28 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Kilang Minyak Utama Dibom

Picu Kenaikan Minyak Dunia

TRIPOLI – Pertempuran sengit antara pemberontak dan pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Moammar Kadhafi mulai merembet ke beberapa fasilitas minyak di negara yang terletak di Afrika Utara itu. Bahkan, pesawat dan artileri pro-Kadhafi memukul kelompok pemberontak yang selanjutnya membalas dengan tembakan roket, pada serangan itu diketahui bom meledak di kilang minyak utama.

Di kutip dari Euronews, dalam peristiwa tersebut sebuah tangki penyimpanan minyak di Ras Lanuf meledak. Masing-masing pihak saling menyalahkan atas kerusakan tersebut. Di jalan-jalan dari Ras Lanuf, pemberontak mengumumkan bahwa mereka telah kembali memasuki kota Bin Jawad, tetapi menghadapi serangan artileri berat dan pemboman udara.

Pemberontak mengklaim lima tank pemerintah telah dihancurkan dengan rudal dan granat roket. Di sisi lain ibukota, penduduk di Zawiyah mengatakan bah wa tank-tank dan penembak jitu dari kelompok pro-Kadhafi memaksa para pemberontak keluar.

Pertempuran itu dilaporkan berlangsung dengan sengit. Wartawan asing masih berada di luar, namun saksi mata mengatakan penembak jitu yang berada di atap menembak apa saja yang bergerak.

Sebuah kilang minyak utama dekat Zawiyah ter paksa ditutup seiring mendekatnya pasukan bersenjata berat. Seorang dokter di kota Zawiyah mengatakan, jalan-jalan dipenuhi dengan mayat, termasuk lansia, perempuan dan anak-anak.

Pengeboman di Ras Lanuf berlangsung saat terjadi pertempuran antara pasukan Kadhafi dan penentangnya. Kilang itu terbakar di tiga sisi. “Asap membumbung tinggi ke udara. kamu bisa melihat mortir bom yang dijatuhkan pasukan Kadhafi ke arah kelompok penentang,” kata seorang saksi mata. Sejumlah orang tewas dan terluka dalam pengeboman itu, tetapi belum dipastikan jumlahnya.

Kadhafi melalui televisi pemerintah menyalahkan kelompok penentang sebagai pihak yang bertanggungjawab. Ia menuduh kelompok penentang yang didukung oleh Al-Qaeda, yang melakukan pengebomban.
Pengeboman kilang minyak itu mendorong naiknya harga minyak dunia di atas dollar US 115 per barrel.
Produksi minyak Libya juga menurun, menurut Badan Energi Internasional produksi minyak Libya turun menjadi 500.000 barrel per hari dari sebelumnya 1,58 juta barrel per hari.

Selain memborbardir para penentang di Ras Lanuf, pasukan Kadhafi juga mengebom mereka di sisi timur kilang minyak di Sidrah pada hari yang sama. Akibatnya fasilitas tangki penampungan kilang pun terbakar.
Penentang Kadhafi tak tinggal diam, mereka membalas serangan dengan meluncurkan roket. Dalam serangan balik itu, beberapa tangki minyak terbakar dan asap hitam langsung membumbung di udara.
Hal yang sama terjadi di kota Bin Jawad dimana kilang minyak berlokasi. Sejumlah saksi mata mengatakan melihat pasukan Kadhafi mengebom melalui kapal laut ke arah kota pantai itu.

Saksi lain juga melihat pesawat perang menjatuhkan bom dari udara.  Tak berapa lama kemudian, pemerintah Kadhafi mengklaim telah menguasai Bin Jawad setelah terjadi pengeboman itu.  (bbs/ara/jpnn)

Picu Kenaikan Minyak Dunia

TRIPOLI – Pertempuran sengit antara pemberontak dan pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Moammar Kadhafi mulai merembet ke beberapa fasilitas minyak di negara yang terletak di Afrika Utara itu. Bahkan, pesawat dan artileri pro-Kadhafi memukul kelompok pemberontak yang selanjutnya membalas dengan tembakan roket, pada serangan itu diketahui bom meledak di kilang minyak utama.

Di kutip dari Euronews, dalam peristiwa tersebut sebuah tangki penyimpanan minyak di Ras Lanuf meledak. Masing-masing pihak saling menyalahkan atas kerusakan tersebut. Di jalan-jalan dari Ras Lanuf, pemberontak mengumumkan bahwa mereka telah kembali memasuki kota Bin Jawad, tetapi menghadapi serangan artileri berat dan pemboman udara.

Pemberontak mengklaim lima tank pemerintah telah dihancurkan dengan rudal dan granat roket. Di sisi lain ibukota, penduduk di Zawiyah mengatakan bah wa tank-tank dan penembak jitu dari kelompok pro-Kadhafi memaksa para pemberontak keluar.

Pertempuran itu dilaporkan berlangsung dengan sengit. Wartawan asing masih berada di luar, namun saksi mata mengatakan penembak jitu yang berada di atap menembak apa saja yang bergerak.

Sebuah kilang minyak utama dekat Zawiyah ter paksa ditutup seiring mendekatnya pasukan bersenjata berat. Seorang dokter di kota Zawiyah mengatakan, jalan-jalan dipenuhi dengan mayat, termasuk lansia, perempuan dan anak-anak.

Pengeboman di Ras Lanuf berlangsung saat terjadi pertempuran antara pasukan Kadhafi dan penentangnya. Kilang itu terbakar di tiga sisi. “Asap membumbung tinggi ke udara. kamu bisa melihat mortir bom yang dijatuhkan pasukan Kadhafi ke arah kelompok penentang,” kata seorang saksi mata. Sejumlah orang tewas dan terluka dalam pengeboman itu, tetapi belum dipastikan jumlahnya.

Kadhafi melalui televisi pemerintah menyalahkan kelompok penentang sebagai pihak yang bertanggungjawab. Ia menuduh kelompok penentang yang didukung oleh Al-Qaeda, yang melakukan pengebomban.
Pengeboman kilang minyak itu mendorong naiknya harga minyak dunia di atas dollar US 115 per barrel.
Produksi minyak Libya juga menurun, menurut Badan Energi Internasional produksi minyak Libya turun menjadi 500.000 barrel per hari dari sebelumnya 1,58 juta barrel per hari.

Selain memborbardir para penentang di Ras Lanuf, pasukan Kadhafi juga mengebom mereka di sisi timur kilang minyak di Sidrah pada hari yang sama. Akibatnya fasilitas tangki penampungan kilang pun terbakar.
Penentang Kadhafi tak tinggal diam, mereka membalas serangan dengan meluncurkan roket. Dalam serangan balik itu, beberapa tangki minyak terbakar dan asap hitam langsung membumbung di udara.
Hal yang sama terjadi di kota Bin Jawad dimana kilang minyak berlokasi. Sejumlah saksi mata mengatakan melihat pasukan Kadhafi mengebom melalui kapal laut ke arah kota pantai itu.

Saksi lain juga melihat pesawat perang menjatuhkan bom dari udara.  Tak berapa lama kemudian, pemerintah Kadhafi mengklaim telah menguasai Bin Jawad setelah terjadi pengeboman itu.  (bbs/ara/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/