30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Pemukim Yahudi Bentrok

YERUSALEM – Pemukim Yahudi di Tepi Barat bentrok dengan pasukan Israel di dekat sebuah pangkalan militer. Bentrokan itu menandakan kebencian antara pemukim dengan pihak pasukan makin meningkat.

Dalam bentrokan itu, sekitar 50 orang warga pemukim Yahudi berusaha masuk ke dalam pangkalan militer di Tepi Barat, yang berbatasan dengan Yordania. Mereka menyulut api, serta merusak kendaraan militer dengan cat dan paku ditambah lagi dengan lemparan batu.  Pihak militer terpaksa membubarkan paksa para pemukim itu dengan aksi represif.
Juru bicara Kepolisian Israel mengatakan, dua orang ditahan warga dalam bentrokan. Demikian diberitakan Associated Press, Selasa (13/12). Menurut media setempat, para pemukim itu memprotes keputusan Pemerintah Israel yang bermaksud melakukan evakuasi terhadap mereka. Ternyata, pemukim itu tak memiliki izin untuk membangun pemukiman di wilayah tersebut.

Selama beberapa tahun terakhir, memang kerap bersitegang dengan pihak militer atau membuat kerusakan terhadap lahan milik warga Palestina untuk memprotes kebijakan pemukiman dari Pemerintah Israel.
Insiden hari ini terjadi setelah sehari sebelumnya sempat terjadi aksi protes serupa di wilayah Tepi Barat, yang berdekatan dengan Sungai Yordan. Pihak keamanan Israel terpaksa menangkap 17 warga Israel yang melakukan aksi protes ini.

Warga Israel itu sepertinya memprotes upaya Pemerintah Yordania yang bermaksud menghalangi rencana Israel untuk merenovasi jalur trotoar di kota tua Yerusalem. Trotoar itu sendiri memiliki akses langsung menuju ke kota suci Yerusalem.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Selasa (12/12) menyatakan pihaknya memberikan perhatian atas pengesahan pembangunan 40 perumahan dan perkebunan Yahudi oleh Israel di Efrat dekat Tepi Barat.   Dia mengimbau Israel menghentikan pembangunan pemukiman, karena bertentangan dengan hukum internasional dan peta jalan damai Timur Tengah, serta mengganggu perundingan status Palestina. (bbs/jpnn)

YERUSALEM – Pemukim Yahudi di Tepi Barat bentrok dengan pasukan Israel di dekat sebuah pangkalan militer. Bentrokan itu menandakan kebencian antara pemukim dengan pihak pasukan makin meningkat.

Dalam bentrokan itu, sekitar 50 orang warga pemukim Yahudi berusaha masuk ke dalam pangkalan militer di Tepi Barat, yang berbatasan dengan Yordania. Mereka menyulut api, serta merusak kendaraan militer dengan cat dan paku ditambah lagi dengan lemparan batu.  Pihak militer terpaksa membubarkan paksa para pemukim itu dengan aksi represif.
Juru bicara Kepolisian Israel mengatakan, dua orang ditahan warga dalam bentrokan. Demikian diberitakan Associated Press, Selasa (13/12). Menurut media setempat, para pemukim itu memprotes keputusan Pemerintah Israel yang bermaksud melakukan evakuasi terhadap mereka. Ternyata, pemukim itu tak memiliki izin untuk membangun pemukiman di wilayah tersebut.

Selama beberapa tahun terakhir, memang kerap bersitegang dengan pihak militer atau membuat kerusakan terhadap lahan milik warga Palestina untuk memprotes kebijakan pemukiman dari Pemerintah Israel.
Insiden hari ini terjadi setelah sehari sebelumnya sempat terjadi aksi protes serupa di wilayah Tepi Barat, yang berdekatan dengan Sungai Yordan. Pihak keamanan Israel terpaksa menangkap 17 warga Israel yang melakukan aksi protes ini.

Warga Israel itu sepertinya memprotes upaya Pemerintah Yordania yang bermaksud menghalangi rencana Israel untuk merenovasi jalur trotoar di kota tua Yerusalem. Trotoar itu sendiri memiliki akses langsung menuju ke kota suci Yerusalem.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Selasa (12/12) menyatakan pihaknya memberikan perhatian atas pengesahan pembangunan 40 perumahan dan perkebunan Yahudi oleh Israel di Efrat dekat Tepi Barat.   Dia mengimbau Israel menghentikan pembangunan pemukiman, karena bertentangan dengan hukum internasional dan peta jalan damai Timur Tengah, serta mengganggu perundingan status Palestina. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/