25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Demo Film ‘Innocence of Muslims’ Meluas ke Eropa

LONDON- Aksi demo menentang film “Innocence of Muslims” terus meluas di sejumlah negara di belahan dunia. Di Inggris, warga muslim menggelar aksi demo di luar gedung Kedubes AS di London.

DEMO: Demonstran berteriak anti-AS protes terhadap film Innocence Muslim  Jakarta, Jumat (14/9).//AFP PHOTO / Bay ISMOYO
DEMO: Demonstran berteriak anti-AS protes terhadap film Innocence Muslim di Jakarta, Jumat (14/9).//AFP PHOTO / Bay ISMOYO
Sekitar 150 demonstran meneriakkan slogan-slogan anti-AS. Massa juga membakar bendera AS di luar Kedubes AS yang berada di Grosvenor Square pada Jumat (15/9) waktu setempat. Unjuk rasa ini diorganisir oleh seorang ulama muslim bernama Anjem Choudary.

Dalam aksinya, para demonstran juga mengusung poster-poster bertuliskan “Amerika Musuh Islam dan Muslim” “Demokrasi dan kebebasan akan mati” dan “Islam kini datang”.

Pihak kepolisian Scotland Yard menyatakan, dua orang ditangkap dalam aksi protes ini. Hal serupa juga terjadi di Sydney, Australia. Aksi demo menentang Ratusan demonstran sempat bentrok dengan aparat polisi di luar gedung konsulat AS di kota tersebut.

Dalam aksinya, para demonstran melempar botol dan batu-batu ke arah polisi yang berjaga-jaga di depan konsulat. Para demonstran yang termasuk anak-anak ini meneriakkan “Jatuhlah AS” dan membawa banner-banner bertuliskan “Penggal mereka semua yang menghina Nabi”.

“Kami muak dan capek dengan semua orang yang menghina Nabi tercinta kami,” cetus seorang demonstran, Houda Dib kepada kantor berita AFP, Sabtu (15/9).

“Mereka tak berhak menghina Nabi kami. Kita tak bisa menghina agama siapapun,” imbuh Dib.

“Mereka menyebut kami teroris,” kata demonstran lain, Sarah Jacob. “Tapi semua orang menteror orang-orang kami,” cetusnya.
Sekitar 500 demonstran berkumpul di luar konsulat AS di Sydney tersebut. Para demonstran akhirnya didorong mundur dari areal konsulat oleh aparat polisi. Hal ini menimbulkan kemarahan sebagian demonstran yang banyak membawa anak-anak mereka.

“Mereka (polisi) memperburuk situasi dengan mendorong saudara-saudara kami,” ujar Dib. “Ini seharusnya protes damai,” imbuhnya lagi.
Setelah diusir, para demontran pun bergerak ke Hyde Park yang berada dekat konsulat AS. Seorang demonstran yang berorasi menyerukan massa untuk tetap tenang. Dikatakannya, tujuan aksi mereka adalah menyampaikan pesan.

“Kita di sini demi Tuhan kita,” ujarnya. “Pesannya jelas, Anda tak bisa menghina Nabi,” tandasnya.

Aksi serupa juga terjadi di beberapa negara termasuk Mesir, Libya, Tunisia, Sudan, Indonesia, Malaysia dan Pakistan. Para demonstran tersebut memprotes film anti-Islam “Innocence of Muslims” yang menghina Islam dan Nabi Muhammad.

Bahkan film yang dibuat di AS itu juga telah memicu serangan ke konsulat AS di Benghazi, Libya pada Selasa (11/9) lalu. Serangan itu menewaskan Dubes AS Christopher Stevens dan tiga pejabat AS lainnya. (net/afp/jpnn)

LONDON- Aksi demo menentang film “Innocence of Muslims” terus meluas di sejumlah negara di belahan dunia. Di Inggris, warga muslim menggelar aksi demo di luar gedung Kedubes AS di London.

DEMO: Demonstran berteriak anti-AS protes terhadap film Innocence Muslim  Jakarta, Jumat (14/9).//AFP PHOTO / Bay ISMOYO
DEMO: Demonstran berteriak anti-AS protes terhadap film Innocence Muslim di Jakarta, Jumat (14/9).//AFP PHOTO / Bay ISMOYO
Sekitar 150 demonstran meneriakkan slogan-slogan anti-AS. Massa juga membakar bendera AS di luar Kedubes AS yang berada di Grosvenor Square pada Jumat (15/9) waktu setempat. Unjuk rasa ini diorganisir oleh seorang ulama muslim bernama Anjem Choudary.

Dalam aksinya, para demonstran juga mengusung poster-poster bertuliskan “Amerika Musuh Islam dan Muslim” “Demokrasi dan kebebasan akan mati” dan “Islam kini datang”.

Pihak kepolisian Scotland Yard menyatakan, dua orang ditangkap dalam aksi protes ini. Hal serupa juga terjadi di Sydney, Australia. Aksi demo menentang Ratusan demonstran sempat bentrok dengan aparat polisi di luar gedung konsulat AS di kota tersebut.

Dalam aksinya, para demonstran melempar botol dan batu-batu ke arah polisi yang berjaga-jaga di depan konsulat. Para demonstran yang termasuk anak-anak ini meneriakkan “Jatuhlah AS” dan membawa banner-banner bertuliskan “Penggal mereka semua yang menghina Nabi”.

“Kami muak dan capek dengan semua orang yang menghina Nabi tercinta kami,” cetus seorang demonstran, Houda Dib kepada kantor berita AFP, Sabtu (15/9).

“Mereka tak berhak menghina Nabi kami. Kita tak bisa menghina agama siapapun,” imbuh Dib.

“Mereka menyebut kami teroris,” kata demonstran lain, Sarah Jacob. “Tapi semua orang menteror orang-orang kami,” cetusnya.
Sekitar 500 demonstran berkumpul di luar konsulat AS di Sydney tersebut. Para demonstran akhirnya didorong mundur dari areal konsulat oleh aparat polisi. Hal ini menimbulkan kemarahan sebagian demonstran yang banyak membawa anak-anak mereka.

“Mereka (polisi) memperburuk situasi dengan mendorong saudara-saudara kami,” ujar Dib. “Ini seharusnya protes damai,” imbuhnya lagi.
Setelah diusir, para demontran pun bergerak ke Hyde Park yang berada dekat konsulat AS. Seorang demonstran yang berorasi menyerukan massa untuk tetap tenang. Dikatakannya, tujuan aksi mereka adalah menyampaikan pesan.

“Kita di sini demi Tuhan kita,” ujarnya. “Pesannya jelas, Anda tak bisa menghina Nabi,” tandasnya.

Aksi serupa juga terjadi di beberapa negara termasuk Mesir, Libya, Tunisia, Sudan, Indonesia, Malaysia dan Pakistan. Para demonstran tersebut memprotes film anti-Islam “Innocence of Muslims” yang menghina Islam dan Nabi Muhammad.

Bahkan film yang dibuat di AS itu juga telah memicu serangan ke konsulat AS di Benghazi, Libya pada Selasa (11/9) lalu. Serangan itu menewaskan Dubes AS Christopher Stevens dan tiga pejabat AS lainnya. (net/afp/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/