31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Polisi Israel Tembak Mati Warga Amerika

JERUSALEM – Polisi Israel menembak mati seorang pemuda asal Amerika Serikat (AS) di Kota Eilat kemarin (5/10). Pria 23 tahun yang tidak disebutkan identitasnya itu terpaksa dilumpuhkan dengan peluru setelah menembak mati seorang chef pada sebuah hotel di kota resor Laut Merah tersebut. Sebelum melumpuhkan pemuda yang beralamat di Kota New York tersebut, polisi sempat terlibat baku tembak. Pemuda itu baru berhasil ditaklukkan setelah polisi mengerahkan unit antiteror ke lokasi penembakan. “Pelaku merampas senjata milik penjaga keamanan hotel dan melepaskan beberapa tembakan ke Leonardo Club di hotel tersebut,” kata Eitan Gedassis, pejabat polisi Eilat, kepada Israel Radio.

Karena tembakan itu, salah seorang chef pada kelab tersebut tewas. Polisi menduga, pelaku memiliki masalah pribadi dengan chef yang dia bunuh tersebut. Apalagi, sampai awal pekan ini, pelaku masih tercatat sebagai peserta magang pada hotel itu. “Begitu polisi dan petugas keamanan datang, pelaku tidak menyerahkan diri dan malah melepaskan tembakan membabi buta dari dapur,” imbuh Gedassis.

Sejauh ini polisi belum bisa mengungkap motif penembakan. Karena pelaku dan korbannya tewas, polisi pun mengembangkan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi mata dan rekan-rekan pelaku. Salah satunya adalah Ofer Gutman, ketua program Oranim yang mensponsori lelaki 23 tahun itu selama di Israel. Oranim adalah program pertukaran pelajar Yahudi yang sebagian dibiayai oleh pemerintah.

“Dia adalah pemuda normal. Tidak pernah ada indikasi bahwa dia akan melakukan tindakan senekat ini,” kata Gutman tanpa menyebutkan nama pelaku. Kendati demikian, dia sangat menyesalkan insiden buruk yang memakan dua korban jiwa tersebut. Kemarin dia langsung bertolak ke Eilat untuk menenangkan peserta program Oranim lainnya yang juga sedang magang di resor Laut Merah.

Terpisah, stasiun televisi Israel, Channel 2 TV, menyiarkan wawancara langsung dengan saksi mata. Zaki Heller, juru bicara tim rescue, mengatakan bahwa sebelum lari ke arah dapur dan menembak korban, pelaku sempat melepaskan tembakan ke udara. “Saat itu korban yang berusia sekitar 50 tahun memang sedang berada di dapur,” ucapnya.(ami/jpnn)

JERUSALEM – Polisi Israel menembak mati seorang pemuda asal Amerika Serikat (AS) di Kota Eilat kemarin (5/10). Pria 23 tahun yang tidak disebutkan identitasnya itu terpaksa dilumpuhkan dengan peluru setelah menembak mati seorang chef pada sebuah hotel di kota resor Laut Merah tersebut. Sebelum melumpuhkan pemuda yang beralamat di Kota New York tersebut, polisi sempat terlibat baku tembak. Pemuda itu baru berhasil ditaklukkan setelah polisi mengerahkan unit antiteror ke lokasi penembakan. “Pelaku merampas senjata milik penjaga keamanan hotel dan melepaskan beberapa tembakan ke Leonardo Club di hotel tersebut,” kata Eitan Gedassis, pejabat polisi Eilat, kepada Israel Radio.

Karena tembakan itu, salah seorang chef pada kelab tersebut tewas. Polisi menduga, pelaku memiliki masalah pribadi dengan chef yang dia bunuh tersebut. Apalagi, sampai awal pekan ini, pelaku masih tercatat sebagai peserta magang pada hotel itu. “Begitu polisi dan petugas keamanan datang, pelaku tidak menyerahkan diri dan malah melepaskan tembakan membabi buta dari dapur,” imbuh Gedassis.

Sejauh ini polisi belum bisa mengungkap motif penembakan. Karena pelaku dan korbannya tewas, polisi pun mengembangkan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi mata dan rekan-rekan pelaku. Salah satunya adalah Ofer Gutman, ketua program Oranim yang mensponsori lelaki 23 tahun itu selama di Israel. Oranim adalah program pertukaran pelajar Yahudi yang sebagian dibiayai oleh pemerintah.

“Dia adalah pemuda normal. Tidak pernah ada indikasi bahwa dia akan melakukan tindakan senekat ini,” kata Gutman tanpa menyebutkan nama pelaku. Kendati demikian, dia sangat menyesalkan insiden buruk yang memakan dua korban jiwa tersebut. Kemarin dia langsung bertolak ke Eilat untuk menenangkan peserta program Oranim lainnya yang juga sedang magang di resor Laut Merah.

Terpisah, stasiun televisi Israel, Channel 2 TV, menyiarkan wawancara langsung dengan saksi mata. Zaki Heller, juru bicara tim rescue, mengatakan bahwa sebelum lari ke arah dapur dan menembak korban, pelaku sempat melepaskan tembakan ke udara. “Saat itu korban yang berusia sekitar 50 tahun memang sedang berada di dapur,” ucapnya.(ami/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/