30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

RI Punya Masjid Pertama Terbesar di Jepang, Dibangun dengan Dana Swadaya, Dilengkapi Halal Mart-TPQ

OSAKA, SUMUTPOS.CO – Indonesia memiliki masjid pertama dan terbesar di Osaka, Jepang. Wakil Presiden Ma’ruf Amin kemarin meresmikan masjid yang pembangunannya berasal dari dana swadaya itu.

Masjid yang diberi nama Masjid Istiqlal Osaka (MIO) tersebut menempati ruko empat lantai yang semula digunakan sebagai toko sepatu. Dalam sambutannya, Ma’ruf berpesan bahwa masjid tidak semata-mata jadi tempat ibadah umat Islam. Tetapi, juga diharapkan mampu mengangkat citra wajah Islam sebenarnya. Yaitu, Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam atau rahmatan lil alamin. “Saya harapkan MIO dapat menjadi etalase citra dan wajah Islam yang sebenarnya, yang menyejukkan, toleran, maju, dan damai,” katanya.

Dia menyampaikan, fungsi masjid semakin berkembang di dunia modern. Sehingga mampu membumikan konsep ekonomi dan keuangan syariah yang merupakan salah satu prioritas kerja pemerintah Indonesia. Ma’ruf juga menyambut baik rencana pengelola MIO untuk membangun madrasah dan klinik. “Alhamdulillah, saya sungguh berbahagia menyaksikan MIO sebagai masjid kebanggaan kita semua. Masjid pertama dan terbesar di Jepang yang dibangun oleh masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Kepada dewan kemakmuran masjid (DKM), dia berpesan supaya masjid di kawasan premium Jepang itu dikelola dengan profesional. Sehingga tetap indah, bersih, dan makmur. Untuk kepentingan ibadah dan kesejahteraan umat.

Terakhir, Wapres mengapresiasi dukungan yang diberikan Pemerintah Jepang, khususnya Pemerintah Kota Osaka dalam pembangunan masjid yang dapat menampung hingga 1.500 jamaah ini. “Saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Jepang, khususnya Gubernur Osaka, yang telah memberikan dukungan atas pendirian masjid ini,” pungkasnya.

MIO berada di bawah naungan Yayasan Masjid Indonesia Osaka. Ketua Yayasan Masjid Indonesia Osaka sekaligus imam MIO Herizal Adhardi mengatakan, bangunan masjid itu sudah digunakan salat lima waktu, salat Jumat, salat Idul Fitri, salat Idul Adha, dan kegiatan pengajian. Kemudian, juga ada taman pendidikan Alquran (TPQ) dengan jumlah santri aktif sebanyak 80 orang.

Untuk mendukung pemberdayaan ekonomi umat, Ustad Rizal mengungkapkan, DKM juga membangun MIO Halal Mart. “Sehingga memudahkan masyarakat muslim di Jepang untuk mendapatkan makanan halal,” jelasnya.

Ustaz Rizal juga mengatakan, masjid yang dulunya toko sepatu ini, juga digunakan sebagai muallaf center. “Alhamdulillah sudah ada kurang lebih 21 orang-orang Jepang yang sudah mengucapkan syahadat di Masjid Istiqlal Osaka ini,” ungkapnya.

Sementara, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengungkapkan, kehadiran Wapres ke Osaka untuk meresmikan MIO sepadan dengan upaya masyarakat muslim Indonesia, khususnya yang tinggal di Osaka, dalam membangun MIO. “Tidak hanya berhasil membeli atau mengupayakan pembangunan masjid ini, tetapi juga menginspirasi masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Usai meresmikan MIO, Wapres melakukan penandatanganan prasasti Masjid Istiqlal Osaka, meninjau MIO Halal Mart, dan membuka tirai papan nama Masjid di halaman muka MIO.

Selama melakukan kunjungan kerja di Jepang, ada sejumlah kegiatan yang dijalani Ma’ruf. Selain meresmikan MIO, Wapres melakukan dialog kebangsaan dengan diaspora di sana. Juga, beberapa pertemuan dengan produsen produk halal. Ma’ruf juga menggelar pertemuan dengan gubernur Kyoto besok (8/3) dan beberapa kegiatan lainnya sampai kembali ke Indonesia pada Kamis (9/3). (wan/c6/oni/jpg)

OSAKA, SUMUTPOS.CO – Indonesia memiliki masjid pertama dan terbesar di Osaka, Jepang. Wakil Presiden Ma’ruf Amin kemarin meresmikan masjid yang pembangunannya berasal dari dana swadaya itu.

