FLORIDA – Para astronom berhasil menemukan sebuah bintang mirip matahari yang baru lahir. Bayi matahari yang dinamai V1647 Orionis atau dikenal sebagai protostar tersebut terletak pada konstelasi Orion.
Menggunakan tiga teleskop ruang angkasa X-ray berbeda, yakni NASA Chandra X-ray Observatory, satelit Suzaku Jepang, dan European Space Agency XMM-Newton astronom berhasil menangkap citra kelahiran bintang tersebut. Mereka kemudian memantau perilaku dramatis bintang mirip matahari yang baru lahir tersebut. Seperti perputarannya yang cepat dan pergolakan letusan kuat dan juga waktu letusannya lama.
Diperkirakan, V1647 Orionis atau protostar ini dibentuk oleh awan gas dan debu di sekitarnya. Terletak sekitar 1300 tahun cahaya dari bumi di Nebula McNeil, yang merupakan hotspot ramai pembentukan bintang dalam konstelasi Orion.
Dijelaskan, V1647 berputar sekali setiap hari atau sekitar 30 kali lebih cepat dari matahari. Juga memiliki dua spot yang aktif memancarkan sinar-X. Di sisi lain astronom juga melihat adanya aliran gas dari piringan di sekitarnya, sebagai penyuplai pertumbuhan bintang.
Para peneliti mulai mempelajari V1647 Orionis tak lama setelah menangkap citra ledakan pada tahun 2004. Yang kemudian dilakukan pantauan lebih dalam pada 2010, untuk menangkap data dari kedua ledakan tersebut.
“Kami berhasil menangkap citra bintang itu pada suatu titik di mana ia berputar begitu cepat,”Joel Kastner, seorang profesor di Rochester Institute of Technology seperti dimuat Livescience (12/7).
Saat ini bintang V1647 sedang didorong oleh gas dari piringan di sekitarnya untuk tumbuh dengan cara ini selama jutaan tahun, sebelum ia mampu menghasilkan energi sendiri oleh hidrogen di intinya.
Sementara itu, hasil rinci dari studi yang diterbitkan dalam edisi Journal Astrophysical ini menggabungkan pengamatan dari beberapa teleskop dan satelit sinar X agar bisa memberikan astronom wawasan yang lebih baik. (esy/jpnn)