24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Aung San Suu Kyi Terima Nobel Perdamaian

Setelah 21 tahun penantian, tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi akhirnya bisa mendapatkan nobel perdamaian. Prosesi penyerahan nobel berlangsung penuh haru, Sabtu (16/6).

Acara serah terima nobel digelar di Oslo, Norwegia. Dalam acara itu, Suu Kyi dibalut pakaian khas Myanmar dengan bunga cantik di rambutnya.
“Partai saya Liga Nasional untuk demokrasi dan saya siap dan selalu ingin berperan dalam proses rekonsiliasi nasional,” kata Suu Kyi yang disambut tepuk tangan hadirin.

Suu Kyi diberi nobel perdamaian pada tahun 1991. Namun dia tak bisa menerima penghargaan dunia itu karena ditahan oleh lawan politiknya. Saat itu, dia bahkan diancam tak akan bisa kembali lagi ke Myanmar bila tetap nekat menerima nobel. Akhirnya, suami Suu Kyi dan kedua anaknya yang mewakili.

“Bagi saya, menerima nobel penghargaan berarti menambah kepedulian saya untuk demokrasi dan HAM,” ucapnya. “Hadiah nobel membuka pintu dalam hati saya,” sambungnya lagi.

Selain berkunjung ke Norwegia untuk menerima nobel, ‘The Lady’ juga akan mendatangi Inggris, Irlandia, Prancis dan Swiss untuk melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh demokrasi di Eropa.(net)

Setelah 21 tahun penantian, tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi akhirnya bisa mendapatkan nobel perdamaian. Prosesi penyerahan nobel berlangsung penuh haru, Sabtu (16/6).

Acara serah terima nobel digelar di Oslo, Norwegia. Dalam acara itu, Suu Kyi dibalut pakaian khas Myanmar dengan bunga cantik di rambutnya.
“Partai saya Liga Nasional untuk demokrasi dan saya siap dan selalu ingin berperan dalam proses rekonsiliasi nasional,” kata Suu Kyi yang disambut tepuk tangan hadirin.

Suu Kyi diberi nobel perdamaian pada tahun 1991. Namun dia tak bisa menerima penghargaan dunia itu karena ditahan oleh lawan politiknya. Saat itu, dia bahkan diancam tak akan bisa kembali lagi ke Myanmar bila tetap nekat menerima nobel. Akhirnya, suami Suu Kyi dan kedua anaknya yang mewakili.

“Bagi saya, menerima nobel penghargaan berarti menambah kepedulian saya untuk demokrasi dan HAM,” ucapnya. “Hadiah nobel membuka pintu dalam hati saya,” sambungnya lagi.

Selain berkunjung ke Norwegia untuk menerima nobel, ‘The Lady’ juga akan mendatangi Inggris, Irlandia, Prancis dan Swiss untuk melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh demokrasi di Eropa.(net)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/