31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

13 Kuburan Massal Ditemukan di Libya

JENEWA – Komite Palang Merah Internasional melaporkan, sekira 13 kuburan massal ditemukan di Libya dalam sebuah penyelidikan yang di adakan selama tiga minggu.

Komite Palang Merah yang berbasis di Jenewa, Swiss mengatakan, para petugasnya saat ini tengah menemukan 125 jasad yang di 13 kuburan massal yang ada di sekitar Kota Tripoli. Sebanyak 34 jasad juga ditemukan di desa dekat Pegunungan Nafusa.

Juru bicara Palang Merah Steven Anderson menyatakan, dalam satu pekan, mereka sudah menemukan beberapa kuburan massal di Libya. Komite Palang Merah juga menyatakan, jasad-jasad yang mereka temukan akan diselidiki, setelah itu keluarga korban juga akan dihubungi oleh Palang Merah. Demikian seperti diberitakan Associated Press, Kamis (15/9).
Palang Merah menegaskan, penyelidikan ini tidak berkaitan dengan upaya mencari bukti kejahatan perang.

Saat ini, status penjahat perang tidak hanya ditujukan kepada Moammar Khadafi, Amnesti Internasional juga menuding oposisi Libya melakukan kejahatan perang dengan membantai 85 orang tentara bayaran. Meski demikian, oposisi Libya menolak tuduhan tersebut dan mereka menegaskan, pasukan oposisi Libya adalah warga sipil biasa, bukan merupakan angkatan ber senjata. (net/jpnn)

JENEWA – Komite Palang Merah Internasional melaporkan, sekira 13 kuburan massal ditemukan di Libya dalam sebuah penyelidikan yang di adakan selama tiga minggu.

Komite Palang Merah yang berbasis di Jenewa, Swiss mengatakan, para petugasnya saat ini tengah menemukan 125 jasad yang di 13 kuburan massal yang ada di sekitar Kota Tripoli. Sebanyak 34 jasad juga ditemukan di desa dekat Pegunungan Nafusa.

Juru bicara Palang Merah Steven Anderson menyatakan, dalam satu pekan, mereka sudah menemukan beberapa kuburan massal di Libya. Komite Palang Merah juga menyatakan, jasad-jasad yang mereka temukan akan diselidiki, setelah itu keluarga korban juga akan dihubungi oleh Palang Merah. Demikian seperti diberitakan Associated Press, Kamis (15/9).
Palang Merah menegaskan, penyelidikan ini tidak berkaitan dengan upaya mencari bukti kejahatan perang.

Saat ini, status penjahat perang tidak hanya ditujukan kepada Moammar Khadafi, Amnesti Internasional juga menuding oposisi Libya melakukan kejahatan perang dengan membantai 85 orang tentara bayaran. Meski demikian, oposisi Libya menolak tuduhan tersebut dan mereka menegaskan, pasukan oposisi Libya adalah warga sipil biasa, bukan merupakan angkatan ber senjata. (net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/