26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Letusan gunung berapi di Tonga membentuk pulau baru

Pulau baru sepanjang 500 meter ini akibat letusan gunung berapi bawah laut di Tonga.
Pulau baru sepanjang 500 meter ini akibat letusan gunung berapi bawah laut di Tonga.

SUMUTPOS.CO- Sebuah pulau baru telah terbentuk di Lautan Pasifik bagian Selatan setelah letusan gunung berapi bawah laut di Tonga.

Pulau yang muncul dari permukaan laut itu terletak sekitar 45km dari Ibu kota Tonga, Nuku’alofa.

Terbentuk akibat dari letusan gunung berapi Hunga Tonga pada Desember 2014 lalu, panjang pulau tersebut mencapai 500meter.

Gunung berapi, yang nama panjangnya Hunga Tonga-Hunga Ha’apai, meletus lima kali pada Desember tahun lalu.

Sebuah gambar video menunjukkan gunung berapi itu masih menyemburkan gumpalan asap dan dari dalam laut.

Lokasi terbentuknya pulau baru saat gunung bawah laut belum meletus.
Lokasi terbentuknya pulau baru saat gunung bawah laut belum meletus.

Foto satelit yang memperlihatkan terbentuknya pulau baru tersebut di perairan Tonga.
Foto satelit yang memperlihatkan terbentuknya pulau baru tersebut di perairan Tonga.

 

Citra satelit yang diambil beberapa hari setelah letusan menunjukkan adanya formasi batuan yang baru.

Gambar satelit lainnya menunjukkan sebuah pulau terbentuk dengan kehadiran kawah berukuran besar di tengahnya.

‘Tidak stabil’

Seorang ahli mengatakan, pulau baru itu kemungkinan “sangat tidak stabil” dan berbahaya untuk dikunjungi.

Tetapi seorang warga Tonga melakukan perjalanan ke pulau tersebut dan mengabadikannya.

Gianpiero Orbassano, pemilik sebuah hotel di Tonga, melakukan perjalanan ke pulau tersebut bersama dua temannya dan berencana akan mendatangi lagi pulau tersebut secepatnya.

Di tengah pulau baru tersebut terdapat pula kawah berukuran besar.
Di tengah pulau baru tersebut terdapat pula kawah berukuran besar.

 

“Terasa sunyi sekali berada di atas pulau tersebut,” katanya.

“Rasanya cukup aman. Hanya satu kesulitannya yaitu saat turun dari perahu dan menjejakkan kaki ke pulau ini, karena terasa panas. Dan bisa menguras keringat saat mendaki ke atas pulau ini di siang bolong,” ungkap Orbassano.(BBC)

Pulau baru sepanjang 500 meter ini akibat letusan gunung berapi bawah laut di Tonga.
Pulau baru sepanjang 500 meter ini akibat letusan gunung berapi bawah laut di Tonga.

SUMUTPOS.CO- Sebuah pulau baru telah terbentuk di Lautan Pasifik bagian Selatan setelah letusan gunung berapi bawah laut di Tonga.

Pulau yang muncul dari permukaan laut itu terletak sekitar 45km dari Ibu kota Tonga, Nuku’alofa.

Terbentuk akibat dari letusan gunung berapi Hunga Tonga pada Desember 2014 lalu, panjang pulau tersebut mencapai 500meter.

Gunung berapi, yang nama panjangnya Hunga Tonga-Hunga Ha’apai, meletus lima kali pada Desember tahun lalu.

Sebuah gambar video menunjukkan gunung berapi itu masih menyemburkan gumpalan asap dan dari dalam laut.

Lokasi terbentuknya pulau baru saat gunung bawah laut belum meletus.
Lokasi terbentuknya pulau baru saat gunung bawah laut belum meletus.

Foto satelit yang memperlihatkan terbentuknya pulau baru tersebut di perairan Tonga.
Foto satelit yang memperlihatkan terbentuknya pulau baru tersebut di perairan Tonga.

 

Citra satelit yang diambil beberapa hari setelah letusan menunjukkan adanya formasi batuan yang baru.

Gambar satelit lainnya menunjukkan sebuah pulau terbentuk dengan kehadiran kawah berukuran besar di tengahnya.

‘Tidak stabil’

Seorang ahli mengatakan, pulau baru itu kemungkinan “sangat tidak stabil” dan berbahaya untuk dikunjungi.

Tetapi seorang warga Tonga melakukan perjalanan ke pulau tersebut dan mengabadikannya.

Gianpiero Orbassano, pemilik sebuah hotel di Tonga, melakukan perjalanan ke pulau tersebut bersama dua temannya dan berencana akan mendatangi lagi pulau tersebut secepatnya.

Di tengah pulau baru tersebut terdapat pula kawah berukuran besar.
Di tengah pulau baru tersebut terdapat pula kawah berukuran besar.

 

“Terasa sunyi sekali berada di atas pulau tersebut,” katanya.

“Rasanya cukup aman. Hanya satu kesulitannya yaitu saat turun dari perahu dan menjejakkan kaki ke pulau ini, karena terasa panas. Dan bisa menguras keringat saat mendaki ke atas pulau ini di siang bolong,” ungkap Orbassano.(BBC)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/