25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Jokowi Diundang Obama ke Washington


JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pertama kalinya bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di Beijing, Senin (10/11). Keduanya melakukan pertemuan bilateral di sela-sela menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara Ekonomi Asia Pasifik atau  Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 10-11 November 2014. Banyak hal yang dibahas dua pemimpin negara itu.

Presiden Obama menilai, sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia dan juga dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia memainkan peran luar biasa dalam mendorong kemajemukan dan menghormati perbedaan agama.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Indonesia atas setiap upayanya meredam aksi kekerasan,” kata Obama.

Presiden Obama juga menegaskan pentingnya bekerja sama dalam keamanan maritim bersama Indonesia.

“Itu sangat penting bagi kita untuk menjaga norma-norma internasional,” sambung Obama.

Dalam kesempatan itu, Obama pun mengundang Presiden Jokowi untuk bertandang ke Washington, tahun depan.

Menjawab pernyataan Obama, Presiden Jokowi mengatakan bahwa transisi demokrasi di Indonesia membuktikan bahwa Islam dan demokrasi dapat berjalan seiring.

“Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia dan sudah melaksanakan pemilihan presiden dengan pesta demokrasi dengan bagus, dan ini menunjukkan bahwa Islam dan demokrasi berjalan dengan baik,” kata Presiden.

Terkait isu ekstrimisme dan radikalisme, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia akan terus berupaya mengurangi dan bahkan menghilangkan ekstrimisme dan radikalisme melalui pendekatan budaya dan keagamaan.

Pada kesempatan itu Presiden yang didampingi oleh Menlu Retno LP Marsudi, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dan Seskab Andi Widjajanto juga menggarisbawahi perlunya  kedua negara meningkatkan kerja sama khususnya di bidang keamanan guna mewujudkan stabilitas keamanan yang lebih baik. (flo/jpnn)


JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pertama kalinya bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di Beijing, Senin (10/11). Keduanya melakukan pertemuan bilateral di sela-sela menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara Ekonomi Asia Pasifik atau  Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 10-11 November 2014. Banyak hal yang dibahas dua pemimpin negara itu.

Presiden Obama menilai, sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia dan juga dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia memainkan peran luar biasa dalam mendorong kemajemukan dan menghormati perbedaan agama.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Indonesia atas setiap upayanya meredam aksi kekerasan,” kata Obama.

Presiden Obama juga menegaskan pentingnya bekerja sama dalam keamanan maritim bersama Indonesia.

“Itu sangat penting bagi kita untuk menjaga norma-norma internasional,” sambung Obama.

Dalam kesempatan itu, Obama pun mengundang Presiden Jokowi untuk bertandang ke Washington, tahun depan.

Menjawab pernyataan Obama, Presiden Jokowi mengatakan bahwa transisi demokrasi di Indonesia membuktikan bahwa Islam dan demokrasi dapat berjalan seiring.

“Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia dan sudah melaksanakan pemilihan presiden dengan pesta demokrasi dengan bagus, dan ini menunjukkan bahwa Islam dan demokrasi berjalan dengan baik,” kata Presiden.

Terkait isu ekstrimisme dan radikalisme, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia akan terus berupaya mengurangi dan bahkan menghilangkan ekstrimisme dan radikalisme melalui pendekatan budaya dan keagamaan.

Pada kesempatan itu Presiden yang didampingi oleh Menlu Retno LP Marsudi, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dan Seskab Andi Widjajanto juga menggarisbawahi perlunya  kedua negara meningkatkan kerja sama khususnya di bidang keamanan guna mewujudkan stabilitas keamanan yang lebih baik. (flo/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/