar junta, rakyat juga berkumpul untuk melihat apakah ada demonstrasi. Karena sejak kemarin, di social media berseliweran ajakan untuk demonstrasi di Victory Monument. Namun, tentara sudah mengantisipasinya dan menyiapkan sekitar 2.000 personel untuk berjaga. Praktis, hingga pukul 18.00, tak ada satu pun aksi demonstrasi yang terjadi kemarin.

Kolonel Winthai Suvaree menegaskan bahwa pihaknya tetap akan menangkap para warga yang masih nekat melakukan aksi demonstrasi. ‘Kendati para demonstran itu jumlahnya kecil, tapi tetap mengganggu rekonsiliasi dan mempersulit upaya mengembalikan kebahagiaan ke rakyat Thailand,’ tandasnya.

Selain itu, menyambut Piala Dunia, junta militer meminta rakyat untuk memilih menonton di rumah saja. ‘Atau bila sudah berada di rumah temannya, menginap saja. Atau menonton di sentra turisme,’ ucapnya. Apakah tidak ada dispensasi khusus terhadap jam malam ketika Piala Dunia, Winthai menjawab akan mempertimbangkannya. ‘Kami tidak bisa memastikan sekarang. Tapi, tentu saja akan kami pertimbangkan betul,’ tambahnya. (ano)

Foto: AFP PHOTO/Christophe ARCHAMBAULT Militer Thailand (tengah) menari dengan warga sipil pada pesta rakyat yang digelar junta militer 'untuk mengembalikan kegembiraan rakyat' di Victory Monument, Bangkok 4 Juni 2014.
Foto: AFP PHOTO/Christophe ARCHAMBAULT
Militer Thailand (tengah) menari dengan warga sipil pada pesta rakyat yang digelar junta militer ‘untuk mengembalikan kegembiraan rakyat’ di Victory Monument, Bangkok 4 Juni 2014.

BANGKOK, SUMUTPOS.CO – Junta militer Thailand berupaya mengubah citra sehingga diterima rakyat. Rencananya, mulai hari ini, junta militer menyiarkan program “Rakyat bertanya, Pemerintah menjawab” yang disiarkan secara nasional.

Hal ini diungkapkan oleh juru bicara Dewan Keamanan Militer Thailand Kolonel Winthai Suvaree. ‘Kami akan menjawab semua pertanyaan terkait kenapa ada pengambilalihan kekuasaan ini,’ katanya.Hanya, Winthai tidak menjamin bahwa pertanyaan-pertanyaan yang ditampilkan di program TV tersebut akan disensor. ‘Karena pertanyaan akan sangat banyak, tentu saja terbatas yang bisa kami jawab,’ ucapnya.

“”””Winthai mengatakan bahwa tujuan utama proram tersebut adalah menjelaskan bahwa militer tidak mempunyai tujuan berkuasa ketika melakukan kudeta. ‘Sekali lagi, kami hanya ingin mengembalikan kebahagiaan kepada rakyat Thailand. Yang selama berbulan-bulan terpuruk dan terpecah karena konflik politik yang ada,’ terangnya.

Selain menyiarkan program TV, junta militer Thailand juga bakal membuka situs resmi dan akun facebook untuk melayani pertanyaan masyarakat. ‘Kami sudah memerintahkan Kementerian Infokom untuk menghentikan intervensi,’ katanya. Sebelumnya, pemerintah Thailand sempat melakukan penutupan ke sejumlah situs social media. Bahkan, Facebook sempat tak bisa berfungsi selama satu hari. Karena, social media merupakan tulang punggung komunikasi pihak anti kudeta.

Kendati berupaya terbuka, namun banyak pihak yang masih meragukan. Pasalnya, hingga kemarin masih ada 98 saluran TV satelit berbayar yang masih menunggu izin tayang dari pemerintahan militer yang ada. Juga masih ada 13 TV satelit yang masih ditutup oleh junta militer. Terutama channel Voice TV, yang merupakan milik keluarga Shinawatra. Junta juga menghentikan siaran 7.300 saluran radio di seluruh Thailand.

Di bagian lain, kemarin junta militer juga mempercepat jadwal pesta rakyat. Pesta yang sedianya dilakukan hari ini di Victory Monument, ternyata sudah dimulai sejak Rabu (4/6). Dibuka dengan barisan marching band tentara yang melakukan kirab dan pertunjukan orkestra pinggir jalan.

Di lokasi yang juga merupakan pusat demonstrasi dan pusat berkumpulnya rakyat Thailand tersebut, tentara juga menggelar stan potong rambut dan snack. Tidak tanggung-tanggung, yang memasak gorengan dan membagikan minuman segar gratis tersebut adalah para tentara sendiri. Juga ada sebuah stan check up kesehatan gratis berikut pengobatan ringan yang digelar oleh korps medis tentara Thailand. Praktis, Victory Monument kemarin menjadi salah satu tempat tersibuk di Bangkok.

Selain karena ingin tahu dan menjajal pesta rakyat yang digelar junta, rakyat juga berkumpul untuk melihat apakah ada demonstrasi. Karena sejak kemarin, di social media berseliweran ajakan untuk demonstrasi di Victory Monument. Namun, tentara sudah mengantisipasinya dan menyiapkan sekitar 2.000 personel untuk berjaga. Praktis, hingga pukul 18.00, tak ada satu pun aksi demonstrasi yang terjadi kemarin.

Kolonel Winthai Suvaree menegaskan bahwa pihaknya tetap akan menangkap para warga yang masih nekat melakukan aksi demonstrasi. ‘Kendati para demonstran itu jumlahnya kecil, tapi tetap mengganggu rekonsiliasi dan mempersulit upaya mengembalikan kebahagiaan ke rakyat Thailand,’ tandasnya.

Selain itu, menyambut Piala Dunia, junta militer meminta rakyat untuk memilih menonton di rumah saja. ‘Atau bila sudah berada di rumah temannya, menginap saja. Atau menonton di sentra turisme,’ ucapnya. Apakah tidak ada dispensasi khusus terhadap jam malam ketika Piala Dunia, Winthai menjawab akan mempertimbangkannya. ‘Kami tidak bisa memastikan sekarang. Tapi, tentu saja akan kami pertimbangkan betul,’ tambahnya. (ano)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/