25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Tiongkok Usul Konferensi Global untuk Gaza, AS Minta Israel Kurangi Serangan Militer

SUMUTPOS.CO – Tiongkok menyerukan konferensi perdamaian internasional berskala lebih besar untuk mengatasi perang di Jalur Gaza. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi Minggu (14/1) malam, usai berbicara dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry di Kairo.

Dalam pertemuan itu, mereka membahas perang Israel-Hamas. ’’Penting untuk mendesak pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Jerusalem timur sebagai ibu kotanya,’’ bunyi pernyataan bersama Wang dan Shoukry di Istana al-Tahrir, Kairo, Mesirn

Mereka mendesak agar semua tindakan kekerasan, pembunuhan dan penargetan terhadap warga sipil dan lembaga sipil dihentikan. Konflik di Gaza menyebabkan banyak korban jiwa, menyebabkan bencana kemanusiaan yang serius dan mempercepat penyebaran dampak negatif.

Wang mengatakan infrastruktur Jalur Gaza telah hancur total dan jutaan orang berjuang untuk bertahan hidup. Tiongkok telah memutuskan untuk memberikan bantuan kemanusiaan darurat tahap ketiga ke Gaza. Belum diungkap berapa nominalnya. Politikus 70 tahun juga menjelaskan masyarakat internasional harus mendengarkan secara hati-hati kekhawatiran dari negara-negara di kawasan Timur Tengah. ’’Pemerintahan Gaza di masa depan harus menjadi langkah penting menuju solusi dua negara,’’ ujarnya.

Waktu, tempat serta dimana lokasi konferensi bisa ditentukan melalui kesepakatan semua pihak. Wang juga mengadakan pembicaraan dengan Sekjen Liga Negara-negara Arab Ahmed Aboul Gheit. Mereka berdua sepakat bahwa komunitas internasional harus mengambil tindakan untuk meredakan situasi dan mencapai gencatan senjata secepat mungkin. Dalam pernyataan bersama, Wang dan Gheit sepakat bahwa negara-negara berpengaruh perlu memainkan peran obyektif, tidak memihak dan konstruktif.

’’Solusi dua negara tetap menjadi dasar untuk pengaturan masa depan mengenai nasib rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Jerusalem Timur,’’ bunyi pernyataan bersama Wang dan Gheit seperti dikutip Channel News Asia.

Sementara itu, Gedung Putih mengatakan bahwa ini adalah waktu yang tepat bagi Israel untuk mengurangi serangan militernya di Jalur Gaza. Meski di lain pihak, Israel menegaskan sikapnya untuk terus melanjutkan agresi. ’’AS telah berbicara dengan Israel tentang transisi ke operasi intensitas rendah di Gaza,’’ ujar Juru bicara dewan keamanan nasional Gedung Putih John Kirby pada CBS.

Perang di Gaza telah meningkatkan ketegangan di timur tengah. Israel hampir setiap hari saling baku tembak dengan kelompok Hizbullah di Lebanon, sementara milisi yang didukung Iran menyerang sasaran AS di Syria dan Iraq. Serangan pemberontak Houthi di Yaman di Laut Merah telah memicu serangan udara dari AS dan Inggris.

Kemarin, militer AS mengklaim telah menembak jatuh sebuah rudal yang ditembakkan ke USS Laboon, salah satu kapal perangnya di Laut Merah. Rudal itu diyakini ditembakkan oleh kelompok Houthi. Itu adalah serangan balasan pertama sejak AS dan Inggris menyerang hampir 30 lokasi di Yaman pada Jumat (12/1).

Pada Minggu, aktivis pro-Palestina di Siprus berdemo di angkalan udara Inggris di Akrotiri, dekat Limassol di Siprus selatan. Serangan Inggris ke Yaman Jumat lalu diyakini dilakukan dari pangkalan Akrotiri ini. “Demonstrasi ini dilakukan untuk mengutuk pengangkutan senjata dari pangkalan Inggris (di Akrotiri) dipakai untuk mendukung operasi militer tentara Israel di Jalur Gaza,” kata Charis Pashias, kepala Dewan Perdamaian Siprus. Menurutnya, masyarakat juga menyadari kehadiran ilegal ribuan tentara Amerika yang kini ditempatkan di Akrotiri.

