KUALA LUMPUR- Walaupun batik diakui UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia, tapi Malaysia gencar mempromosikan batik khas negerinya.
Sebagai bagian promosinya yakni meluncurkan buku sejarah batik berjudul Malaysian Batik: Reinventing a Tradition setebal 176 halaman. Buku karya Datin Noor Azlina Yunus diluncurkan oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Abdullah Ahmad Badawi. Peluncuran buku itu, bertepatan dengan dimulainya Konvensi dan Pameran Batik Internasional Kuala Lumpur (KLIB) 2011 di Kuala Lumpur, Jumat (9/12).
Pameran itu berlangsung selama tiga hari. Buku mengenai sejarah batik itu dijual seharga 110 ringgit setara Rp 314.270. Buku itu bercerita mengenai asal-mula batik, material, metode pembuatan dan motif-motif batik. Selain itu, ada menceritakan bagaimana batik Malaysia telah bertransformasi menjadi kerajinan bercita rasa internasional. (net/jpnn)
KUALA LUMPUR- Walaupun batik diakui UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia, tapi Malaysia gencar mempromosikan batik khas negerinya.
Sebagai bagian promosinya yakni meluncurkan buku sejarah batik berjudul Malaysian Batik: Reinventing a Tradition setebal 176 halaman. Buku karya Datin Noor Azlina Yunus diluncurkan oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Abdullah Ahmad Badawi. Peluncuran buku itu, bertepatan dengan dimulainya Konvensi dan Pameran Batik Internasional Kuala Lumpur (KLIB) 2011 di Kuala Lumpur, Jumat (9/12).
Pameran itu berlangsung selama tiga hari. Buku mengenai sejarah batik itu dijual seharga 110 ringgit setara Rp 314.270. Buku itu bercerita mengenai asal-mula batik, material, metode pembuatan dan motif-motif batik. Selain itu, ada menceritakan bagaimana batik Malaysia telah bertransformasi menjadi kerajinan bercita rasa internasional. (net/jpnn)
