26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Korut Minta Warga Asing di Korsel Hengkang

PYONGYANG – Ketegangan di Semenanjung Korea tak mustahil berkembang menjadi perang. Sebab, Korea Utara (Korut) terus menebar ancaman untuk memanaskan krisis. Kemarin (9/4) Pyongyang mendesak dan mengingatkan warga asing di Korea Selatan (Korsel) dievakuasi atau hengkang karena perang mungkin segera meletus. Bahkan, pemerintahan Kim Jong-un juga memperingatkan bahwa Semenanjung Korea bakal dilanda perang termonuklir.

Peringatan serupa dirilis Pyongyang pekan lalu. Tapi, saat itu objeknya beda, yakni kedutaan besar (kedubes) asing di Pyongyang. Rezim Kim Jong-un memberikan batas waktu hingga 10 April perwakilan diplomatik asing meninggalkan Pyongyang dan tidak menjamin keselamatan staf mereka jika terjadi konflik.

’’Situasi di Semenanjung Korea semakin dekat dengan perang termonuklir,’’ kata jubir Komite Perdamaian Asia-Pasifik (APPC) Korut seperti dikutip Kantor Berita KCNA. Pernyataan itu juga menegaskan bahwa Korut tidak ingin warga asing menjadi korban jika konflik pecah. Karena itu, Pyongyang meminta institusi, perusahaan, dan turis asing mencari tempat perlindungan dan segera dievakuasi.

Komite tersebut menyatakan bahwa meningkatnya risiko perang di Semenanjung Korea itu terjadi akibat provokasi Amerika Serikat (AS) dan (Korsel). Dua sekutu yang kian intensif mengadakan latihan militer gabungan sejak awal bulan lalu itu dituding mempersiapkan invasi ke Korut. Ancaman perang termonuklir terus dilancarkan Korut dalam beberapa bulan ini. Tapi, banyak pakar berpendapat bahwa kemampuan negara komunis itu masih jauh untuk mengembangkan senjata nuklir canggih. (dwi/jpnn)

PYONGYANG – Ketegangan di Semenanjung Korea tak mustahil berkembang menjadi perang. Sebab, Korea Utara (Korut) terus menebar ancaman untuk memanaskan krisis. Kemarin (9/4) Pyongyang mendesak dan mengingatkan warga asing di Korea Selatan (Korsel) dievakuasi atau hengkang karena perang mungkin segera meletus. Bahkan, pemerintahan Kim Jong-un juga memperingatkan bahwa Semenanjung Korea bakal dilanda perang termonuklir.

Peringatan serupa dirilis Pyongyang pekan lalu. Tapi, saat itu objeknya beda, yakni kedutaan besar (kedubes) asing di Pyongyang. Rezim Kim Jong-un memberikan batas waktu hingga 10 April perwakilan diplomatik asing meninggalkan Pyongyang dan tidak menjamin keselamatan staf mereka jika terjadi konflik.

’’Situasi di Semenanjung Korea semakin dekat dengan perang termonuklir,’’ kata jubir Komite Perdamaian Asia-Pasifik (APPC) Korut seperti dikutip Kantor Berita KCNA. Pernyataan itu juga menegaskan bahwa Korut tidak ingin warga asing menjadi korban jika konflik pecah. Karena itu, Pyongyang meminta institusi, perusahaan, dan turis asing mencari tempat perlindungan dan segera dievakuasi.

Komite tersebut menyatakan bahwa meningkatnya risiko perang di Semenanjung Korea itu terjadi akibat provokasi Amerika Serikat (AS) dan (Korsel). Dua sekutu yang kian intensif mengadakan latihan militer gabungan sejak awal bulan lalu itu dituding mempersiapkan invasi ke Korut. Ancaman perang termonuklir terus dilancarkan Korut dalam beberapa bulan ini. Tapi, banyak pakar berpendapat bahwa kemampuan negara komunis itu masih jauh untuk mengembangkan senjata nuklir canggih. (dwi/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/