31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Apartemen 6 Lantai Ambruk, 19 Tewas

BEIRUT – Aktivitas warga Fassouh, Distrik Ashrafieh, sebelah timur Kota Beirut, Lebanon, terusik pada Minggu malam (15/1). Sekira pukul 18.00 waktu setempat (pukul 22.00 WIB), sebuah apartemen enam lantai di wilayah tersebut secara tiba-tiba ambruk dan menimbulkan suara berdentum yang keras. Hingga Senin (16/1), 19 orang dilaporkan tewas akibat insiden tersebut.

’’Tanah tiba-tiba bergetar. Kami mengira sedang terjadi gempa bumi,’’ tutur Mazen Farhat (46), pria yang tinggal di sekitar apartemen tersebut. Debu dari reruntuhan bangunan tua yang jatuh ke tanah pun langsung menyelimuti jalanan yang dia lewati.

Dalam hitungan menit, warga pun langsung berdatangan ke lokasi untuk membantu penyelamatan. Dengan tangan kosong, mereka berusaha menolong para korban. Terutama, warga yang terperangkap puing-puing bangunan, tetapi selamat alias masih bertahan hidup. Tak lama kemudian, petugas penyelamat tiba dan langsung melakukan evakuasi dengan alat berat. Proses evakuasi dan pencarian korban masih berlangsung hingga tadi malam.(AFP/AP/hep/dwi)
Hampir seluruh korban tewas adalah pekerja asing yang tinggal di ibu kota Lebanon tersebut. Seorang petugas yang merahasiakan identitasnya mengatakan, 14 dari 19 korban tewas berasal dari Sudan, Filipina, Jordania, dan Mesir. ’’Warga Lebanon yang tewas dalam insiden tersebut empat orang, termasuk seorang gadis berusia 15 tahun,’’ ungkapnya.

Dari sejumlah informasi, apartemen itu dihuni oleh sekitar 50 orang. Sebagian besar di antaranya warga Sudan dan Mesir. Investigasi awal menyebutkan bahwa bangunan bertingkat itu ambruk setelah diterpa hujan. Beberapa hari terakhir ini, hujan deras terus mengguyur kawasan ibu kota Lebanon dan sekitarnya. Diduga karena struktur bangunan tidak kokoh dan tak mampu menopang beban di atasnya, apartemen tersebut ambruk. Namun, polisi masih terus melakukan penyelidikan. (AFP/AP/hep/dwi)

BEIRUT – Aktivitas warga Fassouh, Distrik Ashrafieh, sebelah timur Kota Beirut, Lebanon, terusik pada Minggu malam (15/1). Sekira pukul 18.00 waktu setempat (pukul 22.00 WIB), sebuah apartemen enam lantai di wilayah tersebut secara tiba-tiba ambruk dan menimbulkan suara berdentum yang keras. Hingga Senin (16/1), 19 orang dilaporkan tewas akibat insiden tersebut.

’’Tanah tiba-tiba bergetar. Kami mengira sedang terjadi gempa bumi,’’ tutur Mazen Farhat (46), pria yang tinggal di sekitar apartemen tersebut. Debu dari reruntuhan bangunan tua yang jatuh ke tanah pun langsung menyelimuti jalanan yang dia lewati.

Dalam hitungan menit, warga pun langsung berdatangan ke lokasi untuk membantu penyelamatan. Dengan tangan kosong, mereka berusaha menolong para korban. Terutama, warga yang terperangkap puing-puing bangunan, tetapi selamat alias masih bertahan hidup. Tak lama kemudian, petugas penyelamat tiba dan langsung melakukan evakuasi dengan alat berat. Proses evakuasi dan pencarian korban masih berlangsung hingga tadi malam.(AFP/AP/hep/dwi)
Hampir seluruh korban tewas adalah pekerja asing yang tinggal di ibu kota Lebanon tersebut. Seorang petugas yang merahasiakan identitasnya mengatakan, 14 dari 19 korban tewas berasal dari Sudan, Filipina, Jordania, dan Mesir. ’’Warga Lebanon yang tewas dalam insiden tersebut empat orang, termasuk seorang gadis berusia 15 tahun,’’ ungkapnya.

Dari sejumlah informasi, apartemen itu dihuni oleh sekitar 50 orang. Sebagian besar di antaranya warga Sudan dan Mesir. Investigasi awal menyebutkan bahwa bangunan bertingkat itu ambruk setelah diterpa hujan. Beberapa hari terakhir ini, hujan deras terus mengguyur kawasan ibu kota Lebanon dan sekitarnya. Diduga karena struktur bangunan tidak kokoh dan tak mampu menopang beban di atasnya, apartemen tersebut ambruk. Namun, polisi masih terus melakukan penyelidikan. (AFP/AP/hep/dwi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/