Pemerintah Israel di lain pihak tengah berusaha meloloskan anggaran untuk pendanaan perang sepanjang 2024. Israel membutuhkan USD 269 juta (Rp 4,2 triliun) per harinya untuk mendanai pertempuran. (sha/bay/jpg)

SUMUTPOS.CO – Tiongkok menyerukan konferensi perdamaian internasional berskala lebih besar untuk mengatasi perang di Jalur Gaza. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi Minggu (14/1) malam, usai berbicara dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry di Kairo.

Dalam pertemuan itu, mereka membahas perang Israel-Hamas. ’’Penting untuk mendesak pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Jerusalem timur sebagai ibu kotanya,’’ bunyi pernyataan bersama Wang dan Shoukry di Istana al-Tahrir, Kairo, Mesirn

Mereka mendesak agar semua tindakan kekerasan, pembunuhan dan penargetan terhadap warga sipil dan lembaga sipil dihentikan. Konflik di Gaza menyebabkan banyak korban jiwa, menyebabkan bencana kemanusiaan yang serius dan mempercepat penyebaran dampak negatif.

Wang mengatakan infrastruktur Jalur Gaza telah hancur total dan jutaan orang berjuang untuk bertahan hidup. Tiongkok telah memutuskan untuk memberikan bantuan kemanusiaan darurat tahap ketiga ke Gaza. Belum diungkap berapa nominalnya. Politikus 70 tahun juga menjelaskan masyarakat internasional harus mendengarkan secara hati-hati kekhawatiran dari negara-negara di kawasan Timur Tengah. ’’Pemerintahan Gaza di masa depan harus menjadi langkah penting menuju solusi dua negara,’’ ujarnya.

Waktu, tempat serta dimana lokasi konferensi bisa ditentukan melalui kesepakatan semua pihak. Wang juga mengadakan pembicaraan dengan Sekjen Liga Negara-negara Arab Ahmed Aboul Gheit. Mereka berdua sepakat bahwa komunitas internasional harus mengambil tindakan untuk meredakan situasi dan mencapai gencatan senjata secepat mungkin. Dalam pernyataan bersama, Wang dan Gheit sepakat bahwa negara-negara berpengaruh perlu memainkan peran obyektif, tidak memihak dan konstruktif.

’’Solusi dua negara tetap menjadi dasar untuk pengaturan masa depan mengenai nasib rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Jerusalem Timur,’’ bunyi pernyataan bersama Wang dan Gheit seperti dikutip Channel News Asia.

Sementara itu, Gedung Putih mengatakan bahwa ini adalah waktu yang tepat bagi Israel untuk mengurangi serangan militernya di Jalur Gaza. Meski di lain pihak, Israel menegaskan sikapnya untuk terus melanjutkan agresi. ’’AS telah berbicara dengan Israel tentang transisi ke operasi intensitas rendah di Gaza,’’ ujar Juru bicara dewan keamanan nasional Gedung Putih John Kirby pada CBS.

Perang di Gaza telah meningkatkan ketegangan di timur tengah. Israel hampir setiap hari saling baku tembak dengan kelompok Hizbullah di Lebanon, sementara milisi yang didukung Iran menyerang sasaran AS di Syria dan Iraq. Serangan pemberontak Houthi di Yaman di Laut Merah telah memicu serangan udara dari AS dan Inggris.

Kemarin, militer AS mengklaim telah menembak jatuh sebuah rudal yang ditembakkan ke USS Laboon, salah satu kapal perangnya di Laut Merah. Rudal itu diyakini ditembakkan oleh kelompok Houthi. Itu adalah serangan balasan pertama sejak AS dan Inggris menyerang hampir 30 lokasi di Yaman pada Jumat (12/1).

Pada Minggu, aktivis pro-Palestina di Siprus berdemo di angkalan udara Inggris di Akrotiri, dekat Limassol di Siprus selatan. Serangan Inggris ke Yaman Jumat lalu diyakini dilakukan dari pangkalan Akrotiri ini. “Demonstrasi ini dilakukan untuk mengutuk pengangkutan senjata dari pangkalan Inggris (di Akrotiri) dipakai untuk mendukung operasi militer tentara Israel di Jalur Gaza,” kata Charis Pashias, kepala Dewan Perdamaian Siprus. Menurutnya, masyarakat juga menyadari kehadiran ilegal ribuan tentara Amerika yang kini ditempatkan di Akrotiri.

Pemerintah Israel di lain pihak tengah berusaha meloloskan anggaran untuk pendanaan perang sepanjang 2024. Israel membutuhkan USD 269 juta (Rp 4,2 triliun) per harinya untuk mendanai pertempuran. (sha/bay/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/