25 C
Medan
Wednesday, June 19, 2024

4,4 Juta Warga Sumut akan Mudik Tahun Ini

SUMUTPOS.CO – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, sebanyak 123,8 juta orang bakal mudik lebaran pada tahun 2023. Sebanyak 4,4 juta diantaranya, merupakan berasal dari Provinsi Sumatera Utara. Jumlah pemudik tahun ini disebut meningkat 14,2 persen dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat pada tahun lalu yang mencapai 85,5 juta orang.

MENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, peningkatan prediksi orang yang akan melakukan perjalanan mudik lebaran lantaran tidak lagi diterapkannya Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM). “Ini karena sudah tidak ada PPKM, memasuki masa pra endemi atau mendekati normal pasca pandemi Covid-19, perekonomian yang semakin membaik, tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan, dan persepsi positif dari masyarakat pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2022 lalu,” kata Budi Karya dalam keterangan resmi, Selasa (7/3).

Budi Karya menjelaskan, sesuai dengan hasil survei Kemenhub, pergerakan masyarakat saat lebaran akan didominasi dari Pulau Jawa sebesar 62,5 persen atau 77,3 juta orang. Adapun lima daerah asal pemudik terbanyak, yakni Jawa Timur sebanyak 21,2 juta orang, Jawa Tengah sebanyak 18,7 orang, Jabodetabek sebanyak 18,3 juta orang, Jawa Barat 14,9 juta orang, dan Sumatera Utara sebanyak 4,4 juta orang.

Sementara itu, daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi yaitu, pertama, Jawa Tengah sebanyak 32, 75 juta orang. Lalu, Jawa Timur 24, 6 juta orang, Jawa Barat 20, 72 juta orang, Jabodetabek 8, 07 juta orang, dan Yogyakarta 5, 9 juta orang. Adapun puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Jumat, 21 April 2023, sedangkan arus balik diprediksi terjadi pada 25 hingga 26 April 2023.

Pihaknya memprediksi saat puncak arus mudik itu akan terjadi pergerakan sebanyak 17,7 orang. “Peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 atau 19 April 2023,” jelas Budi.

Lebih lanjut, Budi membeberkan soal moda transportasi yang akan digunakan masyarakat saat mudik lebaran. Menurutnya, moda darat diprediksi menjadi pilihan paling dominan. Setidaknya, kata dia, akan ada penggunaan mobil pribadi oleh 27,32 juta orang, sepeda motor 25,13 juta orang, bus 22,77 juta orang, kereta api antarkota 11,47 juta orang, dan mobil sewa sebanyak 9,53 juta orang.

Terkait peningkatan jumlah pemudik di tahun ini, Budi Karya mengatakan, Kemenhub bakal menyiapkan sejumlah langkah antisipasi sejak awal tahun. Termasuk dengan mengevaluasi penyelenggaraan mudik, Natal, dan tahun baru sebelumnya. “Kami bersama para pemangku kepentingan menyiapkan antisipasi, berupa penyiapan sarana prasarana transportasi, aspek keselamatan, manajemen rekayasa lalu lintas, dan kebijakan lain agar mudik berjalan selamat, aman, dan terkendali,” tandasnya.

16 Ruas Tol Siap Digunakan

Sementara itu, para pemudik Lebaran 2023 akan memiliki tambahan pilihan ketika hendak berkendara melalui jalan tol. Sebab, terdapat beberapa ruas jalan tol baru yang ditargetkan bisa mulai beroperasi pada momen Lebaran.

Hingga saat ini, total ruas jalan tol yang sudah beroperasi adalah sepanjang 2.620,02 kilometer. Rinciannya, di Pulau Jawa sepanjang 1.712,76 kilometer, Pulau Sumatera sekitar 738,46 kilometer, Bali 10,07 kilometer, Kalimantan 97,27 kilometer, dan Sulawesi 61,46 kilometer.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian menyampaikan, telah melakukan persiapan jalan tol untuk momentum Lebaran sejak jauh hari agar lebih optimal. “Lebaran itu selalu heboh karena kalau enggak heboh itu bukan Lebaran. Kami sampaikan apa yang kita harapkan bisa beroperasi pada Lebaran ini,” jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/2) lalu.

Jumlah ruas tol yang bisa ditargetkan bisa dilintasi masyarakat saat momen Mudik Lebaran 2023 ada 16 ruas tol, yakni Tol Serpong-Cinere Seksi 2 Pamulang-Cinere sepanjang 3,64 kilometer; Tol Cibitung-Cilincing Seksi 4 Taruma Jaya-Cilincing sepanjang 7,29 kilometer; Tol Cisumdawu Seksi 6A dan 6B Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 5,1 kilometer; Tol Cisumdawu Seksi 4A dan 4B Cimalaka-Legok sepanjang 8,2 kilometer; Tol Cisumdawu Seksi 5A dan 5B Legok-Ujung Jaya sepanjang 14,9 kilometer.

