Selain melakukan razia terhadap jemaah ilegal, Kementerian Kesehatan Saudi juga harus mengatasi ancaman potensial wabah virus Ebola yang telah menewaskan 3.300 orang tahun ini di Afrika Barat.
Pada April, kerajaan itu melarang jemaah dari Sierra Leone, Guinea dan Liberia, tiga negara yang paling parah terkena Ebola, untuk mendaftar visa haji. Lebih dari 7.000 Muslim di negara-negara itu telah mendaftar, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Para pejabat kesehatan mengukuhkan di antara jemaah haji tidak ada kasus Ebola atau Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS), penyakit mematikan yang diyakini dibawa oleh unta.
Faqih mengatakan ada 170 jemaah yang diduga terkena MERS Virus Corona namun hasil tesnya negatif.
Seiring akan berakhirnya musim haji, para jemaah di Mina mulai mencukur kepala mereka, langkah akhir dalam melakukan ibadah haji menurut kebiasaan Nabi Muhammad.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya ketika para tukang cukur tak berizin berderet di pinggir jalan, razia pemerintah tampak ada hasilnya.
“Keamanan sangat penting. Itu sebabnya saya pergi ke tukang cukur yang menjamin penggunaan pisau sekali buang,” ujar Arie Naufal, seorang pegawai perusahaan minyak dari Indonesia.
“Untuk virus lainnya, saya tidak akan memakai masker karena tidak terlalu membantu.” (Reuters)