28 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

40 Persen Thailand Direndam Banjir

Air Akan Dialihkan ke Laut

BANGKOK-  Bencana banjir yang berkepanjangan di Thailand terus merendam 40 persen dari wilayah negara itu. Bahkan, ibu kota negara, Kota Bangkok semakin terancam dari serangan banjir yang lebih besar.

Pemerintah Thailand langsung mengeluarkan peringatan banjir di sejumlah tempat di Bangkok meminta penduduk yang tinggal di kawasan rendah untuk mengungsi. Bangkok terletak hanya dua meter di atas permukaan laut dan sejumlah luar kota telah tergenang.

Para pejabat merencanakan untuk mengalihkan air banjir ke laut.

“Air dari beberapa kanal di empat distrik itu hampir meluap hari ini,” kata juru bicara badan penanggulangan banjir Flood Relief Centre, Wim Rungwattanajind, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (13/10).
Menurut dia, daerah-daerah yang berisiko banjir adalah sebagian dari wilayah empat distrik di Bangkok, yakni Minburi, Nongjok, Ladkrabang dan Clongsarmwa. Selanjutnya,

Bandara Internasional Suvarnabhumi yang berlokasi di dekat distrik Ladkrabang sejauh ini masih aman dari genangan air.

Diperkirakan sekitar 40 persen wilayah Thailand masih terendam banjir. Sekitar 2,2 juta orang lebih dari 10 ribu desa di 30 provinsi terkena dampak banjir yang mulai terjadi sejak Juli lalu tersebut. Sementara korban jiwa akibat banjir sejauh ini telah mencapai 281 orang.

Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra mengatakan, daerah-daerah di bagian dalam Bangkok kemungkinan bebas dari banjir ini. Penyebabnya, sejumlah upaya telah dilakukan untuk mengalihkan banjir dari daerah tersebut ke kolam-kolam dan lautan.

Dia menambahkan, tanggul-tanggul penahan banjir telah didirikan dan penangkal lain diperlukan di sepanjang sungai Chao Phraya di utara kota itu. “Kami akan terus menggali dan mem perpanjang kanal sehingga air banjir dapat mengalir dengan lancar,” katanya.

Banjir besar di Thailand juga menyebabkan produksi Toyota dan Honda terhenti. Tujuh persen produksi mobil global berasal dari dua perusahaan ini.  Menteri Industri Wannarat Channukul menyatakan, setidaknya 900 pabrik telah terendam banjir. Akibatnya lebih dari 200 ribu pekerja terkena dampaknya. Banjir telah merusak.

Sementara itu, badan budaya PBB, UNESCO menyerukan akan meluncurkan misi ke kota tua Thailand Ayutthaya untuk memeriksa kerusakan bangunan bersejarah akibat banjir. UNESCO mengatakan kunjungan ke kota bekas ibukota Thailand itu akan diorganisir oleh pemerintah Thailand.

Badan itu mengatakan candi di Ayutthaya, daerah wisata yang terletak sekitar 80 kilometer dari Bangkok, tergenang air selama lebih dari satu minggu. Menteri Kebudayaan Sukumol Kunplome mengatakan tidak jelas bagaimana kerusakan candi karena kota itu masih tergenang. “Begitu air surut, kami dapat memperkirakan kerugian,” katanya.
Saat ini ada 26 dari 77 provinsi di Thailand yang tergenang banjir dan Bangkok bersiaga menghadapi kemungkinan banjir. Banjir juga melanda Kamboja dan Vietnam dengan korban lebih dari 240 orang di kedua negara itu. (afp/bbs/jpnn)

Air Akan Dialihkan ke Laut

BANGKOK-  Bencana banjir yang berkepanjangan di Thailand terus merendam 40 persen dari wilayah negara itu. Bahkan, ibu kota negara, Kota Bangkok semakin terancam dari serangan banjir yang lebih besar.

Pemerintah Thailand langsung mengeluarkan peringatan banjir di sejumlah tempat di Bangkok meminta penduduk yang tinggal di kawasan rendah untuk mengungsi. Bangkok terletak hanya dua meter di atas permukaan laut dan sejumlah luar kota telah tergenang.

Para pejabat merencanakan untuk mengalihkan air banjir ke laut.

“Air dari beberapa kanal di empat distrik itu hampir meluap hari ini,” kata juru bicara badan penanggulangan banjir Flood Relief Centre, Wim Rungwattanajind, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (13/10).
Menurut dia, daerah-daerah yang berisiko banjir adalah sebagian dari wilayah empat distrik di Bangkok, yakni Minburi, Nongjok, Ladkrabang dan Clongsarmwa. Selanjutnya,

Bandara Internasional Suvarnabhumi yang berlokasi di dekat distrik Ladkrabang sejauh ini masih aman dari genangan air.

Diperkirakan sekitar 40 persen wilayah Thailand masih terendam banjir. Sekitar 2,2 juta orang lebih dari 10 ribu desa di 30 provinsi terkena dampak banjir yang mulai terjadi sejak Juli lalu tersebut. Sementara korban jiwa akibat banjir sejauh ini telah mencapai 281 orang.

Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra mengatakan, daerah-daerah di bagian dalam Bangkok kemungkinan bebas dari banjir ini. Penyebabnya, sejumlah upaya telah dilakukan untuk mengalihkan banjir dari daerah tersebut ke kolam-kolam dan lautan.

Dia menambahkan, tanggul-tanggul penahan banjir telah didirikan dan penangkal lain diperlukan di sepanjang sungai Chao Phraya di utara kota itu. “Kami akan terus menggali dan mem perpanjang kanal sehingga air banjir dapat mengalir dengan lancar,” katanya.

Banjir besar di Thailand juga menyebabkan produksi Toyota dan Honda terhenti. Tujuh persen produksi mobil global berasal dari dua perusahaan ini.  Menteri Industri Wannarat Channukul menyatakan, setidaknya 900 pabrik telah terendam banjir. Akibatnya lebih dari 200 ribu pekerja terkena dampaknya. Banjir telah merusak.

Sementara itu, badan budaya PBB, UNESCO menyerukan akan meluncurkan misi ke kota tua Thailand Ayutthaya untuk memeriksa kerusakan bangunan bersejarah akibat banjir. UNESCO mengatakan kunjungan ke kota bekas ibukota Thailand itu akan diorganisir oleh pemerintah Thailand.

Badan itu mengatakan candi di Ayutthaya, daerah wisata yang terletak sekitar 80 kilometer dari Bangkok, tergenang air selama lebih dari satu minggu. Menteri Kebudayaan Sukumol Kunplome mengatakan tidak jelas bagaimana kerusakan candi karena kota itu masih tergenang. “Begitu air surut, kami dapat memperkirakan kerugian,” katanya.
Saat ini ada 26 dari 77 provinsi di Thailand yang tergenang banjir dan Bangkok bersiaga menghadapi kemungkinan banjir. Banjir juga melanda Kamboja dan Vietnam dengan korban lebih dari 240 orang di kedua negara itu. (afp/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/