Masjid yang diberi nama Masjid Istiqlal Osaka (MIO) tersebut menempati ruko empat lantai yang semula digunakan sebagai toko sepatu. Dalam sambutannya, Ma’ruf berpesan bahwa masjid tidak semata-mata jadi tempat ibadah umat Islam. Tetapi, juga diharapkan mampu mengangkat citra wajah Islam sebenarnya. Yaitu, Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam atau rahmatan lil alamin. “Saya harapkan MIO dapat menjadi etalase citra dan wajah Islam yang sebenarnya, yang menyejukkan, toleran, maju, dan damai,” katanya.

Dia menyampaikan, fungsi masjid semakin berkembang di dunia modern. Sehingga mampu membumikan konsep ekonomi dan keuangan syariah yang merupakan salah satu prioritas kerja pemerintah Indonesia. Ma’ruf juga menyambut baik rencana pengelola MIO untuk membangun madrasah dan klinik. “Alhamdulillah, saya sungguh berbahagia menyaksikan MIO sebagai masjid kebanggaan kita semua. Masjid pertama dan terbesar di Jepang yang dibangun oleh masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Kepada dewan kemakmuran masjid (DKM), dia berpesan supaya masjid di kawasan premium Jepang itu dikelola dengan profesional. Sehingga tetap indah, bersih, dan makmur. Untuk kepentingan ibadah dan kesejahteraan umat.

Terakhir, Wapres mengapresiasi dukungan yang diberikan Pemerintah Jepang, khususnya Pemerintah Kota Osaka dalam pembangunan masjid yang dapat menampung hingga 1.500 jamaah ini. “Saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Jepang, khususnya Gubernur Osaka, yang telah memberikan dukungan atas pendirian masjid ini,” pungkasnya.

MIO berada di bawah naungan Yayasan Masjid Indonesia Osaka. Ketua Yayasan Masjid Indonesia Osaka sekaligus imam MIO Herizal Adhardi mengatakan, bangunan masjid itu sudah digunakan salat lima waktu, salat Jumat, salat Idul Fitri, salat Idul Adha, dan kegiatan pengajian. Kemudian, juga ada taman pendidikan Alquran (TPQ) dengan jumlah santri aktif sebanyak 80 orang.

Untuk mendukung pemberdayaan ekonomi umat, Ustad Rizal mengungkapkan, DKM juga membangun MIO Halal Mart. “Sehingga memudahkan masyarakat muslim di Jepang untuk mendapatkan makanan halal,” jelasnya.

Ustaz Rizal juga mengatakan, masjid yang dulunya toko sepatu ini, juga digunakan sebagai muallaf center. “Alhamdulillah sudah ada kurang lebih 21 orang-orang Jepang yang sudah mengucapkan syahadat di Masjid Istiqlal Osaka ini,” ungkapnya.

Sementara, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengungkapkan, kehadiran Wapres ke Osaka untuk meresmikan MIO sepadan dengan upaya masyarakat muslim Indonesia, khususnya yang tinggal di Osaka, dalam membangun MIO. “Tidak hanya berhasil membeli atau mengupayakan pembangunan masjid ini, tetapi juga menginspirasi masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Usai meresmikan MIO, Wapres melakukan penandatanganan prasasti Masjid Istiqlal Osaka, meninjau MIO Halal Mart, dan membuka tirai papan nama Masjid di halaman muka MIO.

Selama melakukan kunjungan kerja di Jepang, ada sejumlah kegiatan yang dijalani Ma’ruf. Selain meresmikan MIO, Wapres melakukan dialog kebangsaan dengan diaspora di sana. Juga, beberapa pertemuan dengan produsen produk halal. Ma’ruf juga menggelar pertemuan dengan gubernur Kyoto besok (8/3) dan beberapa kegiatan lainnya sampai kembali ke Indonesia pada Kamis (9/3). (wan/c6/oni/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/