31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Buruh dan Polisi Cina Bentrok

BEIJING- Ribuan buruh atau pekerja migran di Cina bentrok dengan polisi di kota Guangzhou, Cina selatan. Para buruh itu marah sambil membakar mobil-mobil dan menghancurkan gedung-gedung pemerintah, Minggu (12/6) malam di dekat kota yang menjadi pusat manufaktur Cina.
Bentrokan itu bermula dari unjuk rasa yang dipicu atas tuduhan perlakuan semena-mena yang diterima seorang pekerja migran yang sedang hamil dari petugas penjaga keamanan.

Para saksi mata mengatakan, wanita hamil itu terjatuh, sedangkan beberapa orang lainnya mengatakan didorong setelah bertengkar dengan petugas keamanan yang meminta wanita tersebut memindahkan kiosnya dari depan sebuah supermarket.

“Amukan itu muncul sesaat setelah berita insiden itu menyebar ke para pekerja migran yang lain di sebagian provinsi Sichuan,” kata wartawan BBC Michael Bristow di Beijing. Polisi dilempari batu bata dan botol-botol, jendela dipecahkan dan kendaraan polisi dijungkirbalikkan, tulis berbagai laporan. Sedikitnya 25 orang ditangkap.

Kota Zengcheng yang berdekatan dengan Guangzhou adalah pusat pabrik pakaian dan sejumlah pabrik tekstil. Banyak karyawan adalah pekerja migran.

“Kasus ini hanya bentrokan biasa antara pedagang kaki lima dan petugas keamanan pemerintahan daerah, tetapi digunakan sejumlah orang yang memang ingin menciptakan keributan,” kata walikota Zengcheng, Ye Niuping seperti dikutip koran Cina Daily.

Bristow menambahkan, selain bentrokan itu, para migran juga mengeluhkan terkait korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Bahkan, unjuk rasa itu begitu meluas dan insiden-insiden seperti ini terjadi di seluruh Cina setiap minggu. (bbc/bbs/jpnn)

BEIJING- Ribuan buruh atau pekerja migran di Cina bentrok dengan polisi di kota Guangzhou, Cina selatan. Para buruh itu marah sambil membakar mobil-mobil dan menghancurkan gedung-gedung pemerintah, Minggu (12/6) malam di dekat kota yang menjadi pusat manufaktur Cina.
Bentrokan itu bermula dari unjuk rasa yang dipicu atas tuduhan perlakuan semena-mena yang diterima seorang pekerja migran yang sedang hamil dari petugas penjaga keamanan.

Para saksi mata mengatakan, wanita hamil itu terjatuh, sedangkan beberapa orang lainnya mengatakan didorong setelah bertengkar dengan petugas keamanan yang meminta wanita tersebut memindahkan kiosnya dari depan sebuah supermarket.

“Amukan itu muncul sesaat setelah berita insiden itu menyebar ke para pekerja migran yang lain di sebagian provinsi Sichuan,” kata wartawan BBC Michael Bristow di Beijing. Polisi dilempari batu bata dan botol-botol, jendela dipecahkan dan kendaraan polisi dijungkirbalikkan, tulis berbagai laporan. Sedikitnya 25 orang ditangkap.

Kota Zengcheng yang berdekatan dengan Guangzhou adalah pusat pabrik pakaian dan sejumlah pabrik tekstil. Banyak karyawan adalah pekerja migran.

“Kasus ini hanya bentrokan biasa antara pedagang kaki lima dan petugas keamanan pemerintahan daerah, tetapi digunakan sejumlah orang yang memang ingin menciptakan keributan,” kata walikota Zengcheng, Ye Niuping seperti dikutip koran Cina Daily.

Bristow menambahkan, selain bentrokan itu, para migran juga mengeluhkan terkait korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Bahkan, unjuk rasa itu begitu meluas dan insiden-insiden seperti ini terjadi di seluruh Cina setiap minggu. (bbc/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/