Kemudian Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro dan Seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam sepanjang 12,4 kilometer; Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 2 Cigombong-Cibadak sepanjang 11,9 kilometer; Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2A Jatikarya-Cikeas sepanjang 3,5 kilometer; Tol Cinere-Jagorawi Seksi 3B Krukut-Limo sepanjang 2,19 kilometer; Tol Pasuruan-Probolinggo Seksi 4A Probolinggo Timur-IC Gending sepanjang 8,55 kilometer; Tol Serpong-Balaraja Seksi 1B CBD-Legok sepanjang 5,4 kilometer.

Selanjutnya Tol Kuala Tanjung-Tebingtinggi-Parapat Seksi 1 sepanjang 20,4 kilometer; Tol Kuala Tanjung-Tebingtinggi-Parapat Seksi 2 sepanjang 18,05 kilometer; Tol Kuala Tanjung-Tebingtinggi-Parapat Seksi 3 sepanjang 30 kilometer; Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 4 sepanjang 28 kilometer; Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Paket 3 Kutanegara-Sadang 8,5 kilometer.

Operasi Ketupat

Sementara, menjelang datangnya Bulan suci Ramadan, Polri menyatakan akan menggelar kegiatan pengamanan Lebaran tahun 2023. Kegiatan pengamanan itu akan digelar dengan nama sandi Operasi Ketupat. “Dan yang berikut kami sampaikan terkait dengan persiapan-persiapan lalu lintas untuk kegiatan pengamanan menjelang Lebaran Operasi Ketupat 2023 dalam waktu dekat akan dilaksanakan,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada awak media, Jakarta, Selasa (7/3).

Meski tidak menyebut tanggal pelaksanaan Operasi Ketupat itu, Ramadhan mengatakan, kegiatan itu akan berfokus, salah satunya, pada pengamanan arus mudik dan balik Hari raya Idul Fitri. “Operasi ini merupakan operasi kemanusiaan tentunya dalam hal di masyarakat yang akan mudik dan balik dapat menggunakan ruas jalan, dengan aman selamat tertib lancar dan tentunya sehat,” jelasnya.

Dia mengungkapkan bahwa Polri, bersama pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya, telah melakukan peninjauan di beberapa lokasi yang biasanya menjadi konsentrasi arus mudik dan balik Lebaran. (jpc/kps/adz)

SUMUTPOS.CO – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, sebanyak 123,8 juta orang bakal mudik lebaran pada tahun 2023. Sebanyak 4,4 juta diantaranya, merupakan berasal dari Provinsi Sumatera Utara. Jumlah pemudik tahun ini disebut meningkat 14,2 persen dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat pada tahun lalu yang mencapai 85,5 juta orang.

MENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, peningkatan prediksi orang yang akan melakukan perjalanan mudik lebaran lantaran tidak lagi diterapkannya Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM). “Ini karena sudah tidak ada PPKM, memasuki masa pra endemi atau mendekati normal pasca pandemi Covid-19, perekonomian yang semakin membaik, tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan, dan persepsi positif dari masyarakat pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2022 lalu,” kata Budi Karya dalam keterangan resmi, Selasa (7/3).

Budi Karya menjelaskan, sesuai dengan hasil survei Kemenhub, pergerakan masyarakat saat lebaran akan didominasi dari Pulau Jawa sebesar 62,5 persen atau 77,3 juta orang. Adapun lima daerah asal pemudik terbanyak, yakni Jawa Timur sebanyak 21,2 juta orang, Jawa Tengah sebanyak 18,7 orang, Jabodetabek sebanyak 18,3 juta orang, Jawa Barat 14,9 juta orang, dan Sumatera Utara sebanyak 4,4 juta orang.

Sementara itu, daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi yaitu, pertama, Jawa Tengah sebanyak 32, 75 juta orang. Lalu, Jawa Timur 24, 6 juta orang, Jawa Barat 20, 72 juta orang, Jabodetabek 8, 07 juta orang, dan Yogyakarta 5, 9 juta orang. Adapun puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Jumat, 21 April 2023, sedangkan arus balik diprediksi terjadi pada 25 hingga 26 April 2023.

Pihaknya memprediksi saat puncak arus mudik itu akan terjadi pergerakan sebanyak 17,7 orang. “Peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 atau 19 April 2023,” jelas Budi.

Lebih lanjut, Budi membeberkan soal moda transportasi yang akan digunakan masyarakat saat mudik lebaran. Menurutnya, moda darat diprediksi menjadi pilihan paling dominan. Setidaknya, kata dia, akan ada penggunaan mobil pribadi oleh 27,32 juta orang, sepeda motor 25,13 juta orang, bus 22,77 juta orang, kereta api antarkota 11,47 juta orang, dan mobil sewa sebanyak 9,53 juta orang.

