25.1 C
Medan
Saturday, June 15, 2024

CIA: ISIS Disokong 20.000-31.500 Milisi

Milisi Daulah Islamiyah semula diperkirakan hanya berjumlah 10.000 personel.
Milisi Daulah Islamiyah semula diperkirakan hanya berjumlah 10.000 personel.

SUMUTPOS.CO – Badan intelijen Amerika Serikat, CIA, menengarai bahwa Daulah Islamiyah atau ISIS disokong 20.000 hingga 31.500 milisi. Perkiraan itu jauh lebih banyak dari dugaan semula, yakni 10 ribu personel.

Sebagaimana dikatakan juru bicara CIA, Ryan Trapani, perkiraan mengenai jumlah kekuatan Daulah Islamiyah dihimpun dari data laporan intelijen dari Mei hingga Agustus 2014.

“Peningkatan disebabkan perekrutan besar-besaran sejak Juni menyusul kesuksesan yang diperoleh di medan pertempuran, deklarasi kekhalifahan, aktivitas pertempuran, dan intelijen,” ujar Trapani.

Dari 20 ribu hingga 31.500 milisi, sebanyak 15 ribu orang di antara mereka merupakan orang dari luar Irak dan Suriah, termasuk 2.000 orang dari negara-negara Barat.

Pernyataan CIA mengemuka sehari setelah Presiden AS Barack Obama berikrar untuk memperluas peran AS dalam memerangi ISIS.

Bagian dari strategi itu dijabarkan Departemen Pertahanan AS, pada Kamis (11/09) waktu setempat. Menurut Pentagon, pesawat-pesawat tempur AS akan segera meluncur dari Pangkalan Udara Arbil di wilayah Kurdi, Irak utara, untuk melancarkan serangan terhadap ISIS. (BBC)

Milisi Daulah Islamiyah semula diperkirakan hanya berjumlah 10.000 personel.
Milisi Daulah Islamiyah semula diperkirakan hanya berjumlah 10.000 personel.

SUMUTPOS.CO – Badan intelijen Amerika Serikat, CIA, menengarai bahwa Daulah Islamiyah atau ISIS disokong 20.000 hingga 31.500 milisi. Perkiraan itu jauh lebih banyak dari dugaan semula, yakni 10 ribu personel.

Sebagaimana dikatakan juru bicara CIA, Ryan Trapani, perkiraan mengenai jumlah kekuatan Daulah Islamiyah dihimpun dari data laporan intelijen dari Mei hingga Agustus 2014.

“Peningkatan disebabkan perekrutan besar-besaran sejak Juni menyusul kesuksesan yang diperoleh di medan pertempuran, deklarasi kekhalifahan, aktivitas pertempuran, dan intelijen,” ujar Trapani.

Dari 20 ribu hingga 31.500 milisi, sebanyak 15 ribu orang di antara mereka merupakan orang dari luar Irak dan Suriah, termasuk 2.000 orang dari negara-negara Barat.

Pernyataan CIA mengemuka sehari setelah Presiden AS Barack Obama berikrar untuk memperluas peran AS dalam memerangi ISIS.

Bagian dari strategi itu dijabarkan Departemen Pertahanan AS, pada Kamis (11/09) waktu setempat. Menurut Pentagon, pesawat-pesawat tempur AS akan segera meluncur dari Pangkalan Udara Arbil di wilayah Kurdi, Irak utara, untuk melancarkan serangan terhadap ISIS. (BBC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/