32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

‘Kotak Hitam’ Germanwings akan Kuak sebagian Misteri

Sebuah 'kotak hitam' yang merekama audio dari kokpit pesawat Germanwings yang jatuh terlihat dari foto yang dirilis oleh Biro Penyelidik Kecelakaan Udara (BEA) Perancis (25/3).
Sebuah ‘kotak hitam’ yang merekama audio dari kokpit pesawat Germanwings yang jatuh terlihat dari foto yang dirilis oleh Biro Penyelidik Kecelakaan Udara (BEA) Perancis (25/3).

SUMUTPOS.CO – Para penyelidik menyatakan mereka telah dapat memetik informasi dari rekaman audio dalam “kotak hitam” yang remuk dari lokasi jatuhnya pesawat Germanwings Airbus A320 di pegunungan Alpen.

Namun, biro penyelidik kecelakaan udara Perancis (BEA) mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat. Kotak hitam ini sedang diperiksa di Paris, di mana para penyelidik akan mendengarkan percakapan kedua pilot pada saat-saat terakhir.

Presiden Perancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengamati lokasi kecelakaan dari udara dan menyaksikan sendiri kehancuran pesawat, lalu bertemu dengan para anggota tim SAR. Ini merupakan tragedi penerbangan terburuk di Perancis dalam 15 tahun terakhir. ​

 

PENYEBAB KECELAKAAN

Para penyelidik mengatakan terpencilnya lokasi kecelakaan mempersulit upaya menetapkan penyebab kecelakaan.

Seorang mantan penyelidik keselamatan udara, Alan Diehl, mengatakan kepada kantor berita Associated Press, ada empat kemungkinan penyebab kecelakaan, yaitu kesalahan manusia, masalah dengan mesin, cuaca, atau aktivitas kriminal. Diehl mengatakan para penyelidik akan menyimpulkan hasilnya dengan satu per satu melihat keempat kemungkinan penyebab tersebut.

 

PARA PENUMPANG

Di antara para penumpang terdapat dua orang penyanyi opera dari Jerman kelahiran Kazakhstan, juga 16 remaja dari Jerman yang baru kembali dari karyawisata. Dua orang wartawan olahraga dari Iran juga masuk dalam daftar penumpang.

Tiga warga negara AS termasuk di antara yang tewas. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri telah mengkonfirmasi bahwa mereka berada dalam penerbangan tersebut.

 

BUKAN TERORISME

Lutfthansa, maskapai induk Germanwings, memperlakukan jatuhnya pesawat sebagai kecelakaan pada saat ini, dan mengimbau semua pihak bahwa dugaan terkait terorisme adalah semata spekulasi.

Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve mengatakan fakta bahwa puing-puing pesawat tersebar dalam area yang terhitung tak luar menunjukkan bahwa pesawat tidak meledak di udara, yang berarti bahwa serangan teroris tampaknya bukan menjadi penyebabnya.

Di Washington, Gedung Putih juga mengatakan jatuhnya pesawat kemungkinan tidak disebabkan oleh serangan teror.

Thomas Winkelmann, direktur pelaksana Germanwings, mengatakan radar menunjukkan pesawat ini terbang pada ketinggian 11.500 meter sebelum menukik tajam selama delapan menit dan menghantam pegunungan Alpen di Alpes de Haute-Provence, 100 kilometer sebelah utara Nice. Ia mengatakan radar kehilangan kontak pada ketinggian 1.800 meterm dan bahwa sebelumnya pesawat telah menjalani inspeksi rutin di Dusseldorf sehari sebelumnya. (VOA/Sebagian materi laporan ini berasal dari Reuters, AFP dan AP)

Sebuah 'kotak hitam' yang merekama audio dari kokpit pesawat Germanwings yang jatuh terlihat dari foto yang dirilis oleh Biro Penyelidik Kecelakaan Udara (BEA) Perancis (25/3).
Sebuah ‘kotak hitam’ yang merekama audio dari kokpit pesawat Germanwings yang jatuh terlihat dari foto yang dirilis oleh Biro Penyelidik Kecelakaan Udara (BEA) Perancis (25/3).

SUMUTPOS.CO – Para penyelidik menyatakan mereka telah dapat memetik informasi dari rekaman audio dalam “kotak hitam” yang remuk dari lokasi jatuhnya pesawat Germanwings Airbus A320 di pegunungan Alpen.

Namun, biro penyelidik kecelakaan udara Perancis (BEA) mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat. Kotak hitam ini sedang diperiksa di Paris, di mana para penyelidik akan mendengarkan percakapan kedua pilot pada saat-saat terakhir.

Presiden Perancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengamati lokasi kecelakaan dari udara dan menyaksikan sendiri kehancuran pesawat, lalu bertemu dengan para anggota tim SAR. Ini merupakan tragedi penerbangan terburuk di Perancis dalam 15 tahun terakhir. ​

 

PENYEBAB KECELAKAAN

Para penyelidik mengatakan terpencilnya lokasi kecelakaan mempersulit upaya menetapkan penyebab kecelakaan.

Seorang mantan penyelidik keselamatan udara, Alan Diehl, mengatakan kepada kantor berita Associated Press, ada empat kemungkinan penyebab kecelakaan, yaitu kesalahan manusia, masalah dengan mesin, cuaca, atau aktivitas kriminal. Diehl mengatakan para penyelidik akan menyimpulkan hasilnya dengan satu per satu melihat keempat kemungkinan penyebab tersebut.

 

PARA PENUMPANG

Di antara para penumpang terdapat dua orang penyanyi opera dari Jerman kelahiran Kazakhstan, juga 16 remaja dari Jerman yang baru kembali dari karyawisata. Dua orang wartawan olahraga dari Iran juga masuk dalam daftar penumpang.

Tiga warga negara AS termasuk di antara yang tewas. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri telah mengkonfirmasi bahwa mereka berada dalam penerbangan tersebut.

 

BUKAN TERORISME

Lutfthansa, maskapai induk Germanwings, memperlakukan jatuhnya pesawat sebagai kecelakaan pada saat ini, dan mengimbau semua pihak bahwa dugaan terkait terorisme adalah semata spekulasi.

Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve mengatakan fakta bahwa puing-puing pesawat tersebar dalam area yang terhitung tak luar menunjukkan bahwa pesawat tidak meledak di udara, yang berarti bahwa serangan teroris tampaknya bukan menjadi penyebabnya.

Di Washington, Gedung Putih juga mengatakan jatuhnya pesawat kemungkinan tidak disebabkan oleh serangan teror.

Thomas Winkelmann, direktur pelaksana Germanwings, mengatakan radar menunjukkan pesawat ini terbang pada ketinggian 11.500 meter sebelum menukik tajam selama delapan menit dan menghantam pegunungan Alpen di Alpes de Haute-Provence, 100 kilometer sebelah utara Nice. Ia mengatakan radar kehilangan kontak pada ketinggian 1.800 meterm dan bahwa sebelumnya pesawat telah menjalani inspeksi rutin di Dusseldorf sehari sebelumnya. (VOA/Sebagian materi laporan ini berasal dari Reuters, AFP dan AP)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/