31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Kadhafi Terbentur Kasus Perkosaan Massal

WASHINGTON- Di tengah serangan udara pakta pertahanan Atlantik (NATO) yang tak ada hentinya di Libya, kini Pemerintah Libya menghadapi berbagai macam persoalan hukum kriminal International. Tapi, semua tuduhan dibantah Pemerintah Libya.

Tuduhan kejahatan itu disampaikan Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).  Pemimpin Libya Muammar Kadhafi disebut telah memerintahkan kekerasan seksual dan memberikan obat perangsang, kejahatan perang dan melanggar hak azasi manusia (HAM). “Kadhafi disebut memerintahkan pemerkosaan massal, dan memberikan obat kuat untuk serdadunya,” kata Jaksa, Luis Moreno-Ocampo.

Dia menambahkan, kini tuntutan pemerkosaan massal dibuat atas perlakukan Kadhafi. Terutama setelah munculnya bukti-bukti. Hakim ICC akan memutuskan hal itu dalam hitungan hari. “Kami mendapatkan informasi bahwa Kadhafi yang memberikan perintah pemerkosaan itu. Ini hal yang baru,” papar Moreno-Ocampo yang menyatakan ratusan perempuan melapor diserang di sejumlah area di Libya.

Terdapat bukti otoritas Libya membeli obat kuat semacam Viagra dan memberikannya ke para serdadu, sebagai bagian dari kebijakan memperkosa ini. “Sebab itulah awalnya kami meragukan laporan-laporan ini. Kini kami yakin dan akan menggunakannya untuk menuntut Kadhafi. Ini sudah buruk dan melebih batas,” lanjutnya.

Diplomat Libya, Mustafa Shaban mengatakan pemerintahnya adalah korban agresi besar. Karena itu media jangan asal menyerap informasi, oposisi dan tentara bayaran dari Afrika dan luar negeri yang melakukan pelanggaran HAM dan tindakan kanibalisme. Hal itu disampaikan kepada Dewan HAM PBB di Jenewa, pemerintah Kadhafi akan menyerahkan bukti-buktinya.

Terpisah,  oposisi Libya yang membentuk pemerintahan transisi melakukan penjualan minyak pertama ke AS. Penjualan itu untuk memberikan penghasilan bagi para warga di tengah gejolak Libya.

“Perusahaan kilang minyak AS, Tesoro, telah menandatangani kontrak penjualan 1,2 juta minyak mentah dengan Dewan Transisi Nasional Libya pada 25 Mei lalu,” kata Kementerian Luar Negeri AS, dilansir dari laman CNN.
Minyak ini diangkut menggunakan kapal MT Equator berbendera Liberia dan tiba di Hawaii, AS, kemarin. Dalam pernyataan, tidak disebutkan berapa harga beli minyak tersebut.

Kemlu AS mengatakan bahwa pembelian minyak TNC akan terus dilakukan. Hal ini, satu cara untuk memberikan bantuan pemasukan finansial bagi rakyat Libya, terutama di kota Benghazi, basis TNC.
Pemerintahan Libya pimpinan Muammar Kadhafi tidak diakui lagi oleh beberapa negara Barat, di antaranya AS, Prancis dan Italia. Sebagai gantinya, negara-negara ini mengakui kedaulatan TNC sebagai pemerintahan yang sah. (bbs/jpnn)

WASHINGTON- Di tengah serangan udara pakta pertahanan Atlantik (NATO) yang tak ada hentinya di Libya, kini Pemerintah Libya menghadapi berbagai macam persoalan hukum kriminal International. Tapi, semua tuduhan dibantah Pemerintah Libya.

Tuduhan kejahatan itu disampaikan Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).  Pemimpin Libya Muammar Kadhafi disebut telah memerintahkan kekerasan seksual dan memberikan obat perangsang, kejahatan perang dan melanggar hak azasi manusia (HAM). “Kadhafi disebut memerintahkan pemerkosaan massal, dan memberikan obat kuat untuk serdadunya,” kata Jaksa, Luis Moreno-Ocampo.

Dia menambahkan, kini tuntutan pemerkosaan massal dibuat atas perlakukan Kadhafi. Terutama setelah munculnya bukti-bukti. Hakim ICC akan memutuskan hal itu dalam hitungan hari. “Kami mendapatkan informasi bahwa Kadhafi yang memberikan perintah pemerkosaan itu. Ini hal yang baru,” papar Moreno-Ocampo yang menyatakan ratusan perempuan melapor diserang di sejumlah area di Libya.

Terdapat bukti otoritas Libya membeli obat kuat semacam Viagra dan memberikannya ke para serdadu, sebagai bagian dari kebijakan memperkosa ini. “Sebab itulah awalnya kami meragukan laporan-laporan ini. Kini kami yakin dan akan menggunakannya untuk menuntut Kadhafi. Ini sudah buruk dan melebih batas,” lanjutnya.

Diplomat Libya, Mustafa Shaban mengatakan pemerintahnya adalah korban agresi besar. Karena itu media jangan asal menyerap informasi, oposisi dan tentara bayaran dari Afrika dan luar negeri yang melakukan pelanggaran HAM dan tindakan kanibalisme. Hal itu disampaikan kepada Dewan HAM PBB di Jenewa, pemerintah Kadhafi akan menyerahkan bukti-buktinya.

Terpisah,  oposisi Libya yang membentuk pemerintahan transisi melakukan penjualan minyak pertama ke AS. Penjualan itu untuk memberikan penghasilan bagi para warga di tengah gejolak Libya.

“Perusahaan kilang minyak AS, Tesoro, telah menandatangani kontrak penjualan 1,2 juta minyak mentah dengan Dewan Transisi Nasional Libya pada 25 Mei lalu,” kata Kementerian Luar Negeri AS, dilansir dari laman CNN.
Minyak ini diangkut menggunakan kapal MT Equator berbendera Liberia dan tiba di Hawaii, AS, kemarin. Dalam pernyataan, tidak disebutkan berapa harga beli minyak tersebut.

Kemlu AS mengatakan bahwa pembelian minyak TNC akan terus dilakukan. Hal ini, satu cara untuk memberikan bantuan pemasukan finansial bagi rakyat Libya, terutama di kota Benghazi, basis TNC.
Pemerintahan Libya pimpinan Muammar Kadhafi tidak diakui lagi oleh beberapa negara Barat, di antaranya AS, Prancis dan Italia. Sebagai gantinya, negara-negara ini mengakui kedaulatan TNC sebagai pemerintahan yang sah. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/