26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Kemenlu: Belum Ada WNI jadi Korban di Gaza

PERANG DRONE, Prajurit militer Israel menyiapkan drone untuk memonitor perbatasan di Jalur Gaza, kemarin (14/7). Perang Israel-pejuang Hamas Palestina di Jalur Gaza kini melibatkan pesawat tanpa awak itu.
PERANG DRONE, Prajurit militer Israel menyiapkan drone untuk memonitor perbatasan di Jalur Gaza, kemarin (14/7). Perang Israel-pejuang Hamas Palestina di Jalur Gaza kini melibatkan pesawat tanpa awak itu.

 

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Michael Tene, menyatakan pihaknya hingga saat ini masih coba menelusuri kebenaran informasi adanya Warga Negara Indonesia (WNI) berdarah Batak, Benediktus Siregar, yang menjadi korban serangan Israel ke Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir.

Pengecekan akan dilakukan dalam waktu dekat, karena berdasarkan info yang diperoleh setelah Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo berkomunikasi dengan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di Gaza, kata Michael, sampai sejauh ini belum ada informasi WNI yang menjadi korban.

“Dari hasil informasi yang diperoleh setelah KBRI di Kairo, Mesir, berkomunikasi dengan MER-C, sampai sejauh ini belum ada WNI yang menjadi korban,” katanya menjawab koran ini saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (16/7). Menurut Michael, selama ini terdapat 21 orang warga negara Indonesia yang ada di Gaza. Dengan rincian 19 orang tergabung menjadi relawan MER-C, sementara 2 orang lainnya merupakan WNI yang telah menikah dengan warga setempat. Namun kini kondisi mereka dalam keadaaan selamat meskipun pertempuran masih terus terjadi.

“Kondisi di sana itu ’kan bisa berubah mendadak. Yang kelihatannya aman, bisa tiba-tiba berubah mencekam. Karena itu mengantisipasi keadaan, kita terus menjalin komunikasi dengan KBRI kita yang ada di Kairo Mesir dan Yordania,” ujarnya.

Komunikasi menurutnya penting terus dijaga, agar ketika timbul situasi tidak memungkinkan, KBRI dapat mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan guna menyelamatkan WNI yang berada di Gaza.

Tidak meperoleh informasi yang diharapkan, koran ini kemudian mencoba kembali menghubungi Ketua Presidium MER-C Indonesia, Yose Rizal Jurnalis. Sebelumnya ia mengatakan Benediktus telah menjadi korban akibat serangan Israel dan telah dilarikan ke Rumah Sakit di Perancis guna memeroleh perawatan yang lebih intensif. Namun Benediktus yang merupakan pria berdarah Batak tersebut menurut Yose, bukan relawan MER-C.

“Sampai sekarang saya belum dapat konfirmasi lagi (seperti apa kondisi kesehatan Benediktus saat ini),” katanya. Demikian juga saat ditanya terkait alamat Benediktus di Indonesia, Yose juga menyatakan hal senada.(gir/deo)

PERANG DRONE, Prajurit militer Israel menyiapkan drone untuk memonitor perbatasan di Jalur Gaza, kemarin (14/7). Perang Israel-pejuang Hamas Palestina di Jalur Gaza kini melibatkan pesawat tanpa awak itu.
PERANG DRONE, Prajurit militer Israel menyiapkan drone untuk memonitor perbatasan di Jalur Gaza, kemarin (14/7). Perang Israel-pejuang Hamas Palestina di Jalur Gaza kini melibatkan pesawat tanpa awak itu.

 

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Michael Tene, menyatakan pihaknya hingga saat ini masih coba menelusuri kebenaran informasi adanya Warga Negara Indonesia (WNI) berdarah Batak, Benediktus Siregar, yang menjadi korban serangan Israel ke Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir.

Pengecekan akan dilakukan dalam waktu dekat, karena berdasarkan info yang diperoleh setelah Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo berkomunikasi dengan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di Gaza, kata Michael, sampai sejauh ini belum ada informasi WNI yang menjadi korban.

“Dari hasil informasi yang diperoleh setelah KBRI di Kairo, Mesir, berkomunikasi dengan MER-C, sampai sejauh ini belum ada WNI yang menjadi korban,” katanya menjawab koran ini saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (16/7). Menurut Michael, selama ini terdapat 21 orang warga negara Indonesia yang ada di Gaza. Dengan rincian 19 orang tergabung menjadi relawan MER-C, sementara 2 orang lainnya merupakan WNI yang telah menikah dengan warga setempat. Namun kini kondisi mereka dalam keadaaan selamat meskipun pertempuran masih terus terjadi.

“Kondisi di sana itu ’kan bisa berubah mendadak. Yang kelihatannya aman, bisa tiba-tiba berubah mencekam. Karena itu mengantisipasi keadaan, kita terus menjalin komunikasi dengan KBRI kita yang ada di Kairo Mesir dan Yordania,” ujarnya.

Komunikasi menurutnya penting terus dijaga, agar ketika timbul situasi tidak memungkinkan, KBRI dapat mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan guna menyelamatkan WNI yang berada di Gaza.

Tidak meperoleh informasi yang diharapkan, koran ini kemudian mencoba kembali menghubungi Ketua Presidium MER-C Indonesia, Yose Rizal Jurnalis. Sebelumnya ia mengatakan Benediktus telah menjadi korban akibat serangan Israel dan telah dilarikan ke Rumah Sakit di Perancis guna memeroleh perawatan yang lebih intensif. Namun Benediktus yang merupakan pria berdarah Batak tersebut menurut Yose, bukan relawan MER-C.

“Sampai sekarang saya belum dapat konfirmasi lagi (seperti apa kondisi kesehatan Benediktus saat ini),” katanya. Demikian juga saat ditanya terkait alamat Benediktus di Indonesia, Yose juga menyatakan hal senada.(gir/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/