KABUL – Ledakan bom mewarnai perayaan Idul Adha di Afghanistan kemarin (6/11). Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di masjid yang terletak di Hassin Tal, sebelah timur Kota Tua Baghlan ketika jamaah bersalam-salaman, usai Salat Id. Akibatnya, delapan orang tewas dalam insiden di kawasan utara Afghanistan tersebut.
Selain menewaskan delapan orang, ledakan juga menyebabkan sedikitnya 18 orang terluka dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Dua dari tujuh korban tewas adalah komandan polisi yang sedang menjalankan tugas pengamanan di lokasi kejadian. “Salah satunya adalah Komandan Abdul yang cukup disegani di wilayah ini,” kata Kamen Khan, kepala polisi setempat.
Menurut Jubir Kepolisian Regional Baghlan Utara, Lal Mohammad Ahmadzai, sebenarnya ada dua pelaku bom bunuh diri. Tapi, seorang yang lain keburu tertangkap sebelum sempat menarik pemicu bom. Saat ini, pelaku sudah diamankan di kantor polisi dan menjalani interogasi. “Mereka memang menarget jamaah yang menunaikan ibadah Salat Id di masjid tersebut,” terangnya.
Sejauh ini, tak ada individu atau kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, dugaan mengarah pada Taliban. Padahal, dua hari sebelumnya, Pemimpin Taliban Afghanistan Mullah Omar merilis imbauan kepada seluruh pengikutnya untuk meminimalkan korban sipil dalam segala jenis serangan yang mereka lancarkan.
Secara politis, ledakan bom bunuh diri kemarin kian menjauhkan Presiden Hamid Karzai dari rekonsiliasi. Apalagi, serangan itu terjadi di Baghlan yang relatif pesimistis terhadap rekonsiliasi nasional. Sebagai wilayah yang berdekatan dengan sarang Taliban, warga di sana hampir selalu menjadi korban serangan kelompok militan radikal itu. Mereka tak yakin pemerintah bisa berdamai dengan Taliban. (ap/afp/hep/jpnn)