30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PBB Kirim Bantuan Rp3,4 Triliun untuk Filipina

Akibat badai topan Haiyan Filippina.
Akibat badai topan Haiyan Filippina.

SUMUTPOS.CO –  Arus bantuan kemanusiaan terus mengalir untuk korban badai Haiyan yang menerjang Filipina. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memutuskan untuk mengirimkan bantuan senilai USD 301 juta atau sekitar Rp3,4 triliun. Ini untuk membantu belasan juta jiwa warga yang terkena dampak salah satu topan terbesar yang pernah menejang Asia Tenggara itu.

“Mereka membutuhkan makanan, mereka perlu air, mereka perlu tempat tinggal. Masyarakat butuh perlindungan,” ujar Valerie Amos, utusan PBB yang memimpin operasi penaggulangan bencana ini seperti dilansir BBC, Selasa (12/11).

Kini pihak PBB yang telah tiba di Manila akan bekerjasama dengan pemerintah Filipina untuk mengatasi dengan segera dampak serangan topan ganas ini. Dimana penyediaan makanan, kesehatan, sanitasi, tempat berlindung dan pembersihan puing-puing menjadi prioritas utama.

“Saya sangat berharap donor kami akan bermurah hati,” tambahnya.

Salah satu kendala besar yang dihadapi dalam misi kemanusiaan ini adalah kondisi geografis yang terpisahkan oleh laut. Dimana para korban tersebar di ribuan pulau yang dilintasi taufan ini. Selain PBB sejumlah Negara telah mengirimkan misi bantuan antara lain Indonesia, Australia, Korea Selatan, Jepang, Uni Emirat Arab, Amerika dan Inggris.

Otoritas setempat melansir badai berkecepatan 235 kilometer per jam ini telah merenggut sedikitnya 1774 korban jiwa, 2487 luka-luka serta 82 lainnya dikabarkan hilang. Angka-angka ini belum termasuk data kerugian materil yang diderita warga akibat sapuan badai ini.(zul/jpnn)

Akibat badai topan Haiyan Filippina.
Akibat badai topan Haiyan Filippina.

SUMUTPOS.CO –  Arus bantuan kemanusiaan terus mengalir untuk korban badai Haiyan yang menerjang Filipina. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memutuskan untuk mengirimkan bantuan senilai USD 301 juta atau sekitar Rp3,4 triliun. Ini untuk membantu belasan juta jiwa warga yang terkena dampak salah satu topan terbesar yang pernah menejang Asia Tenggara itu.

“Mereka membutuhkan makanan, mereka perlu air, mereka perlu tempat tinggal. Masyarakat butuh perlindungan,” ujar Valerie Amos, utusan PBB yang memimpin operasi penaggulangan bencana ini seperti dilansir BBC, Selasa (12/11).

Kini pihak PBB yang telah tiba di Manila akan bekerjasama dengan pemerintah Filipina untuk mengatasi dengan segera dampak serangan topan ganas ini. Dimana penyediaan makanan, kesehatan, sanitasi, tempat berlindung dan pembersihan puing-puing menjadi prioritas utama.

“Saya sangat berharap donor kami akan bermurah hati,” tambahnya.

Salah satu kendala besar yang dihadapi dalam misi kemanusiaan ini adalah kondisi geografis yang terpisahkan oleh laut. Dimana para korban tersebar di ribuan pulau yang dilintasi taufan ini. Selain PBB sejumlah Negara telah mengirimkan misi bantuan antara lain Indonesia, Australia, Korea Selatan, Jepang, Uni Emirat Arab, Amerika dan Inggris.

Otoritas setempat melansir badai berkecepatan 235 kilometer per jam ini telah merenggut sedikitnya 1774 korban jiwa, 2487 luka-luka serta 82 lainnya dikabarkan hilang. Angka-angka ini belum termasuk data kerugian materil yang diderita warga akibat sapuan badai ini.(zul/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/