HANOI, SUMUTPOS.CO – Presiden Vietnam Nguyen Phu Trong muncul di hadapan publik setelah sempat absen selama sebulan dengan alasan kesehatan. Kehilangannya sempat memicu spekulasi dan rencana suksesi kepemimpinan tanpa adanya pengganti yang jelas.
Dilansir AFP, Presiden Phu Trong, yang juga ketua partai komunis Vietnam, terakhir kali tampil di muka umum saat perayaan ulang tahunnya ke-75 pada 14 April lalu, dalam pertemuan dengan para pejabat dan petani di Provinsi Kien Giang.
Tak lama kemudian beredar kabar jika presiden mengalami sakit parah. Pemerintah mengkonfirmasi setelah 11 hari kemudian, bahwa presiden sedang tidak sehat tetapi akan kembali bertugas dengan “segera”, tanpa memberi tanggal pasti.
Tepat satu bulan setelah kemunculan terakhirnya, Selasa (14/5), presiden kembali muncul di depan umum dengan didampingi para pemimpin senior partai di Hanoi. Demikian diberitakan kantor berita resmi Vietnam, yang juga merilis foto sang presiden.
Vietnam News Agency mengatakan, presiden akan memimpin rapat dan membahas lanjutan perang negara melawan korupsi.
Vietnam pada November lalu mengeluarkan undang-undang untuk mengklasifikasikan kesehatan pemimpin partai dan pejabat pemerintah sebagai rahasia negara. Hal tersebut merupakan upaya melindungi mereka dari desas-desus dan serangan anti-pemerintah. Terlepas dari usia dan citra ideologinya yang konservatif, Trong telah mendapat popularitas berkat kampanye anti-korupsi. Kebijakan tersebut mengarah pada penangkapan mantan menteri dan polisi.
Laporan Reuters pada 25 April lalu menyebutkan, presiden menderita penyakit yang belum diketahui dan dirawat di RS Pusat Militer 108 di Hanoi.
Sumber diplomatik yang melaporkan hal tersebut meminta namanya dirahasiakan karena sensitivitas masalah itu.
Kerahasiaan kondisi kesehatan pemimpin negara dalam pemerintahan Vietnam telah ditunjukkan dengan kematian mantan presiden Tran Dai Quang yang meninggal pada September 2018 lalu.
Mantan presiden sebelumnya itu meninggal karena sakit dan sempat muncul di depan publik beberapa hari sebelumnya dalam kondisi sangat kurus.
Pemerintah Vietnam tidak berbicara apa pun tentang kesehatannya sampai setelah kematiannya. Otoritas terkait juga tidak pernah mengungkap penyakit yang dia derita. (bbs/azw)