25 C
Medan
Sunday, July 7, 2024

Polisi Tangkapi Massa Anti Wall Street

CHICAGO- Aksi protes anti-Wall Street makin memanas dan menyebar ke empat benua. Akibat sebaran yang makin meluas itu, polisi langsung bergerak menangkap ratusan pelaku unjuk rasa anti keserakahan korporasi di berbagai kota di Amerika itu.

Di kota Chicago, polisi menangkap 175 orang yang menolak untuk meninggalkan taman umum. Di Washington DC, polisi menangkap sedikitnya 19 orang yang berdemonstrasi di tangga gedung Mahkamah Agung Amerika.
Lebih dari 100 demonstran ditangkap di negara bagian Arizona. Penangkapan itu sebagian besar berlangsung damai dan terjadi sehari setelah puluhan ribu orang berunjuk rasa di berbagai kota di seluruh dunia, memprotes keserakahan perusahaan-perusahaan besar.

Sebagian besar dari demonstrasi hari Sabtu berlangsung damai. Tapi, kerusuhan terjadi di Roma, di mana ratusan demostran dengan penutup kepala dan bermasker melempar batu dan botol, melakukan pembakaran dan menghancurkan jendela-jendela bank dan toko. Lebih dari 70 orang cedera.

Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi mengatakan kerusuhan itu telah mengkhawatirkan masyarakat sipil. Itu adalah satu kerusuhan umum terburuk di ibukota Italia dalam beberapa dasawarsa. Walikota Roma, Gianni Alemanno, mengatakan upaya pemulihan bisa menelan biaya hingga 1,4 juta dolar.

Di London, ratusan demonstran berkemah di luar Katedral St Paul, yang berdekatan dengan distrik keuangan di ibukota Inggris.

Demonstrasi juga terjadi di Australia, Asia dan Afrika Selatan. Para demonstran berupaya memusatkan perhatian pada keserakahan perusahaan-perusahaan besar dan kesenjangan ekonomi, yakni meningkatnya kesenjangan antara orang kaya dan miskin di seluruh dunia.
Sementara itu, Wakil Presiden RI, Boediono menyatakan aksi demonstrasi itu muncul diakibatkan sektor keuangan berbenturan dengan realitas yang terjadi di masyarakat.  “Gerakan ini tidak percaya pada sistem ekonomi yang dijalankan saat ini,” kata.
Boediono mengungkapkan akhir-akhir ini, aksi gerakan massa yang bermula di AS itu telah menjalar ke berbagai dunia yang lain. Aksi ini merupakan gerakan masyarakat yang tidak percaya pada sistem ekonomi yang dijalankan sejumlah pemerintahan.
Lebih jauh Wapres memperkirakan aksi massa yang berlangsung saat ini akan mendorong terciptanya keseimbangan baru dalam hal mekanisme pasar yang selama ini dijalankan hampir seluruh pemerintahan. (bbs/jpnn)

CHICAGO- Aksi protes anti-Wall Street makin memanas dan menyebar ke empat benua. Akibat sebaran yang makin meluas itu, polisi langsung bergerak menangkap ratusan pelaku unjuk rasa anti keserakahan korporasi di berbagai kota di Amerika itu.

Di kota Chicago, polisi menangkap 175 orang yang menolak untuk meninggalkan taman umum. Di Washington DC, polisi menangkap sedikitnya 19 orang yang berdemonstrasi di tangga gedung Mahkamah Agung Amerika.
Lebih dari 100 demonstran ditangkap di negara bagian Arizona. Penangkapan itu sebagian besar berlangsung damai dan terjadi sehari setelah puluhan ribu orang berunjuk rasa di berbagai kota di seluruh dunia, memprotes keserakahan perusahaan-perusahaan besar.

Sebagian besar dari demonstrasi hari Sabtu berlangsung damai. Tapi, kerusuhan terjadi di Roma, di mana ratusan demostran dengan penutup kepala dan bermasker melempar batu dan botol, melakukan pembakaran dan menghancurkan jendela-jendela bank dan toko. Lebih dari 70 orang cedera.

Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi mengatakan kerusuhan itu telah mengkhawatirkan masyarakat sipil. Itu adalah satu kerusuhan umum terburuk di ibukota Italia dalam beberapa dasawarsa. Walikota Roma, Gianni Alemanno, mengatakan upaya pemulihan bisa menelan biaya hingga 1,4 juta dolar.

Di London, ratusan demonstran berkemah di luar Katedral St Paul, yang berdekatan dengan distrik keuangan di ibukota Inggris.

Demonstrasi juga terjadi di Australia, Asia dan Afrika Selatan. Para demonstran berupaya memusatkan perhatian pada keserakahan perusahaan-perusahaan besar dan kesenjangan ekonomi, yakni meningkatnya kesenjangan antara orang kaya dan miskin di seluruh dunia.
Sementara itu, Wakil Presiden RI, Boediono menyatakan aksi demonstrasi itu muncul diakibatkan sektor keuangan berbenturan dengan realitas yang terjadi di masyarakat.  “Gerakan ini tidak percaya pada sistem ekonomi yang dijalankan saat ini,” kata.
Boediono mengungkapkan akhir-akhir ini, aksi gerakan massa yang bermula di AS itu telah menjalar ke berbagai dunia yang lain. Aksi ini merupakan gerakan masyarakat yang tidak percaya pada sistem ekonomi yang dijalankan sejumlah pemerintahan.
Lebih jauh Wapres memperkirakan aksi massa yang berlangsung saat ini akan mendorong terciptanya keseimbangan baru dalam hal mekanisme pasar yang selama ini dijalankan hampir seluruh pemerintahan. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/