26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bau Mayat Terbakar Menyengat di Suriah

BEIRUT – Setelah sempat dihadang dan disambut tembakan, akhirnya Tim Pemantau PBB bisa masuk ke lokasi pembantaian di Desa Mazraat Al-Qubair, Hama, Suriah.  Desa itu baru saja mengalami tragedi kemanusiaan.
Begitu tiba, Jumat (8/6) waktu setempat, mereka disambut dengan bau mayat terbakar dan amis, yang menusuk hidung. Tim Pemantau PBB pun mendapatkan beberapa potongan tubuh manusia yang berserakan pasca pembantaian berdarah.
Tim Pemantau PBB adalah kelompok independen pertama yang tiba di Mazraat al-Qubair, sebuah desa yang dihuni sekira 160 orang.

Juru bicara PBB Sausan Ghosheh, mengatakan, kedatangannya ke lokasi kejadian tersebut salah satunya untuk mendata jumlah korban tewas dan hilang, yang diperoleh dari warga setempat. Sebab sebelumnya terdapat kesimpangsiuran data.
Mazraat al-Qubair saat ini sepi penghuni, kebanyakan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. “Anda bisa mencium bau mayat yang terbakar. Anda juga bisa melihat bagian tubuh di dalam dan sekitar desa,” ujar Ghosheh, seperti dikutip AP, Sabtu (9/6).

Dia juga menyebutkan, desa nahas itu tampak porak poranda. Banyak rumah warga yang hancur akibat roket dan granat. Bahkan di beberapa rumah yang rusak akibat roket, terdapat darah. “Darah itu terlihat di seluruh dinding dan lantai,” demikian pernyataannya. (net)

BEIRUT – Setelah sempat dihadang dan disambut tembakan, akhirnya Tim Pemantau PBB bisa masuk ke lokasi pembantaian di Desa Mazraat Al-Qubair, Hama, Suriah.  Desa itu baru saja mengalami tragedi kemanusiaan.
Begitu tiba, Jumat (8/6) waktu setempat, mereka disambut dengan bau mayat terbakar dan amis, yang menusuk hidung. Tim Pemantau PBB pun mendapatkan beberapa potongan tubuh manusia yang berserakan pasca pembantaian berdarah.
Tim Pemantau PBB adalah kelompok independen pertama yang tiba di Mazraat al-Qubair, sebuah desa yang dihuni sekira 160 orang.

Juru bicara PBB Sausan Ghosheh, mengatakan, kedatangannya ke lokasi kejadian tersebut salah satunya untuk mendata jumlah korban tewas dan hilang, yang diperoleh dari warga setempat. Sebab sebelumnya terdapat kesimpangsiuran data.
Mazraat al-Qubair saat ini sepi penghuni, kebanyakan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. “Anda bisa mencium bau mayat yang terbakar. Anda juga bisa melihat bagian tubuh di dalam dan sekitar desa,” ujar Ghosheh, seperti dikutip AP, Sabtu (9/6).

Dia juga menyebutkan, desa nahas itu tampak porak poranda. Banyak rumah warga yang hancur akibat roket dan granat. Bahkan di beberapa rumah yang rusak akibat roket, terdapat darah. “Darah itu terlihat di seluruh dinding dan lantai,” demikian pernyataannya. (net)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/