25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gubsu Kutuk Pembantaian Warga Mesir

 Gubsu Kutuk Pembantaian Warga Mesir

Gubsu Kutuk Pembantaian Warga Mesir

MEDAN – Aksi kekerasan dan pembantaian warga di Mesir terus menuai kecaman masyarakat dunia. Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST, MSi tak ketinggalan menunjukkan simpatinya. Pada Minggu (18/8) siang Gubsu  bergabung bersama ribuan pengunjukrasa dalam aksi solidaritas untuk Mesir. Di depan massa aksi, Gatot tegas mengutuk pembantaian warga Mesir oleh junta militer.

Gatot Pujo Nugroho hadir di lokasi aksi sekitar pukul 11.54 WIB. Begitu bergabung dia pun  langsung memulai orasinya. Gubsu mengungkapkan keprihatinannya serta mengutuk dan mengecam  aksi kekerasan dan pembantaian warga Mesir oleh militer.

Mesir menurut Gubsu adalah negara yang memiliki kontribusi besar bagi bangsa Indonesia. Mesir adalah negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. Di samping itu, bantuan masyarakat Mesir besar dukungannya bagi mahasiswa Indonesia yang studi di sana.

“Kalau hari ini kita berdiri di bundaran Ini karena prihatin terhadap kondisi saudara kita di Mesir,” ujatr Gubsu.

Dia mengatakan tidak ada balasan bagi yang berbuat ihsan kecuali ihsan. Kalau Mesir sudah berbuat ihsan, ujar Gatot, maka sudah sewajarnya kita berbuat ihsan. Gatot lantas mengungkapkan keprihatinanya atas peristiwa di Mesir yang menciderai  demokratisasi dan  dan melanggar HAM. “Kita ingin hidup di dunia dengan menjunjung demokrasi dan HAM. Dan ini (aksi junta militer.red) adalah jelas pelanggaran HAM,” tegas Gatot yang disambut pekik dukungan massa aksi.

Menurutnya Indonesia yang sedang menuju demokrasi yang baik, tentu tidak ridho atas kekerasan di Mesir. Dukungan Indonesia terhadap Mesir meruakan bentuk dukungan penegakan demokrasi dan HAM.  “Tragedi Mesir, adalah tragedi yang memprihatinkan  Sumatera Utara, Indonesia dan dunia,”tutupnya.

Aksi dukungan untuk warga Mesir dimulai sejak Minggu pagi. Ribuan warga Medan menjadikan  halaman Mesjid Agung sebagai titik kumpul. Pada pukul 10.00 WIB massa bergerak ke Bundaran Majestik di Jalan Gatot Subroto Medan.  Di lokasi tersebut,  para pengunjukrasa berkumpul dan menggelar orasi.

Dalam aksi ini, warga Medan juga menggalang pengumpulan dana yang akan dikirimkan ke Mesir untuk membantu pendanaan logistik para  peng unjukrasa. Pada kesempatan itu, Gatot membeli peci khas Mesir seharga Rp 50 juta yang sengaja dilelang untuk dana amal bagi warga Mesir.

Demo yang diusung Ikatan Da’I Indonesia (IKADI) Sumut mengeluarkan pernyataan sikap yang dibacakan  Ketua Umum Ikadi Sumut DR H Muhammad Sofyan Saha.

Sikap mereka antara lain : mengutuk segala tindakan kekerasan, pembantaian dan pembunuhan yang dilakukan mesir terhadap rakyatnya yang melakukan aksi damai karena itu bertentangan dengan nilai kemanusian dan demokrasi. Mereka juga meminta Presiden RI untuk tidak berdiam diri dan mengetuk kekerasan yang terjadi di Mesir dan melakukan upaya diplomatik untuk memberikan perlindungan kemanusiaan.(kl/rel)

 Gubsu Kutuk Pembantaian Warga Mesir

Gubsu Kutuk Pembantaian Warga Mesir

MEDAN – Aksi kekerasan dan pembantaian warga di Mesir terus menuai kecaman masyarakat dunia. Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST, MSi tak ketinggalan menunjukkan simpatinya. Pada Minggu (18/8) siang Gubsu  bergabung bersama ribuan pengunjukrasa dalam aksi solidaritas untuk Mesir. Di depan massa aksi, Gatot tegas mengutuk pembantaian warga Mesir oleh junta militer.

Gatot Pujo Nugroho hadir di lokasi aksi sekitar pukul 11.54 WIB. Begitu bergabung dia pun  langsung memulai orasinya. Gubsu mengungkapkan keprihatinannya serta mengutuk dan mengecam  aksi kekerasan dan pembantaian warga Mesir oleh militer.

Mesir menurut Gubsu adalah negara yang memiliki kontribusi besar bagi bangsa Indonesia. Mesir adalah negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. Di samping itu, bantuan masyarakat Mesir besar dukungannya bagi mahasiswa Indonesia yang studi di sana.

“Kalau hari ini kita berdiri di bundaran Ini karena prihatin terhadap kondisi saudara kita di Mesir,” ujatr Gubsu.

Dia mengatakan tidak ada balasan bagi yang berbuat ihsan kecuali ihsan. Kalau Mesir sudah berbuat ihsan, ujar Gatot, maka sudah sewajarnya kita berbuat ihsan. Gatot lantas mengungkapkan keprihatinanya atas peristiwa di Mesir yang menciderai  demokratisasi dan  dan melanggar HAM. “Kita ingin hidup di dunia dengan menjunjung demokrasi dan HAM. Dan ini (aksi junta militer.red) adalah jelas pelanggaran HAM,” tegas Gatot yang disambut pekik dukungan massa aksi.

Menurutnya Indonesia yang sedang menuju demokrasi yang baik, tentu tidak ridho atas kekerasan di Mesir. Dukungan Indonesia terhadap Mesir meruakan bentuk dukungan penegakan demokrasi dan HAM.  “Tragedi Mesir, adalah tragedi yang memprihatinkan  Sumatera Utara, Indonesia dan dunia,”tutupnya.

Aksi dukungan untuk warga Mesir dimulai sejak Minggu pagi. Ribuan warga Medan menjadikan  halaman Mesjid Agung sebagai titik kumpul. Pada pukul 10.00 WIB massa bergerak ke Bundaran Majestik di Jalan Gatot Subroto Medan.  Di lokasi tersebut,  para pengunjukrasa berkumpul dan menggelar orasi.

Dalam aksi ini, warga Medan juga menggalang pengumpulan dana yang akan dikirimkan ke Mesir untuk membantu pendanaan logistik para  peng unjukrasa. Pada kesempatan itu, Gatot membeli peci khas Mesir seharga Rp 50 juta yang sengaja dilelang untuk dana amal bagi warga Mesir.

Demo yang diusung Ikatan Da’I Indonesia (IKADI) Sumut mengeluarkan pernyataan sikap yang dibacakan  Ketua Umum Ikadi Sumut DR H Muhammad Sofyan Saha.

Sikap mereka antara lain : mengutuk segala tindakan kekerasan, pembantaian dan pembunuhan yang dilakukan mesir terhadap rakyatnya yang melakukan aksi damai karena itu bertentangan dengan nilai kemanusian dan demokrasi. Mereka juga meminta Presiden RI untuk tidak berdiam diri dan mengetuk kekerasan yang terjadi di Mesir dan melakukan upaya diplomatik untuk memberikan perlindungan kemanusiaan.(kl/rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/