25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

AS dan Arab Saudi Lawan Iran

TEHERAN – Raja Arab Saudi, Abdullah dan Presiden Amerika Serikat (AS)  Barack Obama terus meningkatkan kecaman internasional terhadap Iran. Kecaman itu tak lepas dari masalah pembunuhan terhadap Dubes Arab Saudi yang dilakukan warga Iran.

Kedua kepala negara itu meminta respons keras dari dunia internasional. Pasalnya, rencana pembunuhan Dubes Arab Saudi itu sontak membuat AS dan Arab Saudi bersatu melawan Iran. Sebelumnya dua warga Iran ditangkap di New York karena terlibat pembunuhan terhadap Dubes AS Adel Al-Jubeir. Mengetahui insiden itu, AS memberikan keterangan pihak Garda Revolusi Iran berada di balik rencana gagal tersebut.

“Pembunuhan ini, merupakan bukti dari ekskalasi dan menunjukan bahwa Iran tidak merasa takut untuk melakukan aksi pembunuhan tersebut. Mereka benar-benar tidak takut terhadap kita,” ujar anggota Dewan Hubungan Internasional DPR AS, Elliot Abrams seperti dikutip Euronews, Kamis (13/10).

Sementara Pemerintah Arab Saudi yang dikenal sama sekali tidak memiliki hubungan harmonis dengan Iran bersumpah untuk melakukan perhitungan. Arab Saudi menilai Iran akan mendapatkan hukumannya karena mencoba membuat kekacauan di wilayah Arab.

Hingga kini, Iran masih bersikeras tidak bersalah atas serangan yang gagal tersebut. Mereka tetap yakin bahwa laporan AS tersebut sepenuhnya sebagai sebuah rekayasa. Iran menilai itu sudah diatur oleh AS yang dikeluarkan untuk mengalihkan masalah krisis ekonomi AS, yang tengah menjadi perhatian rakyat AS sendiri. (bbs/jpnn)

TEHERAN – Raja Arab Saudi, Abdullah dan Presiden Amerika Serikat (AS)  Barack Obama terus meningkatkan kecaman internasional terhadap Iran. Kecaman itu tak lepas dari masalah pembunuhan terhadap Dubes Arab Saudi yang dilakukan warga Iran.

Kedua kepala negara itu meminta respons keras dari dunia internasional. Pasalnya, rencana pembunuhan Dubes Arab Saudi itu sontak membuat AS dan Arab Saudi bersatu melawan Iran. Sebelumnya dua warga Iran ditangkap di New York karena terlibat pembunuhan terhadap Dubes AS Adel Al-Jubeir. Mengetahui insiden itu, AS memberikan keterangan pihak Garda Revolusi Iran berada di balik rencana gagal tersebut.

“Pembunuhan ini, merupakan bukti dari ekskalasi dan menunjukan bahwa Iran tidak merasa takut untuk melakukan aksi pembunuhan tersebut. Mereka benar-benar tidak takut terhadap kita,” ujar anggota Dewan Hubungan Internasional DPR AS, Elliot Abrams seperti dikutip Euronews, Kamis (13/10).

Sementara Pemerintah Arab Saudi yang dikenal sama sekali tidak memiliki hubungan harmonis dengan Iran bersumpah untuk melakukan perhitungan. Arab Saudi menilai Iran akan mendapatkan hukumannya karena mencoba membuat kekacauan di wilayah Arab.

Hingga kini, Iran masih bersikeras tidak bersalah atas serangan yang gagal tersebut. Mereka tetap yakin bahwa laporan AS tersebut sepenuhnya sebagai sebuah rekayasa. Iran menilai itu sudah diatur oleh AS yang dikeluarkan untuk mengalihkan masalah krisis ekonomi AS, yang tengah menjadi perhatian rakyat AS sendiri. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/