25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Trump Diminta Segera Proses Transisi Kekuasaan

WASHINGTON DC, SUMUTPOS.CO – Kelompok bipartisan dari tiga pemerintahan terakhir di Gedung Putih, mendorong pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, segera memulai proses transisi kekuasaan. Dorongan ini disampaikan saat keluarga kepresidenan, termasuk Ibu Negara Melania, membujuk Trump mengakui kekalahan dari Joe Biden dalam pilpres AS 2020.

PIDATO: Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidatonya beberapa waktu lalu.
PIDATO: Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidatonya beberapa waktu lalu.

Seperti dilansir Associated Press, Senin (9/11), dorongan itu disampaikan badan penasihat Pusat Transisi Kepresidenan AS yang beranggotakan para mantan pejabat Gedung Putih yang bertugas di bawah presiden-presiden AS sebelumnya.

“Untuk segera memulai proses transisi pasca-pemilu,” imbau para anggota Pusat Transisi Kepresidenan AS dalam pernyataannya.

Imbauan itu disampaikan saat General Services Administration belum secara resmi mengakui Joe Biden sebagai Presiden terpilih AS. Proses ini penting untuk bisa mencairkan anggaran untuk proses transisi dan membuka jalan bagi tim Biden untuk mulai menerapkan proses transisi di berbagai badan pemerintahan.

General Services Administration merupakan badan independen pemerintahan AS yang dibentuk tahun 1949 untuk membantu mengelola dan mendukung fungsi dasar dari badan-badan federal AS. “Ini merupakan kampanye yang diperjuangkan dengan keras, tetapi sejarah dipenuhi contoh presiden-presiden dari kampanye yang sama, dengan ramah membantu pengganti mereka,” sebut pernyataan Pusat Transisi Kepresidenan AS.

Pernyataan itu ditandatangani oleh Kepala Staf Gedung Putih era Presiden George W Bush, Josh Bolten, kemudian Sekretaris Layanan Kemanusiaan Gedung Putih era Bush, Michael Leavitt, juga Kepala Staf Gedung era Presiden Bill Clinton, Thomas McLarty, dan Sekretaris Perdagangan Gedung Putih era Presiden Barack Obama, Penny Pritzker.

Trump sejauh ini masih belum bisa menerima kekalahannya dari Biden dalam pilpres AS 2020. Dalam cuitannya pada Minggu (8/11) waktu setempat, Trump masih membahas soal kecurangan pilpres dan surat suara palsu. Dia juga menolak mengakui hasil proyeksi berbagai media terkemuka AS bahwa Biden memenangkan pilpres AS 2020 dengan raihan 290 electoral votes melawan dirinya yang hanya meraup 214 electoral votes.

Bahkan laporan CNN menyebut istri Trump, Melania dan menantu Trump, Jared Kushner, tengah membujuk Trump untuk mengakui kekalahannya. (*)

WASHINGTON DC, SUMUTPOS.CO – Kelompok bipartisan dari tiga pemerintahan terakhir di Gedung Putih, mendorong pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, segera memulai proses transisi kekuasaan. Dorongan ini disampaikan saat keluarga kepresidenan, termasuk Ibu Negara Melania, membujuk Trump mengakui kekalahan dari Joe Biden dalam pilpres AS 2020.

PIDATO: Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidatonya beberapa waktu lalu.
PIDATO: Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidatonya beberapa waktu lalu.

Seperti dilansir Associated Press, Senin (9/11), dorongan itu disampaikan badan penasihat Pusat Transisi Kepresidenan AS yang beranggotakan para mantan pejabat Gedung Putih yang bertugas di bawah presiden-presiden AS sebelumnya.

“Untuk segera memulai proses transisi pasca-pemilu,” imbau para anggota Pusat Transisi Kepresidenan AS dalam pernyataannya.

Imbauan itu disampaikan saat General Services Administration belum secara resmi mengakui Joe Biden sebagai Presiden terpilih AS. Proses ini penting untuk bisa mencairkan anggaran untuk proses transisi dan membuka jalan bagi tim Biden untuk mulai menerapkan proses transisi di berbagai badan pemerintahan.

General Services Administration merupakan badan independen pemerintahan AS yang dibentuk tahun 1949 untuk membantu mengelola dan mendukung fungsi dasar dari badan-badan federal AS. “Ini merupakan kampanye yang diperjuangkan dengan keras, tetapi sejarah dipenuhi contoh presiden-presiden dari kampanye yang sama, dengan ramah membantu pengganti mereka,” sebut pernyataan Pusat Transisi Kepresidenan AS.

Pernyataan itu ditandatangani oleh Kepala Staf Gedung Putih era Presiden George W Bush, Josh Bolten, kemudian Sekretaris Layanan Kemanusiaan Gedung Putih era Bush, Michael Leavitt, juga Kepala Staf Gedung era Presiden Bill Clinton, Thomas McLarty, dan Sekretaris Perdagangan Gedung Putih era Presiden Barack Obama, Penny Pritzker.

Trump sejauh ini masih belum bisa menerima kekalahannya dari Biden dalam pilpres AS 2020. Dalam cuitannya pada Minggu (8/11) waktu setempat, Trump masih membahas soal kecurangan pilpres dan surat suara palsu. Dia juga menolak mengakui hasil proyeksi berbagai media terkemuka AS bahwa Biden memenangkan pilpres AS 2020 dengan raihan 290 electoral votes melawan dirinya yang hanya meraup 214 electoral votes.

Bahkan laporan CNN menyebut istri Trump, Melania dan menantu Trump, Jared Kushner, tengah membujuk Trump untuk mengakui kekalahannya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/