Terkait peningkatan jumlah pemudik di tahun ini, Budi Karya mengatakan, Kemenhub bakal menyiapkan sejumlah langkah antisipasi sejak awal tahun. Termasuk dengan mengevaluasi penyelenggaraan mudik, Natal, dan tahun baru sebelumnya. “Kami bersama para pemangku kepentingan menyiapkan antisipasi, berupa penyiapan sarana prasarana transportasi, aspek keselamatan, manajemen rekayasa lalu lintas, dan kebijakan lain agar mudik berjalan selamat, aman, dan terkendali,” tandasnya.

16 Ruas Tol Siap Digunakan

Sementara itu, para pemudik Lebaran 2023 akan memiliki tambahan pilihan ketika hendak berkendara melalui jalan tol. Sebab, terdapat beberapa ruas jalan tol baru yang ditargetkan bisa mulai beroperasi pada momen Lebaran.

Hingga saat ini, total ruas jalan tol yang sudah beroperasi adalah sepanjang 2.620,02 kilometer. Rinciannya, di Pulau Jawa sepanjang 1.712,76 kilometer, Pulau Sumatera sekitar 738,46 kilometer, Bali 10,07 kilometer, Kalimantan 97,27 kilometer, dan Sulawesi 61,46 kilometer.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian menyampaikan, telah melakukan persiapan jalan tol untuk momentum Lebaran sejak jauh hari agar lebih optimal. “Lebaran itu selalu heboh karena kalau enggak heboh itu bukan Lebaran. Kami sampaikan apa yang kita harapkan bisa beroperasi pada Lebaran ini,” jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/2) lalu.

Jumlah ruas tol yang bisa ditargetkan bisa dilintasi masyarakat saat momen Mudik Lebaran 2023 ada 16 ruas tol, yakni Tol Serpong-Cinere Seksi 2 Pamulang-Cinere sepanjang 3,64 kilometer; Tol Cibitung-Cilincing Seksi 4 Taruma Jaya-Cilincing sepanjang 7,29 kilometer; Tol Cisumdawu Seksi 6A dan 6B Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 5,1 kilometer; Tol Cisumdawu Seksi 4A dan 4B Cimalaka-Legok sepanjang 8,2 kilometer; Tol Cisumdawu Seksi 5A dan 5B Legok-Ujung Jaya sepanjang 14,9 kilometer.

Kemudian Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro dan Seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam sepanjang 12,4 kilometer; Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 2 Cigombong-Cibadak sepanjang 11,9 kilometer; Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2A Jatikarya-Cikeas sepanjang 3,5 kilometer; Tol Cinere-Jagorawi Seksi 3B Krukut-Limo sepanjang 2,19 kilometer; Tol Pasuruan-Probolinggo Seksi 4A Probolinggo Timur-IC Gending sepanjang 8,55 kilometer; Tol Serpong-Balaraja Seksi 1B CBD-Legok sepanjang 5,4 kilometer.

Selanjutnya Tol Kuala Tanjung-Tebingtinggi-Parapat Seksi 1 sepanjang 20,4 kilometer; Tol Kuala Tanjung-Tebingtinggi-Parapat Seksi 2 sepanjang 18,05 kilometer; Tol Kuala Tanjung-Tebingtinggi-Parapat Seksi 3 sepanjang 30 kilometer; Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 4 sepanjang 28 kilometer; Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Paket 3 Kutanegara-Sadang 8,5 kilometer.

Operasi Ketupat

Sementara, menjelang datangnya Bulan suci Ramadan, Polri menyatakan akan menggelar kegiatan pengamanan Lebaran tahun 2023. Kegiatan pengamanan itu akan digelar dengan nama sandi Operasi Ketupat. “Dan yang berikut kami sampaikan terkait dengan persiapan-persiapan lalu lintas untuk kegiatan pengamanan menjelang Lebaran Operasi Ketupat 2023 dalam waktu dekat akan dilaksanakan,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada awak media, Jakarta, Selasa (7/3).

Meski tidak menyebut tanggal pelaksanaan Operasi Ketupat itu, Ramadhan mengatakan, kegiatan itu akan berfokus, salah satunya, pada pengamanan arus mudik dan balik Hari raya Idul Fitri. “Operasi ini merupakan operasi kemanusiaan tentunya dalam hal di masyarakat yang akan mudik dan balik dapat menggunakan ruas jalan, dengan aman selamat tertib lancar dan tentunya sehat,” jelasnya.

Dia mengungkapkan bahwa Polri, bersama pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya, telah melakukan peninjauan di beberapa lokasi yang biasanya menjadi konsentrasi arus mudik dan balik Lebaran. (jpc/kps/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/